Belakangan ini, semakin banyak diskusi tentang Cold Wallet di kalangan orang-orang, terutama setelah FTX mengalami masalah besar. Secara sederhana, Cold Wallet adalah sebuah brankas offline—kunci pribadi Anda tidak pernah terhubung ke internet, jadi bahkan jika hacker sangat hebat, mereka tidak akan bisa menyentuhnya. Hot Wallet terhubung ke internet, lebih praktis, tetapi risikonya juga besar.
Perbedaan inti hanya dalam satu kalimat: Dompet dingin = aman tetapi merepotkan, dompet panas = nyaman tetapi berisiko.
Apa itu Cold Wallet?
Secara sederhana, Cold Wallet adalah cara untuk menyimpan cryptocurrency yang sepenuhnya offline. Tanpa internet = hacker tidak bisa menjangkau, sesederhana itu.
Cold Wallet tidak selalu merupakan perangkat keras, bisa juga berupa:
Dompet Kertas: Kunci privat dicetak di atas kertas (sangat primitif, tetapi memang aman)
Dompet Hardware:USB atau bentuk kartu, memerlukan PIN untuk membuka kunci (Ledger adalah jenis ini, 79-255 dolar)
Penyimpanan Dingin yang Mendalam: Menyimpan kunci pribadi di bawah tanah atau menyebarkannya di brankas (metode lembaga keuangan)
Dompet perangkat lunak offline:dipisahkan menjadi dua bagian, transaksi ditandatangani di bagian offline
Kapan sebaiknya menggunakan Cold Wallet?
Tiga sinyal, jika salah satunya muncul, maka perlu dipertimbangkan:
Jumlah Koin Besar: Cryptocurrency Anda terlalu banyak untuk kehilangan dan tidak dapat ditangani → Simpan di Cold Wallet
Hold jangka panjang: rencanakan tidak bergerak selama 1 tahun, perdagangan jangka pendek tidak sering → gunakan Cold Wallet
Kecenderungan Menghindari Risiko: Melihat koin sendiri setiap hari khawatir dicuri → Harus menggunakan Cold Wallet
Sebaliknya, jika Anda memiliki jumlah koin yang kecil dan sering melakukan transaksi, Dompet panas sudah cukup. Dompet panas gratis, sedangkan Dompet dingin memerlukan biaya dan lebih merepotkan.
Mengapa Cold Wallet lebih aman?
Satu kata: terasing.
Setelah kunci pribadi terhubung ke internet, ia rentan terhadap ancaman seperti malware, serangan phishing, dan serangan terhadap bursa. Cold Wallet menjaga kunci pribadi tetap offline secara permanen, bahkan jika peretas mendapatkan catatan transaksi Anda, mereka tidak dapat mengakses kunci pribadi melalui internet.
Proses transaksi adalah sebagai berikut:
Generasi transaksi yang belum ditandatangani di dompet online
Pindah ke perangkat offline untuk menandatangani dengan kunci pribadi
Kemudian kirim kembali siaran dompet online
Kunci pribadi tidak pernah terhubung ke internet, bahkan jika peretas sangat kuat, itu tetap sia-sia.
2. Dompet Keras → Paling praktis, menawarkan perlindungan PIN, mendukung banyak jenis koin
3. Dompet Suara → Teknologi Canggih (kunci privat direkam menjadi audio dan disimpan di CD), masih dalam tahap percobaan
4. Penyimpanan Dingin Dalam Kedalaman → Benteng Utama (tersembunyi di bawah tanah/tersimpan di beberapa brankas), cocok untuk institusi
5. Dompet Perangkat Lunak Offline → Solusi kompromi (Electrum/Armory), tingkat kesulitan tinggi tetapi lebih fleksibel
Pertanyaan Umum dan Jawaban Cepat
Q:Bagaimana cara mentransfer koin ke Cold Wallet?
A:Terhubung ke jaringan → Menghasilkan alamat penerimaan → Mengirim koin ke alamat tersebut → Putus jaringan. Selesai.
Q:Apakah Cold Wallet selalu aman?
A:Tidak selalu. Anda juga harus menyimpan perangkat dengan benar, menggunakan kata sandi yang kuat, tidak sembarangan membagikan kunci pribadi, dan memilih vendor yang terpercaya. Cold Wallet melindungi dari serangan jaringan, tetapi kehilangan fisik tetap harus ditangani sendiri.
Q:Kapan tidak perlu menggunakan Cold Wallet?
A:Sedikit koin, sering bertransaksi, tidak takut risiko. Dompet panas sudah cukup untukmu.
