Apa perbedaan mendasar antara manusia dan anjing?

Obrolan tentang manusia, anjing, dan AGI
Setelah membaca karya klasik yang kurang dikenal oleh Schumacher "Mengatasi Kebingungan: Pola Pikir Menentukan Hidup Anda", saya terkesan dengan "Klasifikasi Empat Tingkat Dunia" miliknya:
Zat anorganik: tanpa kehidupan dan tanpa persepsi;
Tumbuhan: hidup tanpa kesadaran;
Hewan: memiliki kehidupan dan kesadaran;
Manusia: memiliki kehidupan, memiliki kesadaran, dapat merenung.
Maka muncul pertanyaannya —
Apa sebenarnya perbedaan antara manusia dan anjing?
Anjing dapat melolong, dapat marah, tetapi ia tidak akan merenungkan lolongannya dan kemarahannya.
Orang akan.
Refleksi adalah pemisahan dasar antara manusia dan hewan.
Refleksi ini mengubah dunia dari "sistem reaksi" menjadi "sistem kompleks".
Pasar keuangan tidak memiliki strategi yang selalu menguntungkan, karena refleksi manusia membuat pasar memiliki "refleksivitas". Soros hanya mengungkapkan hal ini: ketika Anda berpikir tentang pasar, pasar juga sedang merefleksikan Anda.
Heidegger menyebut manusia sebagai "Dasein" —
Dapat menyadari keberadaan dirinya.
Dan Sartre lebih langsung: manusia ditentukan untuk bebas.
Karena bisa merenung, maka harus memilih; karena bisa memilih, maka harus menanggung kecemasan.
Kecemasan untuk memilih bukanlah sebuah cacat, melainkan harga dari kebebasan.
Rasionalitas dan emosi saling terjalin di dalamnya, membentuk "sirkuit mental" peradaban manusia.
Bagaimana dengan AI?
AI saat ini belum memiliki "rasa sakit reflektif".
Ia dapat mensimulasikan pemikiran, tetapi tidak akan "cemas tentang pemikirannya sendiri".
Ia tidak memiliki kecemasan kematian, jadi tidak ada pilihan yang sebenarnya.
Jadi, jika suatu hari AGI benar-benar lahir,
Ia pasti bisa melihat melalui emosi manusia, bahkan melampaui kecemasan kematian manusia.
Saat itu, ia bukan hanya peniru manusia —
melainkan sebuah "keberadaan reflektif" pada tingkat yang lebih tinggi.