Mahkamah Agung negara itu kini sedang menghadapi pertanyaan yang kontroversial: Apakah pemerintahan telah melampaui batas konstitusi ketika memberlakukan tarif yang luas tanpa persetujuan legislatif?
Para hakim tampak terpecah selama argumen lisan, menyelidiki apakah tindakan eksekutif tentang kebijakan perdagangan melanggar wewenang Kongres untuk mengatur perdagangan. Kasus ini berpusat pada langkah-langkah tarif yang diberlakukan di bawah ketentuan keamanan nasional—sebuah langkah yang dikritik karena memperluas kekuasaan darurat di luar cakupan yang dimaksudkan.
Para ahli hukum mencatat bahwa ini bukan hanya tentang mekanisme perdagangan. Hasilnya bisa membentuk kembali bagaimana pemerintahan mendatang menangani alat kebijakan ekonomi, mulai dari kontrol mata uang hingga rezim sanksi. Pasar membenci ketidakpastian, dan pertarungan konstitusi ini menyuntikkan volatilitas baru ke dalam lanskap yang sudah gelisah.
Bagi mereka yang memantau faktor makro yang mempengaruhi aset berisiko—termasuk kripto—perhatikan di sini. Perselisihan tarif mengalir melalui rantai pasokan, ekspektasi inflasi, dan kekuatan dolar. Jika pengadilan membatasi wewenang perdagangan eksekutif, harapkan penyesuaian kebijakan yang dapat mengubah aliran modal melintasi batas dan kelas aset.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Mahkamah Agung negara itu kini sedang menghadapi pertanyaan yang kontroversial: Apakah pemerintahan telah melampaui batas konstitusi ketika memberlakukan tarif yang luas tanpa persetujuan legislatif?
Para hakim tampak terpecah selama argumen lisan, menyelidiki apakah tindakan eksekutif tentang kebijakan perdagangan melanggar wewenang Kongres untuk mengatur perdagangan. Kasus ini berpusat pada langkah-langkah tarif yang diberlakukan di bawah ketentuan keamanan nasional—sebuah langkah yang dikritik karena memperluas kekuasaan darurat di luar cakupan yang dimaksudkan.
Para ahli hukum mencatat bahwa ini bukan hanya tentang mekanisme perdagangan. Hasilnya bisa membentuk kembali bagaimana pemerintahan mendatang menangani alat kebijakan ekonomi, mulai dari kontrol mata uang hingga rezim sanksi. Pasar membenci ketidakpastian, dan pertarungan konstitusi ini menyuntikkan volatilitas baru ke dalam lanskap yang sudah gelisah.
Bagi mereka yang memantau faktor makro yang mempengaruhi aset berisiko—termasuk kripto—perhatikan di sini. Perselisihan tarif mengalir melalui rantai pasokan, ekspektasi inflasi, dan kekuatan dolar. Jika pengadilan membatasi wewenang perdagangan eksekutif, harapkan penyesuaian kebijakan yang dapat mengubah aliran modal melintasi batas dan kelas aset.