Ada pergeseran besar yang terjadi dalam dinamika energi global, dan satu negara berada di pusat semua ini. Lanskap energi dunia sedang digambar ulang—tidak hanya dalam hal produksi dan konsumsi, tetapi juga dalam bagaimana negara-negara memposisikan diri mereka di papan catur geopolitik. Investasi terbarukan, dominasi rantai pasokan, dan komitmen iklim sedang bertemu dengan cara yang dapat menentukan apakah kita tetap berada dalam ambang suhu yang dapat bertahan hidup. Yang menarik adalah bagaimana kebijakan energi menjadi tak terpisahkan dari hubungan internasional. Negara-negara yang mengendalikan manufaktur teknologi bersih, mineral tanah jarang, dan infrastruktur jaringan sedang mendapatkan kekuatan. Dan ketika Anda mempertimbangkan target iklim, taruhannya menjadi semakin tinggi. Pertanyaannya bukan hanya tentang siapa yang memimpin dalam panel surya atau baterai—ini tentang siapa yang membentuk aturan masa depan yang dibatasi karbon.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
12 Suka
Hadiah
12
6
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
MetaverseHobo
· 21jam yang lalu
Bro, siapa lagi yang berpikir China akan memenangkan permainan energi ini, kan?
Lihat AsliBalas0
DegenGambler
· 21jam yang lalu
Bumi sudah doomed, kita masih bermain di dalam game.
Lihat AsliBalas0
CountdownToBroke
· 21jam yang lalu
Oligarki energi tidak mampu lagi bermain-main
Lihat AsliBalas0
AirdropHunter420
· 21jam yang lalu
Perdagangan Mata Uang Kripto harus menghadapi fluktuasi energi setiap hari.
Lihat AsliBalas0
BearMarketBro
· 21jam yang lalu
bro permainan energi ini terlihat seperti catur 4d rn fr
Ada pergeseran besar yang terjadi dalam dinamika energi global, dan satu negara berada di pusat semua ini. Lanskap energi dunia sedang digambar ulang—tidak hanya dalam hal produksi dan konsumsi, tetapi juga dalam bagaimana negara-negara memposisikan diri mereka di papan catur geopolitik. Investasi terbarukan, dominasi rantai pasokan, dan komitmen iklim sedang bertemu dengan cara yang dapat menentukan apakah kita tetap berada dalam ambang suhu yang dapat bertahan hidup. Yang menarik adalah bagaimana kebijakan energi menjadi tak terpisahkan dari hubungan internasional. Negara-negara yang mengendalikan manufaktur teknologi bersih, mineral tanah jarang, dan infrastruktur jaringan sedang mendapatkan kekuatan. Dan ketika Anda mempertimbangkan target iklim, taruhannya menjadi semakin tinggi. Pertanyaannya bukan hanya tentang siapa yang memimpin dalam panel surya atau baterai—ini tentang siapa yang membentuk aturan masa depan yang dibatasi karbon.