Trading cryptocurrency dan saham, yang paling ditakuti adalah membeli di harga tinggi lalu terjebak di posisi terblokir, atau membeli di dasar lalu dihajar turun. Apakah ada cara untuk menemukan titik beli/jual yang tepat? Di sini diperkenalkan sebuah alat lama yang sudah ada sejak 1978—indikator RSI (Relative Strength Index). Dirancang oleh J. Welles Wilder, hingga kini masih digunakan oleh trader profesional secara luas.
Apa itu RSI?
Sederhananya, RSI digunakan untuk mengukur kecepatan kenaikan dan penurunan harga. Ia melihat rasio kenaikan dan penurunan selama periode tertentu (biasanya 14 hari), dan menghasilkan angka antara 0-100. Semakin tinggi angka, semakin kuat kekuatan pembeli dalam periode tersebut; semakin rendah, semakin besar tekanan penjual.
Bagaimana membaca sinyal RSI?
1. Overbought dan Oversold
Ini adalah penggunaan dasar:
RSI > 70 = Area overbought (harga sudah naik terlalu tinggi, mungkin akan koreksi turun)
RSI < 30 = Area oversold (harga sudah turun terlalu dalam, mungkin akan rebound)
2. Divergence (Perbedaan arah)
Ini teknik tingkat tinggi. Ketika harga dan RSI bergerak berlawanan, menandakan kemungkinan pembalikan tren:
Divergensi positif: Harga turun, RSI naik → sinyal bottom, kemungkinan rebound
Divergensi negatif: Harga naik, RSI turun → sinyal puncak, kemungkinan koreksi
3. Melintasi garis 50
RSI menembus di atas 50 = tren naik
RSI menembus di bawah 50 = tren turun
Strategi lanjutan: Menyesuaikan parameter
Pengaturan default (periode 14, overbought 70/oversold 30) tidak cocok untuk semua pasar:
Sesuaikan dengan periode trading:
Untuk trading jangka sangat pendek? Ubah periode ke 7
Untuk posisi jangka panjang? Ubah ke 21 atau lebih
Sesuaikan dengan volatilitas pasar:
Jika pasar sangat fluktuatif dan sering memberi sinyal palsu, gunakan threshold lebih tinggi seperti 20/80 agar sinyal lebih andal
Jika pasar stabil dan jarang ekstrem, gunakan threshold lebih rendah seperti 40/60 agar sinyal lebih sensitif
5 Strategi trading paling praktis
Strategi 1: Reversal overbought/oversold
RSI melewati 70 lalu turun kembali melewati 70 → sinyal jual
RSI melewati 30 lalu naik kembali melewati 30 → sinyal beli
Strategi 2: Divergence bottom/top
Harga membuat low baru, RSI tidak membuat low baru → sinyal rebound kuat, bisa beli
Harga membuat high baru, RSI tidak membuat high baru → sinyal puncak, bisa jual
Strategi 3: Konfirmasi tren menengah
Dalam tren naik, RSI sering di atas 50 dan berfluktuasi → tetap bullish
Dalam tren turun, RSI sering di bawah 50 dan berfluktuasi → tetap bearish
Strategi 4: Konfirmasi support dan resistance
Harga di level support historis, RSI > 30 → kekuatan bullish, bisa beli
Harga di level resistance historis, RSI > 70 → kekuatan bullish sudah menurun, bisa jual
Strategi 5: Validasi dengan indikator lain
Jangan hanya bergantung pada RSI! Gabungkan dengan moving average, support/resistance, pola candlestick, agar sinyal lebih akurat
RSI hanyalah referensi, pasar tetap yang utama
Pesan terakhir
RSI adalah alat yang bagus, tapi bukan segalanya. Sangat efektif di pasar sideway (berkonsolidasi), tapi mudah menjerat di tren satu arah. Kuncinya adalah menggabungkan analisis pasar, manajemen risiko, dan rencana trading pribadi. Alat hanyalah alat; eksekusi dan mental adalah pemenang sejati.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Indikator RSI: Senjata Rahasia Trader (Sebenarnya Tidak Begitu Misterius)
Trading cryptocurrency dan saham, yang paling ditakuti adalah membeli di harga tinggi lalu terjebak di posisi terblokir, atau membeli di dasar lalu dihajar turun. Apakah ada cara untuk menemukan titik beli/jual yang tepat? Di sini diperkenalkan sebuah alat lama yang sudah ada sejak 1978—indikator RSI (Relative Strength Index). Dirancang oleh J. Welles Wilder, hingga kini masih digunakan oleh trader profesional secara luas.
Apa itu RSI?
Sederhananya, RSI digunakan untuk mengukur kecepatan kenaikan dan penurunan harga. Ia melihat rasio kenaikan dan penurunan selama periode tertentu (biasanya 14 hari), dan menghasilkan angka antara 0-100. Semakin tinggi angka, semakin kuat kekuatan pembeli dalam periode tersebut; semakin rendah, semakin besar tekanan penjual.
Bagaimana membaca sinyal RSI?
1. Overbought dan Oversold
Ini adalah penggunaan dasar:
2. Divergence (Perbedaan arah)
Ini teknik tingkat tinggi. Ketika harga dan RSI bergerak berlawanan, menandakan kemungkinan pembalikan tren:
3. Melintasi garis 50
Strategi lanjutan: Menyesuaikan parameter
Pengaturan default (periode 14, overbought 70/oversold 30) tidak cocok untuk semua pasar:
Sesuaikan dengan periode trading:
Sesuaikan dengan volatilitas pasar:
5 Strategi trading paling praktis
Strategi 1: Reversal overbought/oversold
Strategi 2: Divergence bottom/top
Strategi 3: Konfirmasi tren menengah
Strategi 4: Konfirmasi support dan resistance
Strategi 5: Validasi dengan indikator lain
Pesan terakhir
RSI adalah alat yang bagus, tapi bukan segalanya. Sangat efektif di pasar sideway (berkonsolidasi), tapi mudah menjerat di tren satu arah. Kuncinya adalah menggabungkan analisis pasar, manajemen risiko, dan rencana trading pribadi. Alat hanyalah alat; eksekusi dan mental adalah pemenang sejati.