
Sniping buy adalah strategi menempatkan order beli dalam waktu sangat singkat untuk mendapatkan transaksi pada momen krusial. Taktik ini lazim digunakan saat token baru terdaftar, likuiditas baru ditambahkan, muncul kabar positif mendadak, atau harga menyentuh titik pemicu yang sudah ditetapkan.
Di on-chain, sniping buy mengandalkan pengiriman transaksi lebih cepat dan biaya gas lebih tinggi agar transaksi mendapat prioritas masuk blok. Pada bursa terpusat, hal ini biasanya dilakukan melalui order bersyarat dan notifikasi harga yang memungkinkan eksekusi otomatis.
Strategi sniping buy berlandaskan “kecepatan + aturan.” Kecepatan menentukan apakah order Anda bisa dikirim lebih awal ke blok atau dipicu lebih cepat, sedangkan aturan adalah kondisi yang sudah ditetapkan sebelumnya (misalnya, menempatkan order ketika harga mencapai ambang tertentu).
Slippage merupakan parameter utama yang menunjukkan selisih antara harga eksekusi yang diharapkan dan harga aktual. Sniping buy biasanya menerima slippage sedikit lebih tinggi untuk memperbesar peluang order terisi, namun slippage berlebihan bisa menyebabkan eksekusi yang tidak diinginkan.
Di chain seperti Ethereum, transaksi masuk ke mempool (area tunggu transaksi yang belum dikonfirmasi), di mana biaya gas lebih tinggi meningkatkan peluang order Anda diprioritaskan oleh validator. Validator dapat memperoleh keuntungan dari urutan transaksi melalui MEV (Maximal Extractable Value), yang dapat membuat transaksi Anda “terjepit” atau tertunda.
Di DEX (decentralized exchanges), sniping buy umumnya terjadi saat pasangan perdagangan baru atau liquidity pool baru dibuat. Liquidity pool adalah kumpulan dana bersama pembeli dan penjual, dengan harga aset ditentukan oleh rasio di dalam pool tersebut.
Proses umumnya:
Langkah 1: Konfirmasi alamat kontrak. Gunakan hanya alamat kontrak yang dipublikasikan melalui kanal resmi untuk menghindari kontrak palsu.
Langkah 2: Periksa keamanan kontrak. Gunakan alat deteksi honeypot untuk memastikan tidak ada pembatasan “hanya beli, tidak bisa jual”, blacklist, atau mekanisme pajak abnormal. Honeypot contract menjebak dana dengan melarang penjualan atau penarikan.
Langkah 3: Atur slippage dan gas. Sesuaikan slippage sesuai volatilitas yang diantisipasi dan naikkan biaya gas saat jaringan padat agar prioritas eksekusi meningkat.
Langkah 4: Uji dengan pembelian kecil. Mulai dengan nominal minimal untuk memastikan proses beli dan jual berjalan lancar serta memverifikasi jalur transaksi dan pajak.
Langkah 5: Evaluasi strategi keluar dengan segera. Tetapkan batas ambil untung atau stop-loss secara jelas dan disiplin menjalankan rencana keluar selama volatilitas, bukan berimprovisasi.
Per 2025, persaingan bot ketat dan kemacetan jaringan umum terjadi pada fase awal peluncuran token on-chain. Pengaturan gas dan slippage yang tepat sangat berpengaruh pada hasil eksekusi; waktu rata-rata blok Ethereum sekitar 12 detik, sehingga kehilangan satu jendela berarti menunggu satu siklus lagi.
Di bursa terpusat, sniping buy mengandalkan “pemicu otomatis,” bukan prioritas blok. Cara ini biasanya dilakukan melalui order bersyarat dan notifikasi harga.
Langkah 1: Atur notifikasi harga atau order bersyarat di Gate. Order bersyarat memungkinkan Anda menetapkan harga dan jumlah pemicu; setelah terpicu, sistem otomatis mengirim order limit atau market.
Langkah 2: Pilih tipe dan ukuran order. Order limit memberi kontrol pada harga eksekusi; order market dieksekusi cepat namun bisa menyimpang dari harga ideal saat volatilitas tinggi.
Langkah 3: Atur aturan stop-loss dan take-profit sekaligus. Gabungkan manajemen risiko dengan target profit dalam aturan Anda agar terhindar dari keputusan emosional saat trading berlangsung.
Langkah 4: Tinjau dana dan biaya. Pastikan saldo mencukupi dan pahami biaya trading serta ukuran order agar pemicu tidak gagal akibat dana kurang.
Skenario nyata: saat token menyentuh level kunci yang Anda tentukan, order bersyarat langsung dieksekusi dan sistem juga menempatkan order stop-loss dan take-profit untuk manajemen risiko. Otomasi berbasis aturan ini memungkinkan Anda “menyergap” meski sedang offline.
Ada tiga aspek utama: sumber informasi, alat trading, dan rencana pengendalian risiko. Sumber informasi meliputi pengumuman resmi proyek, alamat kontrak terverifikasi, block explorer tepercaya, dan akun media sosial bereputasi. Alat trading terdiri dari wallet, akun exchange, dan dana yang tersedia.
Rencana pengendalian risiko harus terdokumentasi jelas: tentukan alokasi maksimal per trading, batas slippage, stop-loss yang sudah disiapkan, dan kondisi keluar. Rencana tertulis membantu Anda menghindari keputusan terburu-buru di bawah tekanan.
