
Pada 22 Oktober 2025, tim Kadena mengeluarkan pengumuman mendadak, menyatakan bahwa perusahaan akan segera menghentikan operasi, yang mengakibatkan token asli KDA anjlok lebih dari 55% dalam beberapa jam, menghapus tahun-tahun keuntungan. Para pejabat mengungkapkan bahwa mereka akan mempertahankan beberapa personel untuk membantu transisi, tetapi operasi utama akan diserahkan kepada manajemen komunitas.
Kadena mengadopsi mekanisme PoW (Proof of Work) terdesentralisasi yang memungkinkan penambang dan pengembang independen untuk terus menjaga operasional jaringan. Tim merilis program biner baru untuk mendukung pembaruan node yang berkelanjutan, memastikan keamanan dan stabilitas jaringan, dan berencana untuk terus menerbitkan sekitar 566 juta imbalan penambangan KDA hingga 2139.
Panggilan resmi mendorong komunitas untuk berpartisipasi aktif dalam tata kelola dan pemeliharaan jaringan. Operasi sehat jaringan di masa depan sepenuhnya bergantung pada konsensus dan kolaborasi para penambang, pengembang, dan pengguna. Ini berfungsi sebagai pengingat kepada pasar bahwa bahkan proyek yang sudah matang dapat berubah karena kesulitan operasional, menjadikan tata kelola terdesentralisasi sebagai tantangan yang kritis.
Kadena telah meninggalkan panggung yang dipimpin perusahaan, tetapi koneksi tersebut masih ada, mengekspos ujian ketahanan dan otonomi komunitas yang serius di dalam ekosistem blockchain. Acara ini telah menjadi kesempatan bagi para investor dan pengembang untuk merenungkan pemerintahan multi-pihak yang terdesentralisasi.
Dalam ketidakadaan kontrol terpusat, kelangsungan hidup Kadena bergantung pada kepercayaan dan upaya komunitas. Model ini mungkin dapat menjadi referensi bagi lebih banyak proyek blockchain di masa depan, membuktikan bahwa selama komunitas bersedia mengambil tanggung jawab, masih ada kesempatan bagi proyek tersebut untuk dilahirkan kembali.
Penutupan Kadena bukanlah akhir, melainkan bentuk evolusi yang berbeda, bertransisi dari operasi korporat ke otonomi komunitas.









