Mayoritas orang percaya bahwa neobank adalah evolusi terakhir dari perbankan. Salah besar.
Apa yang kamu lihat di aplikasi ponselmu hanyalah puncak gunung es. Di balik antarmuka yang elegan itu, tetap ada hal yang sama: sebuah perantara terpusat yang mengontrol dana kamu, membekukan akunmu jika diinginkan, dan mengambil keputusan tentang uangmu tanpa persetujuanmu. Terasa familiar? Ini persis seperti yang dilakukan bank tradisional, hanya tanpa cabang.
Ilusi “bank digital”
Bank digital yang beroperasi 100% online, tanpa kantor fisik. Terlihat revolusioner, tetapi inilah kenyataannya:
Bank tradisional: cabang fisik, sistem usang, biaya pemeliharaan tinggi, kontrol penuh atas dana kamu, infrastruktur kompleks yang menyebabkan penundaan dan kerentanan.
Neobank: tanpa kantor, antarmuka modern, biaya lebih rendah (atau tanpa biaya), pengalaman lebih baik… tetapi tetap bersifat kustodian. Masih membekukan akun. Masih terpusat. Hanya mengganti penampilan, bukan sifatnya.
Perangkapnya adalah bahwa kebanyakan orang menganggap “aplikasi yang bagus” sama dengan “kontrol lebih”. Tidak sama.
Perpecahan sejati: deobank
Sekarang, hal-hal menjadi menarik. Deobank adalah bank terdesentralisasi yang dibangun di atas blockchain. Bukan bank yang disamarkan, ini benar-benar berbeda:
Autocustody: kamu memiliki kunci pribadi, kamu yang mengontrol. Deobank tidak membekukan apa pun karena secara teknis tidak bisa.
Transparansi on-chain: setiap transaksi tercatat di blockchain, dapat diaudit secara publik. Tanpa rahasia, tanpa operasi tersembunyi.
Tanpa infrastruktur usang: dibangun dari nol di atas protokol modern. Tidak terhubung dengan sistem perbankan lama.
Uang yang dapat diprogram: stablecoin + smart contract = otomatisasi keuangan global tanpa perantara.
Perbedaan besar dalam angka
Bank tradisional: $20-30 USD biaya bulanan, waktu transfer 2-5 hari
Neobank: $0-5 USD, waktu 24-48 jam
Deobank: biaya per transaksi (sering <$1 USD), transaksi dikonfirmasi dalam menit, tanpa pihak ketiga yang mengontrol uangmu
Masa depan tidak lagi disebut “bank”
Yang penting adalah: masa depan keuangan digital tidak akan terlihat seperti bank. Akan terlihat seperti blockchain, dompet digital, protokol DeFi. Layanan (tabungan, pinjaman, pembayaran) akan tetap ada, tetapi secara desentralisasi, tanpa izin, tanpa perantara.
Setiap evolusi (dari cabang → neobank → deobank) semakin mendekatkan kita ke arah ini. Tujuannya bukanlah “bank yang lebih baik”. Melainkan menghilangkan kebutuhan akan bank sama sekali.
Pada tahun 2025, pertanyaannya bukan lagi “bank digital apa yang saya gunakan?”. Melainkan “protokol keuangan mana yang saya ikuti?”.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Dari bank tradisional ke deobank: mengapa perbankan digital akan menjadi tidak dikenal lagi pada tahun 2025
Mayoritas orang percaya bahwa neobank adalah evolusi terakhir dari perbankan. Salah besar.
Apa yang kamu lihat di aplikasi ponselmu hanyalah puncak gunung es. Di balik antarmuka yang elegan itu, tetap ada hal yang sama: sebuah perantara terpusat yang mengontrol dana kamu, membekukan akunmu jika diinginkan, dan mengambil keputusan tentang uangmu tanpa persetujuanmu. Terasa familiar? Ini persis seperti yang dilakukan bank tradisional, hanya tanpa cabang.
Ilusi “bank digital”
Bank digital yang beroperasi 100% online, tanpa kantor fisik. Terlihat revolusioner, tetapi inilah kenyataannya:
Bank tradisional: cabang fisik, sistem usang, biaya pemeliharaan tinggi, kontrol penuh atas dana kamu, infrastruktur kompleks yang menyebabkan penundaan dan kerentanan.
Neobank: tanpa kantor, antarmuka modern, biaya lebih rendah (atau tanpa biaya), pengalaman lebih baik… tetapi tetap bersifat kustodian. Masih membekukan akun. Masih terpusat. Hanya mengganti penampilan, bukan sifatnya.
Perangkapnya adalah bahwa kebanyakan orang menganggap “aplikasi yang bagus” sama dengan “kontrol lebih”. Tidak sama.
Perpecahan sejati: deobank
Sekarang, hal-hal menjadi menarik. Deobank adalah bank terdesentralisasi yang dibangun di atas blockchain. Bukan bank yang disamarkan, ini benar-benar berbeda:
Autocustody: kamu memiliki kunci pribadi, kamu yang mengontrol. Deobank tidak membekukan apa pun karena secara teknis tidak bisa.
Transparansi on-chain: setiap transaksi tercatat di blockchain, dapat diaudit secara publik. Tanpa rahasia, tanpa operasi tersembunyi.
Tanpa infrastruktur usang: dibangun dari nol di atas protokol modern. Tidak terhubung dengan sistem perbankan lama.
Uang yang dapat diprogram: stablecoin + smart contract = otomatisasi keuangan global tanpa perantara.
Perbedaan besar dalam angka
Masa depan tidak lagi disebut “bank”
Yang penting adalah: masa depan keuangan digital tidak akan terlihat seperti bank. Akan terlihat seperti blockchain, dompet digital, protokol DeFi. Layanan (tabungan, pinjaman, pembayaran) akan tetap ada, tetapi secara desentralisasi, tanpa izin, tanpa perantara.
Setiap evolusi (dari cabang → neobank → deobank) semakin mendekatkan kita ke arah ini. Tujuannya bukanlah “bank yang lebih baik”. Melainkan menghilangkan kebutuhan akan bank sama sekali.
Pada tahun 2025, pertanyaannya bukan lagi “bank digital apa yang saya gunakan?”. Melainkan “protokol keuangan mana yang saya ikuti?”.