Jika Anda bertanya-tanya di mana dolar AS memiliki daya beli paling tinggi—atau mengapa mata uang beberapa negara pada dasarnya tidak berharga—breakdown ini sangat membuka mata.
Kasus Ekstreme
Bolívar Venezuela telah runtuh menjadi 1 USD = 4M+ VES, sementara Rial Iran berada di 514K per dolar. Ini bukan sekadar angka—ini mencerminkan hiperinflasi, kontrol modal, dan isolasi ekonomi yang berdampak besar.
Apa yang Menyebabkan Keruntuhan Ini?
Tiga penyebab utama:
Hiperinflasi: Venezuela, Suriah, Sudan mencetak uang seolah tidak ada hari esok
Sanksi Geopolitik: Iran menghadapi tekanan internasional, Korea Utara terisolasi
Ketidakstabilan Struktural: Pemerintahan yang lemah + utang luar negeri di negara-negara seperti Lebanon, Pakistan, Mesir
Pola
Sebagian besar negara yang terkena dampak memiliki ciri-ciri umum: gejolak politik, kekurangan mata uang asing, atau mismanagement moneter. Afrika dan Asia mendominasi lapisan terendah—lebih dari 20 mata uang dalam daftar ini berasal dari daerah ini.
Mengapa Ini Penting bagi Orang Crypto
Dalam ekonomi hiperinflasi, Bitcoin lebih dari sekadar spekulasi—ia menjadi perlindungan terhadap keruntuhan mata uang. Venezuela dan Iran melihat lonjakan adopsi Bitcoin tepat ketika mata uang lokal anjlok. Stablecoin secara diam-diam menjadi mata uang de facto di beberapa pasar ini.
Inti Masalah
Devaluasi mata uang tidaklah acak. Itu mengikuti kebijakan ekonomi, geopolitik, dan kelemahan institusi. 50 mata uang terlemah di 2024 menceritakan kisah negara-negara yang berjuang dengan utang, isolasi, atau manajemen yang buruk. Bagi para investor, ini adalah pengingat: selalu ketahui latar belakang makro dari pasar yang Anda masuki.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Peta Keruntuhan Mata Uang: Di Mana Dolar Anda Pergi Terjauh di 2024
Jika Anda bertanya-tanya di mana dolar AS memiliki daya beli paling tinggi—atau mengapa mata uang beberapa negara pada dasarnya tidak berharga—breakdown ini sangat membuka mata.
Kasus Ekstreme
Bolívar Venezuela telah runtuh menjadi 1 USD = 4M+ VES, sementara Rial Iran berada di 514K per dolar. Ini bukan sekadar angka—ini mencerminkan hiperinflasi, kontrol modal, dan isolasi ekonomi yang berdampak besar.
Apa yang Menyebabkan Keruntuhan Ini?
Tiga penyebab utama:
Pola
Sebagian besar negara yang terkena dampak memiliki ciri-ciri umum: gejolak politik, kekurangan mata uang asing, atau mismanagement moneter. Afrika dan Asia mendominasi lapisan terendah—lebih dari 20 mata uang dalam daftar ini berasal dari daerah ini.
Mengapa Ini Penting bagi Orang Crypto
Dalam ekonomi hiperinflasi, Bitcoin lebih dari sekadar spekulasi—ia menjadi perlindungan terhadap keruntuhan mata uang. Venezuela dan Iran melihat lonjakan adopsi Bitcoin tepat ketika mata uang lokal anjlok. Stablecoin secara diam-diam menjadi mata uang de facto di beberapa pasar ini.
Inti Masalah
Devaluasi mata uang tidaklah acak. Itu mengikuti kebijakan ekonomi, geopolitik, dan kelemahan institusi. 50 mata uang terlemah di 2024 menceritakan kisah negara-negara yang berjuang dengan utang, isolasi, atau manajemen yang buruk. Bagi para investor, ini adalah pengingat: selalu ketahui latar belakang makro dari pasar yang Anda masuki.