Akhir-akhir ini, teman-teman yang memperhatikan $MERL pasti merasakan hal yang sama dengan saya, hati agak terasa sesak—tiga kali mencoba menembus ambang 0,5 dolar, setiap kali selalu terpental balik seolah-olah menabrak tembok.

Setengah bulan terakhir ini, $MERL terus berusaha naik, tapi setiap kali masuk ke kisaran 0,48-0,52, order jual seperti sudah janjian, langsung membanjiri pasar. Coba lihat volume transaksinya, setiap mendekati 0,5 memang ada lonjakan, tapi order beli tidak mengikuti! Bukan tidak ada yang mau beli, tapi semua pada ragu di titik ini—dua kali sebelumnya sudah naik lalu dijatuhkan, siapa yang berani muncul di percobaan ketiga? Terus terang saja, 0,5 sekarang sudah jadi "batas psikologis", yang bisa menembus sedikit, yang berjaga lebih banyak, jadi tekanannya memang besar.

Saya sempat melihat-lihat catatan transaksi on-chain, ternyata banyak alamat yang mulai diam-diam jualan saat harga hampir menyentuh 0,5—ada yang sudah untung 20% langsung keluar, ada juga yang sebelumnya beli di harga bawah, begitu untung langsung ambil. Dengan makin banyaknya pola pikir "trading jangka pendek" seperti ini, ruang harga untuk naik makin terkunci. Jujur saja, sekarang area 0,5 seperti "mesin penjual otomatis", ada yang jual langsung ada yang ambil, tapi yang ambil semua cuma mau cari cuan cepat, tidak ada yang mau jadi "pemegang jangka panjang", jadi plafonnya ya tetap di situ-situ saja.

Sebenarnya kalau dipikir dari sudut lain, tiga kali gagal menembus juga bukan sesuatu yang buruk—setidaknya artinya ada yang benar-benar menjaga posisi ini, terjadi pertukaran token secara maksimal, nanti kalau benar-benar tembus justru fondasinya lebih kuat. Tapi untuk saat ini... kita tetap harus sadar realita: 0,5 bukan level yang bisa ditembus sembarangan, harus tunggu suasana hati pasar membaik dan modal berani masuk baru bisa.