Pada Oktober 2025, Aave DAO memperkenalkan inisiatif ekonomi terobosan melalui program pembelian kembali token AAVE senilai $50 juta per tahun. Rencana strategis ini sepenuhnya didanai dari pendapatan protokol dan bertujuan menyediakan permintaan yang terprediksi untuk token AAVE sekaligus mengurangi volatilitas harga di tengah fluktuasi pasar. Mekanisme buyback ini menghadirkan sistem pembelian mingguan terstruktur antara $250.000 hingga $1,75 juta, disesuaikan dengan kondisi pasar serta pendapatan protokol yang tersedia.
Inisiatif pembelian kembali token ini menandai perubahan besar dalam tokenomics Aave, menjadikan buyback sebagai fitur permanen alih-alih intervensi sementara. Keputusan ini diambil di tengah maraknya program buyback di industri sepanjang 2025, di mana proyek kripto mengalokasikan total $1,4 miliar untuk pembelian kembali token, menurut analisis CoinGecko.
Data pasar menunjukkan dampak langsung pengumuman tersebut terhadap performa harga AAVE:
| Periode | Pergerakan Harga AAVE | Konteks Pasar |
|---|---|---|
| Sebelum Pengumuman | Rentang $270–290 | Perdagangan relatif stabil |
| Hari Pengumuman | +2% di atas $220 | Kerugian awal berbalik arah |
| Minggu Berikutnya | Menahan support utama | Di tengah volatilitas pasar yang luas |
Program ini bertujuan meningkatkan stabilitas token dan menciptakan tekanan permintaan berkelanjutan, namun data awal dari TokenLogic menunjukkan DAO mengalami kerugian sekitar 7% ($1,7 juta) pada program buyback sebelumnya. Meski demikian, komunitas tetap berkomitmen pada restrukturisasi ekonomi jangka panjang ini sebagai peningkatan fundamental tokenomics Aave.
Sejak 3 November 2025, Aave sepenuhnya beralih dari Safety Module lama menuju sistem Umbrella yang inovatif. Pembaruan signifikan ini merevolusi manajemen risiko dan keamanan protokol. Melalui kerangka Umbrella, pengguna kini dapat melakukan staking aset penghasil yield seperti aTokens (aUSDC, aUSDT, aWETH) atau stablecoin GHO, bukan lagi token AAVE yang volatil, sehingga menghadirkan mekanisme risiko-imbal hasil yang lebih efisien dan terfokus.
Perbedaan utama antara kedua sistem sangat mendasar:
| Fitur | Safety Module Lama | Sistem Umbrella |
|---|---|---|
| Aset Staking | Token AAVE, ABPT | aTokens (aUSDC, aUSDT, aWETH), GHO |
| Cakupan Risiko | Risiko protokol umum | Perlindungan khusus aset |
| Efisiensi Modal | Rendah (token AAVE idle) | Tinggi (tetap menghasilkan yield Aave) |
| APY | Sebelumnya lebih tinggi | Saat ini lebih rendah namun lebih berkelanjutan |
| Automasi | Dipicu oleh governance | Proteksi otomatis penuh |
Pengguna Umbrella memperoleh yield Aave normal plus reward tambahan, sehingga terdapat dua sumber pendapatan. Automasi sistem menghilangkan delay governance, memungkinkan proteksi langsung terhadap bad debt. Dampak transisi ini tercermin pada data pasar, dengan harga AAVE turun 26,22% dalam sebulan terakhir seiring protokol beralih dari staking berbasis token ke model keamanan berbasis aset. Evolusi ini merupakan peningkatan mendasar dalam arsitektur manajemen risiko DeFi.
Aave telah mengimplementasikan mekanisme distribusi profit canggih untuk meningkatkan nilai pemegang token AAVE. Sistem ini memanfaatkan kelebihan pendapatan protokol lewat program strategis "Buy and Distribute" yang aktif mengurangi pasokan beredar dan mendorong nilai token. Protokol mengalokasikan porsi signifikan pendapatan untuk buyback token di pasar sekunder, menciptakan tekanan harga naik yang berkelanjutan.
Data keuangan terbaru menunjukkan potensi dampak dari pendekatan ini:
| Metrik Pendapatan | Jumlah | Alokasi |
|---|---|---|
| Pendapatan Bulanan | $8,8 juta | Dari $11,3 miliar pinjaman aktif |
| Distribusi Mingguan | Hingga $1 juta | Untuk enam bulan pertama |
| Laju Buyback Tahunan | 5,73% | Dari total pasokan token |
Program distribusi ini menggunakan minimal 25% pendapatan protokol untuk buyback token, sehingga pasokan berkurang seiring waktu. Mekanisme ini telah menunjukkan hasil positif, dengan AAVE naik 21% setelah pengumuman proposal. Selain itu, protokol menjaga cadangan kas lebih dari $100 juta untuk mendanai inisiatif ini secara berkelanjutan.
Dengan transisi dari modul staking lama ke model buy-and-distribute, Aave kini menggunakan stablecoin dan ETH dari pendapatan protokol untuk pengeluaran, bukan lagi menerbitkan token AAVE baru, sehingga tekanan jual di pasar semakin berkurang. Pendekatan komprehensif ini memastikan keberlanjutan jangka panjang dan memberikan nilai nyata bagi pemegang token.
Ya, Aave adalah kripto yang unggul. Protokol DeFi lending ini memiliki likuiditas tinggi, keamanan, dan kepercayaan pasar. Nilai total terkunci yang besar dan sifat non-custodial membuatnya menarik bagi lender dan borrower.
Koin Aave adalah token native dari protokol Aave, platform lending terdesentralisasi. Token ini memungkinkan pengguna meminjam dan meminjamkan kripto tanpa perantara, dengan smart contract berbasis blockchain.
Berdasarkan analisis pasar saat ini, nilai Aave diperkirakan mencapai $398,73 pada 2025, sejalan dengan tren pertumbuhan sektor DeFi.
Elon Musk tidak memiliki koin kripto resmi. Namun, Dogecoin (DOGE) paling banyak diasosiasikan dengan dirinya karena sering didukung dan dipromosikan olehnya.
Bagikan
Konten