Apakah Anda sudah berminggu-minggu kehilangan trading? Mungkin Anda perlu memahami indikator-indikator ini. Berikut 8 indikator yang benar-benar berfungsi di pasar kripto.
RSI: Detektor Ekstrem Anda
RSI > 70 = wilayah overbought (hati-hati, bisa turun). RSI < 30 = oversold (kemungkinan rebound). Tapi ingat: dalam tren kuat, RSI bisa tetap di 80-90 tanpa ada yang turun. BTC pada Januari-Maret tahun ini mencapai RSI 90 di grafik harian dan tetap naik. Pelajaran? RSI adalah alarm, bukan ramalan masa depan.
Moving Averages: Garis yang Menentukan Arah
Simple (SMA), Exponential (EMA), Weighted (WMA)… perbedaannya terletak pada kecepatan reaksi. Ketika EMA pendek memotong EMA panjang ke atas = “golden cross” (sinyal bullish). Ke bawah = “death cross” (sinyal bearish).
Tapi yang penting: indikator ini bekerja sempurna dalam tren, tapi di pasar sideways bisa memberi sinyal palsu terus-menerus. Gabungkan selalu dengan volume.
Bollinger Bands: Indikator Volatilitas
Band atas + bawah di sekitar rata-rata. Ketika menyempit (squeeze): hampir meledak. Ketika melebar: volatilitas di puncaknya.
Harga menyentuh band atas? Kemungkinan overbought. Menyentuh bawah? Kemungkinan oversold. Tapi lagi-lagi, dalam tren kuat harga bisa tetap di luar band selama berminggu-minggu.
MACD: Momentum dalam Grafik
Dua garis yang saling bersilangan. MACD di atas sinyal = momentum bullish. Di bawah = momentum bearish. Histogram (batang) menunjukkan kekuatan pergerakan.
Volume: Banyak yang Mengabaikan
Harga naik + volume tinggi = pergerakan nyata. Harga naik + volume rendah = kemungkinan jebakan. Lonjakan volume mendadak = sesuatu yang penting sedang terjadi.
Stochastic: Mirip RSI tapi berbeda
Dua garis (%K dan %D). K memotong D dari bawah = sinyal beli. Dari atas = sinyal jual. >80 overbought, <20 oversold.
Fibonacci: Level yang Dihormati Trader
Level umum: 23.6%, 38.2%, 50%, 61.8%. Saat naik, level ini berfungsi sebagai support. Saat turun, sebagai resistance.
Contoh nyata: BTC turun dari $70.018 ke $49.116. Saat rebound, menemukan support di level 38.2% dan orang menjual di 61.8%.
ATR: Mengukur Volatilitas Nyata
ATR tinggi = pasar bergerak cukup banyak (kemungkinan breakout). ATR rendah = pasar tenang (mungkin akan bangun).
Untuk stop loss: jika BTC di $58.500 dan ATR harian $2.470, bisa pasang stop di $58.500 - (2 × $2.470) = $53.560.
Realitas Analisis Teknikal
Tidak satu pun indikator ini 100% akurat. Mereka alat probabilitas, bukan prediksi. Yang berhasil baik adalah yang:
Menggabungkan beberapa indikator
Memverifikasi dengan volume
Selalu menghormati stop loss
Mengelola risiko sebelum meraih keuntungan
Analisis teknikal + fundamental + manajemen risiko = strategi menang. Kalau cuma salah satu dari tiga, kemungkinan besar Anda akan rugi.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Kuasi semua trader crypto perlu menguasai 8 indikator ini
Apakah Anda sudah berminggu-minggu kehilangan trading? Mungkin Anda perlu memahami indikator-indikator ini. Berikut 8 indikator yang benar-benar berfungsi di pasar kripto.
RSI: Detektor Ekstrem Anda
RSI > 70 = wilayah overbought (hati-hati, bisa turun). RSI < 30 = oversold (kemungkinan rebound). Tapi ingat: dalam tren kuat, RSI bisa tetap di 80-90 tanpa ada yang turun. BTC pada Januari-Maret tahun ini mencapai RSI 90 di grafik harian dan tetap naik. Pelajaran? RSI adalah alarm, bukan ramalan masa depan.
Moving Averages: Garis yang Menentukan Arah
Simple (SMA), Exponential (EMA), Weighted (WMA)… perbedaannya terletak pada kecepatan reaksi. Ketika EMA pendek memotong EMA panjang ke atas = “golden cross” (sinyal bullish). Ke bawah = “death cross” (sinyal bearish).
Tapi yang penting: indikator ini bekerja sempurna dalam tren, tapi di pasar sideways bisa memberi sinyal palsu terus-menerus. Gabungkan selalu dengan volume.
Bollinger Bands: Indikator Volatilitas
Band atas + bawah di sekitar rata-rata. Ketika menyempit (squeeze): hampir meledak. Ketika melebar: volatilitas di puncaknya.
Harga menyentuh band atas? Kemungkinan overbought. Menyentuh bawah? Kemungkinan oversold. Tapi lagi-lagi, dalam tren kuat harga bisa tetap di luar band selama berminggu-minggu.
MACD: Momentum dalam Grafik
Dua garis yang saling bersilangan. MACD di atas sinyal = momentum bullish. Di bawah = momentum bearish. Histogram (batang) menunjukkan kekuatan pergerakan.
Volume: Banyak yang Mengabaikan
Harga naik + volume tinggi = pergerakan nyata. Harga naik + volume rendah = kemungkinan jebakan. Lonjakan volume mendadak = sesuatu yang penting sedang terjadi.
Stochastic: Mirip RSI tapi berbeda
Dua garis (%K dan %D). K memotong D dari bawah = sinyal beli. Dari atas = sinyal jual. >80 overbought, <20 oversold.
Fibonacci: Level yang Dihormati Trader
Level umum: 23.6%, 38.2%, 50%, 61.8%. Saat naik, level ini berfungsi sebagai support. Saat turun, sebagai resistance.
Contoh nyata: BTC turun dari $70.018 ke $49.116. Saat rebound, menemukan support di level 38.2% dan orang menjual di 61.8%.
ATR: Mengukur Volatilitas Nyata
ATR tinggi = pasar bergerak cukup banyak (kemungkinan breakout). ATR rendah = pasar tenang (mungkin akan bangun).
Untuk stop loss: jika BTC di $58.500 dan ATR harian $2.470, bisa pasang stop di $58.500 - (2 × $2.470) = $53.560.
Realitas Analisis Teknikal
Tidak satu pun indikator ini 100% akurat. Mereka alat probabilitas, bukan prediksi. Yang berhasil baik adalah yang:
Analisis teknikal + fundamental + manajemen risiko = strategi menang. Kalau cuma salah satu dari tiga, kemungkinan besar Anda akan rugi.