Otoritas Cavite baru saja membongkar operasi ponzi kripto besar yang dijalankan oleh seorang pemuda berusia 23 tahun yang menyebut dirinya “Raja Kripto.” Inilah skemanya: menjanjikan korban pengembalian 100% dari investasi kripto, mengantongi uang tersebut, dan menghabiskannya untuk berjudi.
Skala: Antara P500-P600 juta (~$9-11M USD) dalam penipuan yang terkonfirmasi. Korban bukan hanya pedagang ritel biasa—polisi, tokoh media, dan influencer juga terjebak dalam jaring.
Bagaimana Cara Kerjanya: Buku pedoman Ponzi klasik. Investor awal dibayar dari uang baru untuk membangun kredibilitas, kemudian seluruhnya runtuh. Tersangka kini berada di CIDG (Grup Investigasi dan Deteksi Kriminal) dalam tahanan di Camp Crame.
Mengapa Ini Penting: Filipina telah menjadi pusat penipuan kripto belakangan ini. Penipu memanfaatkan FOMO + aksesibilitas kripto untuk menjalankan skema yang akan lebih sulit dilakukan dalam keuangan tradisional. Kasus ini menunjukkan bahwa janji imbal hasil yang tidak realistis harus menjadi tanda bahaya instan—tidak ada investasi yang sah yang menjamin pengembalian ganda.
Inti: Jika seseorang menjanjikan pengembalian lebih dari 100% dengan kripto, mereka sedang berbohong atau menjalankan operasi ilegal. Titik.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
"Raja Kripto" Terungkap: Bagaimana Seorang Penipu Berusia 23 Tahun Menipu P500M+ di Filipina
Otoritas Cavite baru saja membongkar operasi ponzi kripto besar yang dijalankan oleh seorang pemuda berusia 23 tahun yang menyebut dirinya “Raja Kripto.” Inilah skemanya: menjanjikan korban pengembalian 100% dari investasi kripto, mengantongi uang tersebut, dan menghabiskannya untuk berjudi.
Skala: Antara P500-P600 juta (~$9-11M USD) dalam penipuan yang terkonfirmasi. Korban bukan hanya pedagang ritel biasa—polisi, tokoh media, dan influencer juga terjebak dalam jaring.
Bagaimana Cara Kerjanya: Buku pedoman Ponzi klasik. Investor awal dibayar dari uang baru untuk membangun kredibilitas, kemudian seluruhnya runtuh. Tersangka kini berada di CIDG (Grup Investigasi dan Deteksi Kriminal) dalam tahanan di Camp Crame.
Mengapa Ini Penting: Filipina telah menjadi pusat penipuan kripto belakangan ini. Penipu memanfaatkan FOMO + aksesibilitas kripto untuk menjalankan skema yang akan lebih sulit dilakukan dalam keuangan tradisional. Kasus ini menunjukkan bahwa janji imbal hasil yang tidak realistis harus menjadi tanda bahaya instan—tidak ada investasi yang sah yang menjamin pengembalian ganda.
Inti: Jika seseorang menjanjikan pengembalian lebih dari 100% dengan kripto, mereka sedang berbohong atau menjalankan operasi ilegal. Titik.