Jesse Livermore tidak pernah memperdagangkan kripto, tetapi kisah orang ini berbeda. Dia secara harfiah memprediksi kejatuhan pasar tahun 1929 dan melakukan short hingga sekitar $100M (itulah $1,5 Miliar hari ini). Bayangkan bisa memanggil puncak pasar dengan sempurna.
Inilah yang membuatnya legendaris:
Kerja Keras: Mulai berdagang di usia 14 tahun, pindah ke NYC pada tahun 1900, menjadi anggota NYSE dan mendapatkan julukan “The Great Bear of Wall Street.” Ini bukan keberuntungan—ini obsesi.
Karya Masterpiece: 1929. Saat semua orang masih mengalami FOMO, Livermore melihat pola yang mulai pecah. Dia melakukan short. Krisis pun terjadi. Dia menghasilkan uang saat pasar terbakar.
Aturan Inti-nya (masih diabaikan):
Waktu adalah segalanya - Benar di waktu yang salah = salah
Tren adalah temanmu - Melawan tren, kamu kalah
Potong kerugian dengan cepat - Jangan menikahi perdagangan yang rugi
Biarkan pemenang berjalan - FOMO-memotong keuntunganmu membunuh hasil
Emosi membunuh akun - Yang ini sulit
Bagian tragis? Meski menguasai pasar, kehidupan pribadi Livermore penuh kekacauan—4 perceraian, penyalahgunaan zat, setan dalam diri. Dia mengakhiri hidupnya sendiri pada tahun 1940 di usia 63 tahun, meninggalkan catatan: “Hidupku adalah kegagalan.”
Mengapa ini penting untuk kripto: Bukunya “Reminiscences of a Stock Operator” (1923) masih menjadi cetak biru. Siklus pasar belum berubah. Baik itu saham maupun altcoin, psikologi yang sama tetap berlaku—keserakahan, ketakutan, dan waktu mengalahkan leverage setiap saat.
Trader top mempelajari buku panduan Livermore dan mengadaptasinya untuk kripto. Prinsip-prinsipnya? Tak lekang oleh waktu.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Trader yang Melakukan $100M Shorting 1929 Crash (Dan Apa yang Bisa Dipelajari Trader Crypto)
Jesse Livermore tidak pernah memperdagangkan kripto, tetapi kisah orang ini berbeda. Dia secara harfiah memprediksi kejatuhan pasar tahun 1929 dan melakukan short hingga sekitar $100M (itulah $1,5 Miliar hari ini). Bayangkan bisa memanggil puncak pasar dengan sempurna.
Inilah yang membuatnya legendaris:
Kerja Keras: Mulai berdagang di usia 14 tahun, pindah ke NYC pada tahun 1900, menjadi anggota NYSE dan mendapatkan julukan “The Great Bear of Wall Street.” Ini bukan keberuntungan—ini obsesi.
Karya Masterpiece: 1929. Saat semua orang masih mengalami FOMO, Livermore melihat pola yang mulai pecah. Dia melakukan short. Krisis pun terjadi. Dia menghasilkan uang saat pasar terbakar.
Aturan Inti-nya (masih diabaikan):
Bagian tragis? Meski menguasai pasar, kehidupan pribadi Livermore penuh kekacauan—4 perceraian, penyalahgunaan zat, setan dalam diri. Dia mengakhiri hidupnya sendiri pada tahun 1940 di usia 63 tahun, meninggalkan catatan: “Hidupku adalah kegagalan.”
Mengapa ini penting untuk kripto: Bukunya “Reminiscences of a Stock Operator” (1923) masih menjadi cetak biru. Siklus pasar belum berubah. Baik itu saham maupun altcoin, psikologi yang sama tetap berlaku—keserakahan, ketakutan, dan waktu mengalahkan leverage setiap saat.
Trader top mempelajari buku panduan Livermore dan mengadaptasinya untuk kripto. Prinsip-prinsipnya? Tak lekang oleh waktu.