Hari ini kita akan membahas topik yang sangat serius—mengapa lapisan bukti ZK yang terintegrasi dianggap sebagai senjata pamungkas Polygon 2.0 yang paling sulit untuk ditiru?

Jawabannya sangat sederhana: Teknologi ZK adalah tantangan rekayasa yang paling menguras uang dan pikiran di seluruh dunia Web3. Pikirkan saja, jika kecepatan pembuatan bukti tidak dapat mengikuti, transaksi di rantai CDK akan antre panjang; jika biaya bukti tidak dapat diturunkan, keuntungan biaya gas Layer 2 akan langsung hilang. Inilah paradoks kematian di jalur ZK.

Bagaimana Polygon mengatasi masalahnya? Secara sederhana, itu berarti menggabungkan perangkat lunak dan perangkat keras, dari algoritma hingga perangkat keras, berjuang secara menyeluruh untuk mengatasi batasan kinerja.

**Pertama, mari kita bicarakan tentang trik-trik perangkat lunak ini**

Tim Polygon Zero telah menciptakan sesuatu yang istimewa—algoritma Plonky3. Ini adalah versi yang lebih maju dari karya mereka sebelumnya, Plonky2. Menurut pernyataan resmi, di masa depan kinerjanya bisa meningkat puluhan kali lipat, dan biaya dapat dipangkas setengah dan setengah lagi. Apa inti logikanya? Ini adalah tentang menggunakan jalur algoritma yang lebih cerdas untuk menghasilkan bukti ZK, sehingga untuk pekerjaan yang sama, konsumsi sumber daya komputasi bisa dihemat secara signifikan.

Yang lebih gila adalah **bukti rekursif** dari teknologi canggih ini. Singkatnya, ini adalah cara untuk mengompresi serangkaian bukti ZK menjadi satu bukti utama, yang dalam dunia blockchain dianggap sebagai serangan dimensi yang lebih rendah—tidak hanya dapat secara signifikan mengurangi jumlah data yang perlu diverifikasi di chain, tetapi juga membuat interaksi antar chain menjadi mulus. Bayangkan, ribuan transaksi di beberapa chain CDK hanya perlu memverifikasi satu bukti yang disederhanakan, efisiensinya maksimal.

Dengan serangkaian langkah ini, Polygon telah menemukan solusi yang layak untuk dua kendala utama dalam biaya dan kecepatan ZK proof. Jujur saja, inilah kartu teknis yang menentukan apakah roda nilai POL dapat benar-benar berputar.