Merefleksikan lebih dari sepuluh tahun sejarah harga Bitcoin, beberapa kali big dump yang parah hingga kini masih membuat orang merasa ngeri. Di sini, berdasarkan besarnya penurunan, kami mencatat momen-momen crash yang menggores hati pasar.

**Kejatuhan paling parah adalah pada tahun 2011**. Saat itu, platform perdagangan terbesar di dunia Mt.Gox diretas, harga BTC nyaris menjadi nol—penurunan 99%, langsung mengembalikan pemegang awal ke kondisi sebelum mereka berinvestasi. Peristiwa ini menjadi pelajaran paling menyakitkan dalam sejarah cryptocurrency.

Pasar mengalami dua pukulan berat pada tahun 2013. Di tengah tahun, banyak platform mengalami serangan DDoS secara bersamaan, likuiditas langsung mengering, dan harga koin mengalami big dump sebesar 83%. Menjelang akhir tahun, regulasi dalam negeri mulai berlaku, dan instansi terkait mengeluarkan peringatan risiko, pasar perdagangan pun turun 40%. Dalam pukulan ganda ini, para investor tahun itu mengalami kerugian yang besar.

**Pecahnya gelembung tahun 2017** mungkin merupakan ingatan bersama banyak orang. Kejatuhan yang datang setelah pasar bull yang gila sangatlah drastis, langsung terjun bebas dari puncaknya hingga terjun lagi, dengan penurunan mencapai 80%. Tak terhitung banyaknya orang yang membeli di puncak terjebak.

Pada tahun 2014, Mt.Gox muncul kembali, kali ini bukan karena diretas, tetapi langsung mengumumkan kebangkrutan. Raksasa yang pernah menangani 70% transaksi BTC global ini runtuh dengan keras, dan koin harganya turun 50%. Pada tahun yang sama, lebih awal, sebuah skema ponzi besar-besaran terungkap, kepercayaan pasar mengalami pukulan berat, dengan penurunan mencapai 56%.

Pandemi black swan yang melanda pasar keuangan global pada tahun 2020. Dalam big dump epik pada bulan Maret, BTC juga tidak luput, dengan penurunan maksimum dalam satu hari mencapai 50%, yang sempat membuat orang meragukan sifat safe haven dari emas digital.

**Plot twist tahun 2021** sangat dramatis. Musk awalnya mendukung BTC secara terbuka, kemudian tiba-tiba membalikkan badan dan mengumumkan bahwa Tesla menghentikan penerimaan pembayaran menggunakan Bitcoin. Emosi pasar langsung berbalik, harga anjlok 44%, bisa dikatakan sebagai contoh "efek selebriti" yang sempurna.

Runtuhnya kekaisaran FTX pada tahun 2022 mengguncang seluruh industri. Pertukaran bintang ini bangkrut akibat masalah operasional dan dugaan penipuan, memicu krisis kepercayaan, BTC turun 25%. Penyusunan ulang industri pun dimulai.

**Memasuki tahun 2024-2025**, fluktuasi pasar masih sering terjadi. Grayscale ETF mengalami penarikan besar-besaran, memicu penurunan sebesar 26%. Sementara itu, kebijakan tarif pemerintah Trump juga dua kali mengguncang pasar—putaran pertama menyebabkan penurunan 25%, putaran kedua mengakibatkan penarikan 14%. Terbaru adalah pernyataan hawkish dari Federal Reserve, yang membuat harga koin turun 7% dalam jangka pendek.

Sejarah yang penuh darah dan air mata ini mengingatkan kita: penurunan besar di pasar kripto tidak pernah kekurangan alasan—serangan hacker, penegakan regulasi, pecahnya gelembung, pernyataan selebriti, kebijakan makro... setiap kali merupakan ujian bagi kesadaran risiko investor.