Sejak Bitcoin meledak dari nol hingga valuasi triliunan dolar, satu pertanyaan telah menghantui dunia kripto: Siapa sebenarnya yang menciptakannya?
Pada tahun 2014, jurnalis Newsweek Leah McGrath Goodman mengungkapkan sebuah berita besar—dia mengklaim telah membongkar pencipta anonim sebagai Dorian Satoshi Nakamoto, seorang fisikawan pensiunan berusia 65 tahun yang tinggal di California. Bukti-bukti tersebut tampak terlalu rapi: pandangan libertarian, latar belakang dalam kriptografi, asal Jepang, dan lain-lain.
Mengapa Dorian Sesuai dengan Profil
Lahir di Jepang pada tahun 1949 dan berimigrasi ke AS pada tahun 1960-an, Nakamoto memiliki karir yang mencakup penelitian fisika dan posisi pemerintah. Di atas kertas, dia memenuhi semua kriteria yang seharusnya dimiliki oleh pencipta Bitcoin. Waktunya, ideologinya, keahlian teknisnya—semuanya tampak sejalan.
Penolakan Dramatis
Di sinilah semuanya menjadi rumit. Nakamoto dengan tegas membantah segalanya. Dia menolak untuk berinteraksi dengan wartawan, menghindari pertanyaan, dan mempertahankan bahwa anonimitasnya bukanlah pilihan—itu adalah paksaan. Artikel Newsweek tidak memecahkan misteri; itu hanya menambah lapisan intrik lainnya.
Pertanyaan yang Sebenarnya
Sepuluh tahun kemudian, Bitcoin bernilai triliunan, dan identitas Satoshi tetap menjadi teka-teki terbesar yang belum terpecahkan di dunia kripto. Apakah masih penting siapa yang menciptakannya? Tidak dari segi finansial—tetapi secara historis dan filosofis, ini sangat besar. Bitcoin dirancang untuk berfungsi tanpa mempercayai satu pencipta saja. Ironisnya: kita terobsesi untuk menemukannya juga.
Kisah Dorian Nakamoto bukan hanya tentang satu orang. Ini tentang bagaimana dunia kripto menjanjikan anonimitas, namun kita tidak bisa tidak mencari wajah di balik kode.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Teka-Teki Satoshi Nakamoto: Mengapa Kisah Dorian Masih Penting di 2024
Sejak Bitcoin meledak dari nol hingga valuasi triliunan dolar, satu pertanyaan telah menghantui dunia kripto: Siapa sebenarnya yang menciptakannya?
Pada tahun 2014, jurnalis Newsweek Leah McGrath Goodman mengungkapkan sebuah berita besar—dia mengklaim telah membongkar pencipta anonim sebagai Dorian Satoshi Nakamoto, seorang fisikawan pensiunan berusia 65 tahun yang tinggal di California. Bukti-bukti tersebut tampak terlalu rapi: pandangan libertarian, latar belakang dalam kriptografi, asal Jepang, dan lain-lain.
Mengapa Dorian Sesuai dengan Profil
Lahir di Jepang pada tahun 1949 dan berimigrasi ke AS pada tahun 1960-an, Nakamoto memiliki karir yang mencakup penelitian fisika dan posisi pemerintah. Di atas kertas, dia memenuhi semua kriteria yang seharusnya dimiliki oleh pencipta Bitcoin. Waktunya, ideologinya, keahlian teknisnya—semuanya tampak sejalan.
Penolakan Dramatis
Di sinilah semuanya menjadi rumit. Nakamoto dengan tegas membantah segalanya. Dia menolak untuk berinteraksi dengan wartawan, menghindari pertanyaan, dan mempertahankan bahwa anonimitasnya bukanlah pilihan—itu adalah paksaan. Artikel Newsweek tidak memecahkan misteri; itu hanya menambah lapisan intrik lainnya.
Pertanyaan yang Sebenarnya
Sepuluh tahun kemudian, Bitcoin bernilai triliunan, dan identitas Satoshi tetap menjadi teka-teki terbesar yang belum terpecahkan di dunia kripto. Apakah masih penting siapa yang menciptakannya? Tidak dari segi finansial—tetapi secara historis dan filosofis, ini sangat besar. Bitcoin dirancang untuk berfungsi tanpa mempercayai satu pencipta saja. Ironisnya: kita terobsesi untuk menemukannya juga.
Kisah Dorian Nakamoto bukan hanya tentang satu orang. Ini tentang bagaimana dunia kripto menjanjikan anonimitas, namun kita tidak bisa tidak mencari wajah di balik kode.