Menurut statistik data, saat ini jumlah peserta Alpha telah mencapai 50~70万,angka ini sendiri sudah cukup untuk menjelaskan masalah. Tapi yang lebih aneh adalah, di tengah penurunan keuntungan yang terus berlanjut, peserta bukan hanya tidak berkurang, malah menunjukkan tren pertumbuhan yang melawan arus. Apa sebenarnya yang tersembunyi di balik ini?
## "Kepercayaan pada Pola" yang Dibuat oleh Siklus Sejarah
Mengenang jejak perkembangan Alpha, ada dua periode kenaikan peserta yang jelas—gelombang [$NXPC](/zh-TC/trade/NXPC_USDT) di Pulau Petualangan dan tren [$XPL](/zh-TC/trade/XPL_USDT) saat Hari Nasional. Setiap kali terjadi ledakan koin, langsung membawa pertumbuhan trader Alpha berkali lipat. Karena adanya "kasus sukses" yang berulang ini, orang mulai percaya pada sebuah logika yang tampaknya memiliki pola—selama tetap berpartisipasi, pasti akan datang jendela keuntungan besar berikutnya.
Pikiran seperti ini sebenarnya sangat sesuai dengan sifat manusia: kita cenderung mencari pola dalam data sejarah, lalu membuat keputusan berdasarkan "penemuan" tersebut. Tapi masalahnya, fenomena Alpha wave sendiri seperti sebuah permainan pasar yang dirancang dengan sangat presisi.
## Perubahan Esensial yang Dibawa oleh Titik Kritis Peserta
Dari data bulan Maret dan April, terlihat fenomena menarik: sebelum dan sesudah NXPC dan XPL, pernah muncul gelombang keluar peserta yang cukup jelas. Justru karena ada yang memilih keluar, orang yang bertahan malah mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Tapi sekarang situasinya benar-benar berbeda—keuntungan menyusut, peserta malah bertambah.
Jumlah 70万 akun ini sudah mencapai titik kritis. Ketika basis partisipasi sebesar ini, bahkan jika ada tren pasar yang menguntungkan, bisa jadi akan terdilusi oleh jumlah peserta yang sangat besar. Dengan kata lain: apa pun yang datang, pasti akan berubah menjadi "毛" (kotoran).
## Salinan Sempurna dari Skema Koin Tiruan
Pengaturan Alpha saat ini sebenarnya sudah berulang kali terjadi di pasar koin tiruan. Teknik manipulasi klasiknya adalah: tarik pasar→hancurkan pasar→cuci pasar di posisi rendah→kemudian tarik lagi, berulang beberapa kali. Setiap putaran memperkuat "rasa pola" peserta, membuat mereka percaya bahwa selama mereka terus memegang, pasti akan bangkit kembali. Tapi setelah bandar selesai menjual, kurva itu benar-benar tidak pernah bangkit lagi.
Yang paling berbahaya sebenarnya bukanlah tren pasar itu sendiri, melainkan saat mayoritas orang "tidak mau menyerah", maka konsensus kolektif ini sendiri menjadi sinyal risiko terbesar.
## Pilihan Rasional
Fenomena Alpha wave akan terus menarik peserta baru, karena sejarah memang membuktikan potensi keuntungannya. Tapi di saat jumlah peserta sudah mencapai 70万, mengandalkan logika siklus masa lalu untuk pengambilan keputusan mungkin sudah menjadi sebuah jebakan kebiasaan berpikir kolektif. Kadang-kadang, melepaskan justru adalah keputusan paling cerdas.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
## Alpha波周期陷阱:70萬參與者的集體幻覺
Menurut statistik data, saat ini jumlah peserta Alpha telah mencapai 50~70万,angka ini sendiri sudah cukup untuk menjelaskan masalah. Tapi yang lebih aneh adalah, di tengah penurunan keuntungan yang terus berlanjut, peserta bukan hanya tidak berkurang, malah menunjukkan tren pertumbuhan yang melawan arus. Apa sebenarnya yang tersembunyi di balik ini?
## "Kepercayaan pada Pola" yang Dibuat oleh Siklus Sejarah
Mengenang jejak perkembangan Alpha, ada dua periode kenaikan peserta yang jelas—gelombang [$NXPC](/zh-TC/trade/NXPC_USDT) di Pulau Petualangan dan tren [$XPL](/zh-TC/trade/XPL_USDT) saat Hari Nasional. Setiap kali terjadi ledakan koin, langsung membawa pertumbuhan trader Alpha berkali lipat. Karena adanya "kasus sukses" yang berulang ini, orang mulai percaya pada sebuah logika yang tampaknya memiliki pola—selama tetap berpartisipasi, pasti akan datang jendela keuntungan besar berikutnya.
Pikiran seperti ini sebenarnya sangat sesuai dengan sifat manusia: kita cenderung mencari pola dalam data sejarah, lalu membuat keputusan berdasarkan "penemuan" tersebut. Tapi masalahnya, fenomena Alpha wave sendiri seperti sebuah permainan pasar yang dirancang dengan sangat presisi.
## Perubahan Esensial yang Dibawa oleh Titik Kritis Peserta
Dari data bulan Maret dan April, terlihat fenomena menarik: sebelum dan sesudah NXPC dan XPL, pernah muncul gelombang keluar peserta yang cukup jelas. Justru karena ada yang memilih keluar, orang yang bertahan malah mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Tapi sekarang situasinya benar-benar berbeda—keuntungan menyusut, peserta malah bertambah.
Jumlah 70万 akun ini sudah mencapai titik kritis. Ketika basis partisipasi sebesar ini, bahkan jika ada tren pasar yang menguntungkan, bisa jadi akan terdilusi oleh jumlah peserta yang sangat besar. Dengan kata lain: apa pun yang datang, pasti akan berubah menjadi "毛" (kotoran).
## Salinan Sempurna dari Skema Koin Tiruan
Pengaturan Alpha saat ini sebenarnya sudah berulang kali terjadi di pasar koin tiruan. Teknik manipulasi klasiknya adalah: tarik pasar→hancurkan pasar→cuci pasar di posisi rendah→kemudian tarik lagi, berulang beberapa kali. Setiap putaran memperkuat "rasa pola" peserta, membuat mereka percaya bahwa selama mereka terus memegang, pasti akan bangkit kembali. Tapi setelah bandar selesai menjual, kurva itu benar-benar tidak pernah bangkit lagi.
Yang paling berbahaya sebenarnya bukanlah tren pasar itu sendiri, melainkan saat mayoritas orang "tidak mau menyerah", maka konsensus kolektif ini sendiri menjadi sinyal risiko terbesar.
## Pilihan Rasional
Fenomena Alpha wave akan terus menarik peserta baru, karena sejarah memang membuktikan potensi keuntungannya. Tapi di saat jumlah peserta sudah mencapai 70万, mengandalkan logika siklus masa lalu untuk pengambilan keputusan mungkin sudah menjadi sebuah jebakan kebiasaan berpikir kolektif. Kadang-kadang, melepaskan justru adalah keputusan paling cerdas.