Pada awal November 2025, pemegang saham Tesla menggelar sebuah "taruhan besar abad ini" — lebih dari tiga perempat pemegang saham memberikan suara setuju untuk memberikan Elon Musk paket kompensasi tertinggi yang mencapai triliunan dolar AS. Angka ini terdengar luar biasa, tetapi jika dilihat secara mendalam, inti dari rencana ini adalah mengikat dompet bos dan masa depan perusahaan selama sepuluh tahun ke depan.

Pertama, mari bahas aturan mainnya. Apakah Musk akan mendapatkan uang atau tidak, sepenuhnya tergantung pada kinerja luar biasa Tesla. Untuk nilai pasar, garis startnya adalah 1,5 triliun dolar AS saat ini, dan target akhirnya ditetapkan di 8,5 triliun — di tengah jalan, setiap kali melewati satu tingkat (misalnya dari 2 triliun, kemudian setiap kenaikan 500 miliar dolar akan membuka penghargaan, dan di tahap akhir diubah menjadi lonjakan di tingkat triliun), Musk akan menerima saham baru secara bertahap.

Hanya mengandalkan nilai pasar tidak cukup, indikator kinerja nyata yang lebih ketat: laba tahunan yang disesuaikan harus mencapai 400 miliar dolar AS, penjualan harus mencapai 20 juta mobil, dan harus mampu memproduksi 1 juta robot humanoid "Optimus". Ini bukan sekadar bisnis pembuatan mobil biasa — ini adalah taruhan apakah Tesla bisa berubah dari perusahaan otomotif menjadi raksasa teknologi yang meliputi energi, AI, dan robot.

Mengapa para pemegang saham bersedia bertaruh? Mungkin karena logika insentif ini cukup langsung — semakin kaya Musk, semakin berharga Tesla, dan saham yang mereka miliki pun akan meningkat nilainya. Tentu saja, jika dalam sepuluh tahun target-target ini tidak tercapai, Musk tidak akan mendapatkan satu sen pun dari gajinya. Hasil dari taruhan ini bisa saja mengubah definisi dari skema insentif terbesar dalam sejarah bisnis.