Alat terbagi dua: alat on-chain dan alat exchange.
Alat on-chain meliputi:
Alat exchange meliputi:
Pengendalian risiko dimulai dari penentuan ukuran posisi. Batasi alokasi maksimal per snipe pada persentase kecil dari total modal, dan sisakan cukup likuiditas untuk menghadapi volatilitas dan biaya.
Tetapkan batas slippage yang ketat dan harga eksekusi terburuk untuk mencegah deviasi berlebihan saat pergerakan mendadak. Slippage lebih tinggi bisa memperbesar peluang eksekusi, namun juga menambah biaya masuk Anda.
Selalu gunakan stop-loss dan aturan keluar—tentukan level harga pasti untuk menjual segera jika terpicu, dan tempatkan order ini segera setelah masuk posisi, bukan mengandalkan emosi.
Hindari leverage stacking. Sniping sudah sangat volatil dan penuh ketidakpastian; leverage memperbesar kerugian dan risiko likuidasi.
Sniping buy menekankan timing dan kecepatan—bertujuan eksekusi prioritas dalam jendela waktu sangat sempit—sedangkan grid trading secara sistematis membeli dan menjual dalam rentang harga tertentu untuk menangkap profit dari volatilitas.
Sniping cocok saat Anda punya keunggulan informasi atau kecepatan; strategi grid optimal di pasar sideways dengan holding yang sabar. Keduanya bisa dijalankan bersamaan—sisihkan sebagian kecil portofolio untuk sniping di luar strategi grid utama, namun kelola risikonya secara terpisah.
Kontrak honeypot sering menjadi jebakan—memungkinkan beli tapi tidak bisa jual atau mengenakan pajak jual sangat tinggi. Selalu uji proses beli dan jual dengan nominal minimal.
Kontrak palsu atau alamat spoofing dapat menipu Anda mengirim dana ke aset yang salah. Selalu verifikasi lewat sumber resmi dan cek silang dengan block explorer tepercaya.
Pembukaan perdagangan tertunda atau mekanisme blacklist bisa membuat pembelian awal Anda tertahan atau ditolak. Perhatikan perubahan kontrak dan pengaturan izin dengan saksama.
Di on-chain, serangan sandwich MEV dan lingkungan slippage tinggi dapat memperburuk harga eksekusi. Menaikkan gas secara moderat dan menggunakan slippage konservatif membantu mengurangi risiko sandwich, namun tidak menghilangkannya sepenuhnya.
Sniping buy adalah strategi eksekusi berbasis “kecepatan + aturan,” umumnya dipakai untuk peluncuran token baru, injeksi likuiditas, atau pemicu harga utama. Sniping on-chain mengandalkan biaya gas tinggi dan pemantauan event; di bursa terpusat, memanfaatkan order bersyarat dan notifikasi harga. Meski meningkatkan peluang eksekusi pada momen krusial, strategi ini menuntut akses informasi kuat, eksekusi cepat, dan pengendalian risiko disiplin. Dokumentasikan ukuran posisi, batas slippage, dan stop-loss sebagai aturan eksekusi; selalu uji dengan nominal kecil sebelum meningkatkan skala; waspadai honeypot, kontrak palsu, dan masalah izin perdagangan. Kejar efisiensi, namun selalu utamakan keamanan modal.
Sniping buy mengandung risiko seperti skema pump-and-dump—tim proyek bisa langsung menjual token usai listing. Pilih proyek yang sudah diaudit dan tim yang transparan, hindari token yang belum diverifikasi, dan selalu atur stop-loss agar bisa keluar jika harga turun di luar ekspektasi—jangan hanya bertaruh pada harapan.
Sniping buy menuntut reaksi cepat dan keterampilan manajemen risiko yang baik—sehingga cukup menantang bagi pemula. Namun, setelah memahami dasar, Anda bisa berlatih dengan nominal kecil menggunakan fitur order limit di Gate untuk membangun pengalaman bertahap. Disarankan memulai dari simulasi trading sebelum menggunakan dana nyata.
Tingkat keberhasilan sniping buy bergantung pada kemampuan memilih token, timing pasar, dan pengendalian risiko—bukan strategi profit pasti. Umumnya, token baru naik cepat lalu turun, namun tidak semua proyek melonjak. Anggap sniping buy sebagai salah satu bagian portofolio investasi Anda—jangan alokasikan seluruh modal—dan tetapkan ekspektasi hasil secara realistis.
Sniping buy memang menuntut respons cepat, namun alat otomasi dapat mengurangi beban. Gate memungkinkan Anda mengatur order limit dan stop-loss sehingga trading berjalan otomatis saat token baru listing—tanpa perlu memantau sepanjang waktu. Setelah parameter ditetapkan, biarkan sistem mengeksekusi order Anda.
Sniping buy cocok untuk investor dengan toleransi risiko tinggi, pengalaman trading, dan waktu yang cukup. Jika Anda pemula, modal terbatas, atau kurang disiplin secara emosional, mulailah dari dasar trading terlebih dahulu—jangan langsung terjun. Sniping buy adalah strategi tingkat lanjut yang ideal bagi mereka yang sudah memiliki fondasi pengetahuan kuat.


