#BinanceABCs Bank of Japan telah menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin sesuai jadwal, mari kita bahas dampak lanjutan dari kejadian ini.

Pertama-tama, perlu memahami sebuah mekanisme—peningkatan suku bunga di Jepang terutama melalui "arbitrase yen" untuk mempengaruhi harga BTC. Singkatnya: investor sebelumnya meminjam yen murah untuk membeli aset berisiko tinggi seperti BTC. Setelah suku bunga naik, biaya pinjaman menjadi lebih mahal, yen juga menguat, sehingga investor terpaksa menjual aset untuk melunasi utang, dan pasar risiko pun terguncang.

Namun, dalam kenaikan suku bunga kali ini, probabilitas 97% sudah terlebih dahulu diantisipasi pasar, jadi tidak adanya volatilitas saat ini justru menjadi hal yang normal. Bahkan rebound sebentar pun tidak perlu heran—"berita buruk sudah habis" justru bisa memicu kenaikan harga, ini juga sangat wajar.

Saya sebelumnya pernah membuat grafik perbandingan. Setelah tiga kali kenaikan suku bunga oleh Bank of Japan pada Maret, Juli, dan Januari 2025, harga $BTC dalam 4-6 minggu berikutnya turun 20%-30%. Tapi harus diakui, selama periode ini pasti ada berita lain yang turut mempengaruhi. Apakah kali ini akan berulang seperti itu? Kuncinya tetap pada bagaimana langkah Bank of Japan selanjutnya dan bagaimana Federal Reserve serta bank sentral utama lainnya akan mengikuti—karena kondisi global sudah sangat berbeda sekarang.

Dalam jangka panjang, jika Bank of Japan mulai melakukan kenaikan suku bunga secara berkelanjutan pada 2026, biaya pinjaman yen secara global akan terus meningkat, preferensi risiko pasar akan terus ditekan dalam jangka panjang, dan aset seperti $BTC secara alami akan menghadapi tekanan. Ditambah lagi, kemungkinan besar Federal Reserve sudah memasuki fase akhir penurunan suku bunga… tahun depan memang cukup sulit.