Belakangan ini, tim inti dan yayasan dari DEX terkenal bekerja sama meluncurkan sebuah proposal tata kelola yang penting. Isi utama dari proposal ini sangat langsung—mengaktifkan biaya protokol, dan mengoordinasikan mekanisme insentif di seluruh ekosistem, sehingga protokol perdagangan terdesentralisasi ini menjadi platform pilihan utama untuk perdagangan aset tokenisasi.

Data berbicara. Hingga saat ini, protokol ini telah menangani sekitar 4 triliun dolar AS dalam volume perdagangan, didukung oleh ribuan pengembang, jutaan penyedia likuiditas, dan ratusan juta dompet perdagangan. Tapi jujur saja, selama bertahun-tahun ini juga tidak sedikit mengalami badai—gugatan hukum, tekanan regulasi, terutama di masa ketika lingkungan kepatuhan semakin ketat, hidup tidak selalu mudah. Tapi kabar baiknya adalah, situasi kebijakan baru-baru ini menunjukkan tanda-tanda perubahan, ditambah dengan beberapa tonggak penting tata kelola yang telah dicapai komunitas sebelumnya, yang membangun fondasi untuk tahap berikutnya.

Sejujurnya, DeFi saat ini berada di persimpangan jalan. Protokol perdagangan terdesentralisasi sudah mampu bersaing dengan platform terpusat dalam hal kinerja dan skala perdagangan. Aset kripto perlahan-lahan beralih dari niche ke arus utama, dan investor institusional mulai membangun aplikasi di protokol DeFi semacam ini. Dalam konteks seperti ini, tujuan dari proposal baru sangat jelas—membangun model yang berkelanjutan untuk operasi jangka panjang ekosistem. Ide utamanya adalah agar volume penggunaan protokol secara langsung mendorong mekanisme pembakaran token, sementara tim inti fokus pada pengembangan dan pertumbuhan protokol itu sendiri. Sesuai rencana, akan diluncurkan serangkaian struktur biaya dan insentif baru…