Setiap hari jutaan trader mencoba menebak pergerakan berikutnya dari bitcoin, tetapi sebagian besar mengabaikan faktor terpenting — tindakan pemain institusional besar. Metodologi ICT (Inner Circle Trader), yang dikembangkan oleh Michael Haddleton, memungkinkan melihat pasar dari sudut pandang “uang pintar” dan berdagang bersama mereka, bukan melawan mereka.
Mengapa ICT Berfungsi: Memahami Struktur Pasar
Ide utama ICT sederhana — dana besar dan bank secara sengaja menggerakkan harga. Mereka tidak berdagang secara acak, melainkan mengikuti logika yang jelas dalam menangkap likuiditas. Dalam BTC ini sangat terlihat karena volatilitas yang tinggi.
Ketika harga membentuk higher highs dan higher lows dalam tren naik, ini adalah sinyal bahwa pembeli besar mengendalikan pasar. Sebaliknya, lower highs dan lower lows menunjukkan dominasi penjual. Ini bukan sekadar grafik — ini adalah peta niat trader institusional.
Empat Pilar ICT yang Perlu Diketahui
Likuiditas sebagai magnet bagi harga
Likuiditas adalah sesuatu yang menarik harga seperti magnet. Pelaku besar menempatkan order mereka bukan secara acak, tetapi tepat di tempat di mana banyak stop-loss atau order tertunda trader ritel terkumpul. Misalnya, jika BTC baru saja berada di level $29 000, maka puncak $29 500 menjadi zona minat tinggi. Harga sering bergerak ke sana untuk “menangkap” order tersebut sebelum berbalik.
Blok Order — Jejak Aktivitas Institusional
Pada grafik, blok order tampak seperti area konsolidasi khas. Ketika harga melewati zona ini dengan volume besar, itu berarti ada pembelian atau penjualan oleh pemain besar. Kemudian, blok ini sering menjadi level support (pada blok bullish) atau resistance (pada blok bearish).
Keterampilan utama — mengenali blok ini dan menunggu harga kembali ke sana. Ini sering melibatkan bounce dari blok atau breakout yang kemudian menjadi level baru.
Gap Harga Wajar — Pasar Tidak Seimbang
Ketika harga bergerak sangat cepat sehingga meninggalkan celah di grafik (terutama terlihat di grafik 1 jam), ini adalah gap harga wajar (FVG). Pasar berusaha mengisi gap ini — ini sifat alami. Trader yang mengenali gap ini dapat memperkirakan di mana harga akan kembali untuk menutupnya.
Breaker Blocks — Kegagalan Blok sebagai Titik Perubahan
Ketika blok order ditembus, itu tidak hilang begitu saja. Ia menjadi breaker block — zona yang kemudian sering berfungsi sebagai support saat naik atau resistance saat turun. Ini adalah salah satu level paling andal untuk masuk posisi.
Penerapan Praktis pada Contoh BTC
Bayangkan skenario: BTC diperdagangkan dalam kisaran $27 500–$28 500. Anda melihat bahwa:
Harga beberapa kali memantul dari $27 800 (ini adalah blok order bullish)
Di atasnya ada likuiditas di level $29 000 (puncak baru)
Antara $28 200 dan $28 400 tersisa gap harga wajar yang belum tertutup
Menurut metodologi ICT, taktik Anda harus seperti ini:
Masuk posisi long saat harga kembali ke blok di $27 800, di mana kekuatan sebelumnya terlihat
Target 1 — tutup FVG di $28 300 (ambil sebagian keuntungan)
Target 2 — kumpulan likuiditas di $29 000 (tujuan utama)
Tempatkan stop-loss di bawah blok agar membatasi kerugian jika pasar berperilaku tidak terduga.
Manajemen Risiko: Yang Terpenting
Banyak trader memahami konsep ICT, tetapi kehilangan uang karena manajemen risiko yang buruk. Aturannya sederhana:
Selalu pasang stop-loss berdasarkan struktur (di bawah blok order, di atas level masuk)
Gunakan ukuran posisi yang tepat — di BTC yang volatil, ini bisa 1–3% dari modal per transaksi
Jangan berdagang hanya berdasarkan asumsi; tunggu konfirmasi (harga benar-benar kembali ke blok, bukan sekadar “hampir kembali”)
Saat pasar sideways, ICT kurang efektif; lebih baik tunggu tren yang jelas
Mengapa Trader Memilih Pendekatan Ini
ICT menarik trader karena memberikan logika. Alih-alih membaca berita dan menebak-nebak, Anda melihat level nyata di mana pemain besar beraksi. Ini bukan jaminan, tetapi secara signifikan meningkatkan peluang keberhasilan.