Kesimpulan
Cold Wallet tidak wajib, tetapi sangat diperlukan bagi pemegang jangka panjang dengan jumlah besar. Bayangkan, Anda membawa 10 juta uang tunai berjalan di jalan (Hot Wallet), dan menyimpannya di brankas di rumah (Cold Wallet), Anda pilih yang mana?
Praktik Terbaik: 80% koin disimpan di Cold Wallet (nilai), 20% di dompet panas (likuiditas). Ini aman dan tetap nyaman.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Di mana koinmu disimpan? Cold Wallet vs Hot Wallet, jika salah pilih langsung diplay people for suckers.
Cold Wallet kenapa begitu populer?
Belakangan ini, semakin banyak diskusi tentang Cold Wallet di kalangan orang-orang, terutama setelah FTX mengalami masalah besar. Secara sederhana, Cold Wallet adalah sebuah brankas offline—kunci pribadi Anda tidak pernah terhubung ke internet, jadi bahkan jika hacker sangat hebat, mereka tidak akan bisa menyentuhnya. Hot Wallet terhubung ke internet, lebih praktis, tetapi risikonya juga besar.
Perbedaan inti hanya dalam satu kalimat: Dompet dingin = aman tetapi merepotkan, dompet panas = nyaman tetapi berisiko.
Apa itu Cold Wallet?
Secara sederhana, Cold Wallet adalah cara untuk menyimpan cryptocurrency yang sepenuhnya offline. Tanpa internet = hacker tidak bisa menjangkau, sesederhana itu.
Cold Wallet tidak selalu merupakan perangkat keras, bisa juga berupa:
Kapan sebaiknya menggunakan Cold Wallet?
Tiga sinyal, jika salah satunya muncul, maka perlu dipertimbangkan:
Sebaliknya, jika Anda memiliki jumlah koin yang kecil dan sering melakukan transaksi, Dompet panas sudah cukup. Dompet panas gratis, sedangkan Dompet dingin memerlukan biaya dan lebih merepotkan.
Mengapa Cold Wallet lebih aman?
Satu kata: terasing.
Setelah kunci pribadi terhubung ke internet, ia rentan terhadap ancaman seperti malware, serangan phishing, dan serangan terhadap bursa. Cold Wallet menjaga kunci pribadi tetap offline secara permanen, bahkan jika peretas mendapatkan catatan transaksi Anda, mereka tidak dapat mengakses kunci pribadi melalui internet.
Proses transaksi adalah sebagai berikut:
Kunci pribadi tidak pernah terhubung ke internet, bahkan jika peretas sangat kuat, itu tetap sia-sia.
Perbandingan Cold Wallet vs Hot Wallet
Jenis-jenis Cold Wallet apa saja?
1. Dompet Kertas → Biaya terendah, risiko tertinggi (mudah terbakar/terkena air)
2. Dompet Keras → Paling praktis, menawarkan perlindungan PIN, mendukung banyak jenis koin
3. Dompet Suara → Teknologi Canggih (kunci privat direkam menjadi audio dan disimpan di CD), masih dalam tahap percobaan
4. Penyimpanan Dingin Dalam Kedalaman → Benteng Utama (tersembunyi di bawah tanah/tersimpan di beberapa brankas), cocok untuk institusi
5. Dompet Perangkat Lunak Offline → Solusi kompromi (Electrum/Armory), tingkat kesulitan tinggi tetapi lebih fleksibel
Pertanyaan Umum dan Jawaban Cepat
Q:Bagaimana cara mentransfer koin ke Cold Wallet? A:Terhubung ke jaringan → Menghasilkan alamat penerimaan → Mengirim koin ke alamat tersebut → Putus jaringan. Selesai.
Q:Apakah Cold Wallet selalu aman? A:Tidak selalu. Anda juga harus menyimpan perangkat dengan benar, menggunakan kata sandi yang kuat, tidak sembarangan membagikan kunci pribadi, dan memilih vendor yang terpercaya. Cold Wallet melindungi dari serangan jaringan, tetapi kehilangan fisik tetap harus ditangani sendiri.
Q:Kapan tidak perlu menggunakan Cold Wallet? A:Sedikit koin, sering bertransaksi, tidak takut risiko. Dompet panas sudah cukup untukmu.
Kesimpulan
Cold Wallet tidak wajib, tetapi sangat diperlukan bagi pemegang jangka panjang dengan jumlah besar. Bayangkan, Anda membawa 10 juta uang tunai berjalan di jalan (Hot Wallet), dan menyimpannya di brankas di rumah (Cold Wallet), Anda pilih yang mana?
Praktik Terbaik: 80% koin disimpan di Cold Wallet (nilai), 20% di dompet panas (likuiditas). Ini aman dan tetap nyaman.