Menguasai ICT membutuhkan latihan — beberapa minggu analisis grafik historis, dan Anda akan mulai melihat pola-pola yang diabaikan orang lain. Mulailah dengan grafik 4 jam (yang menunjukkan struktur lebih jelas daripada grafik harian), secara bertahap beralih ke timeframe yang lebih rendah.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
ICT dalam perdagangan kripto: bagaimana skema manipulasi cerdas membantu memahami pergerakan BTC
Setiap hari jutaan trader mencoba menebak pergerakan berikutnya dari bitcoin, tetapi sebagian besar mengabaikan faktor terpenting — tindakan pemain institusional besar. Metodologi ICT (Inner Circle Trader), yang dikembangkan oleh Michael Haddleton, memungkinkan melihat pasar dari sudut pandang “uang pintar” dan berdagang bersama mereka, bukan melawan mereka.
Mengapa ICT Berfungsi: Memahami Struktur Pasar
Ide utama ICT sederhana — dana besar dan bank secara sengaja menggerakkan harga. Mereka tidak berdagang secara acak, melainkan mengikuti logika yang jelas dalam menangkap likuiditas. Dalam BTC ini sangat terlihat karena volatilitas yang tinggi.
Ketika harga membentuk higher highs dan higher lows dalam tren naik, ini adalah sinyal bahwa pembeli besar mengendalikan pasar. Sebaliknya, lower highs dan lower lows menunjukkan dominasi penjual. Ini bukan sekadar grafik — ini adalah peta niat trader institusional.
Empat Pilar ICT yang Perlu Diketahui
Likuiditas sebagai magnet bagi harga
Likuiditas adalah sesuatu yang menarik harga seperti magnet. Pelaku besar menempatkan order mereka bukan secara acak, tetapi tepat di tempat di mana banyak stop-loss atau order tertunda trader ritel terkumpul. Misalnya, jika BTC baru saja berada di level $29 000, maka puncak $29 500 menjadi zona minat tinggi. Harga sering bergerak ke sana untuk “menangkap” order tersebut sebelum berbalik.
Blok Order — Jejak Aktivitas Institusional
Pada grafik, blok order tampak seperti area konsolidasi khas. Ketika harga melewati zona ini dengan volume besar, itu berarti ada pembelian atau penjualan oleh pemain besar. Kemudian, blok ini sering menjadi level support (pada blok bullish) atau resistance (pada blok bearish).
Keterampilan utama — mengenali blok ini dan menunggu harga kembali ke sana. Ini sering melibatkan bounce dari blok atau breakout yang kemudian menjadi level baru.
Gap Harga Wajar — Pasar Tidak Seimbang
Ketika harga bergerak sangat cepat sehingga meninggalkan celah di grafik (terutama terlihat di grafik 1 jam), ini adalah gap harga wajar (FVG). Pasar berusaha mengisi gap ini — ini sifat alami. Trader yang mengenali gap ini dapat memperkirakan di mana harga akan kembali untuk menutupnya.
Breaker Blocks — Kegagalan Blok sebagai Titik Perubahan
Ketika blok order ditembus, itu tidak hilang begitu saja. Ia menjadi breaker block — zona yang kemudian sering berfungsi sebagai support saat naik atau resistance saat turun. Ini adalah salah satu level paling andal untuk masuk posisi.
Penerapan Praktis pada Contoh BTC
Bayangkan skenario: BTC diperdagangkan dalam kisaran $27 500–$28 500. Anda melihat bahwa:
Menurut metodologi ICT, taktik Anda harus seperti ini:
Tempatkan stop-loss di bawah blok agar membatasi kerugian jika pasar berperilaku tidak terduga.
Manajemen Risiko: Yang Terpenting
Banyak trader memahami konsep ICT, tetapi kehilangan uang karena manajemen risiko yang buruk. Aturannya sederhana:
Mengapa Trader Memilih Pendekatan Ini
ICT menarik trader karena memberikan logika. Alih-alih membaca berita dan menebak-nebak, Anda melihat level nyata di mana pemain besar beraksi. Ini bukan jaminan, tetapi secara signifikan meningkatkan peluang keberhasilan.
Menguasai ICT membutuhkan latihan — beberapa minggu analisis grafik historis, dan Anda akan mulai melihat pola-pola yang diabaikan orang lain. Mulailah dengan grafik 4 jam (yang menunjukkan struktur lebih jelas daripada grafik harian), secara bertahap beralih ke timeframe yang lebih rendah.