Kisah tentang soft rock terdengar seperti sebuah arc naratif yang dirancang untuk televisi: sebuah gerakan musik yang menguasai udara di tahun 1970-an, menjadi bahan olok-olok sepanjang tahun 1980-an, dan akhirnya mengalami salah satu kebangkitan paling tak terduga dalam musik pop. Paramount+ kini telah mendokumentasikan seluruh trajektori ini melalui serial dokumenter tiga bagian, Sometimes When We Touch, yang tidak hanya membahas musik itu sendiri, tetapi juga kekuatan budaya yang membentuk persepsi dan kebangkitannya.
Asal Usul dan Cerita Tersembunyi di Balik Klasik Soft Rock
Di inti eksplorasi ini terletak lagu judul, sebuah balada yang dibuat pada tahun 1973 oleh musisi Kanada Dan Hill bekerja sama dengan Barry Mann. Hill, yang saat itu baru berusia 19 tahun, awalnya menulis lagu ini dengan motivasi pribadi: untuk mendapatkan kembali perhatian romantis. Rencana tersebut akhirnya gagal—wanita yang dimaksud pindah ke Amerika Serikat bersama pria lain—namun lagu ini menjadi salah satu lagu penentu era tersebut, sebuah pengingat yang menyentuh bahwa ekspresi musik yang paling universal sering kali berasal dari narasi yang sangat pribadi.
Serial dokumenter ini menghidupkan cerita asal-usul ini melalui percakapan dengan arsitek suara soft rock. Menampilkan bahan arsip yang jarang terlihat dan wawancara dengan legenda yang membentuk genre ini, Sometimes When We Touch mengumpulkan perspektif dari Air Supply (“All Out of Love”), Kenny Loggins (“This Is It”), Ray Parker Jr. (“A Woman Needs Love”), Rupert Holmes (“Escape: The Piña Colada Song”), dan Toni Tennille (“Love Will Keep Us Together”). Suara kontemporer termasuk Susanna Hoffs, LA Reid, Richard Marx, Sheryl Crow, dan Stewart Copeland menambahkan konteks modern ke komposisi klasik ini.
Dari Dominasi ke Kemunduran: Evolusi Kompleks Genre Ini
Kebangkitan, kejatuhan, dan pemulihan akhir dari soft rock membentuk kerangka tiga episode dari dokumenter ini, berjudul “Reign,” “Ruin,” dan “Resurrection.” Selama tahun 1970-an, soft rock mendominasi tangga lagu pop global, menegaskan dirinya sebagai suara yang mendefinisikan dekade tersebut. Perubahan terjadi secara dramatis di tahun 1980-an, ketika kejujuran emosional genre ini menjadi beban daripada aset, mengubahnya menjadi bahan olok-olok budaya dan sumber ejekan di kalangan kritikus dan penggemar industri musik.
Serial ini memeriksa bab-bab tertentu dalam transformasi ini, termasuk dinamika rumit antara Captain & Tennille, kontribusi yang diabaikan dari Ray Parker Jr. di luar kaitannya dengan tema Ghostbusters, dan bagaimana upaya kolaboratif Kenny Loggins dan Michael McDonald meningkatkan gerakan penyanyi-penulis lagu. Air Supply muncul sebagai mungkin act paling simbolik dari era ini, yang sangat diuntungkan dari keberhasilan komersial balada power selama masa puncak soft rock.
Kebangkitan Tak Terduga: Mengapa Soft Rock Kembali
Apa yang mengubah persepsi tentang soft rock dari memalukan menjadi nostalgia dan kemudian menjadi apresiasi seni yang tulus? Dokumenter ini menelusuri pembalikan ini ke beberapa konvergensi budaya: perasaan emosional setelah 9/11, minat yang diperbarui terhadap ekspresi teatrikal melalui Broadway, dan mungkin yang mengejutkan, munculnya hip-hop sebagai kekuatan budaya dominan. Tren-tren yang tampaknya kontradiktif ini menciptakan kondisi di mana penekanan soft rock pada koneksi, kerentanan, dan keaslian emosional menemukan audiens baru.
Fenomena internet viral yang dikenal sebagai “Yacht Rock” memainkan peran penting dalam kebangkitan ini. Yang dimulai sebagai meme daring yang merayakan estetika tertentu telah berkembang menjadi gerakan budaya yang nyata, memunculkan band-band tur yang didedikasikan untuk membawakan hits era tersebut dan memperkenalkan lagu-lagu ini kepada demografi muda yang menemukannya melalui media digital daripada radio.
Menariknya, dokumenter ini mengungkapkan hubungan antara soft rock dan hip-hop yang jarang disadari oleh pendengar. Daryl “DMC” Daniels dari Run-DMC membahas pengaruh dasar dari pemain keyboard jazz dan produser Bob James terhadap perkembangan hip-hop, menggambarkan bagaimana garis keturunan musik sering kali melintasi batas genre dengan cara yang tidak langsung dipahami oleh masyarakat umum.
Mengapa Kisah Ini Penting: Dampak Budaya dan Warisan
Pesan utama dari Sometimes When We Touch melampaui sekadar nostalgia. Serial ini berargumen secara meyakinkan bahwa soft rock, meskipun bertahun-tahun diabaikan, tetap memiliki pengaruh mendalam terhadap budaya populer Amerika. Musik ini bukan tentang kerinduan atau kelemahan emosional, seperti yang sering disarankan kritikus, tetapi merayakan hubungan manusia, cinta, dan kejujuran emosional—nilai-nilai yang jelas melampaui tren waktu.
Di antara penemuan menarik dalam dokumenter ini adalah identifikasi lagu soft rock yang paling sering di-cover—sebuah fakta yang kemungkinan akan mengejutkan bahkan pengikut setia genre ini. Detail ini memperkaya pemahaman penonton tentang bagaimana dan mengapa beberapa komposisi bertahan sementara yang lain memudar ke dalam ketidakjelasan.
JUDUL SERIAL: Sometimes When We Touch EPISODE: 3 KATEGORI: Dokumenter PLATFORM STREAMING: Paramount+ ARTIS UNGGULAN: Air Supply, Ambrosia, Captain & Tennille, The Carpenters, Christopher Cross, Hall & Oates, Kenny Loggins, Lionel Richie, Michael McDonald, dan lainnya
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Perjalanan Tak Terduga Soft Rock: Bagaimana Genre yang Direndahkan Menemukan Redempti Melalui Memori Budaya
Kisah tentang soft rock terdengar seperti sebuah arc naratif yang dirancang untuk televisi: sebuah gerakan musik yang menguasai udara di tahun 1970-an, menjadi bahan olok-olok sepanjang tahun 1980-an, dan akhirnya mengalami salah satu kebangkitan paling tak terduga dalam musik pop. Paramount+ kini telah mendokumentasikan seluruh trajektori ini melalui serial dokumenter tiga bagian, Sometimes When We Touch, yang tidak hanya membahas musik itu sendiri, tetapi juga kekuatan budaya yang membentuk persepsi dan kebangkitannya.
Asal Usul dan Cerita Tersembunyi di Balik Klasik Soft Rock
Di inti eksplorasi ini terletak lagu judul, sebuah balada yang dibuat pada tahun 1973 oleh musisi Kanada Dan Hill bekerja sama dengan Barry Mann. Hill, yang saat itu baru berusia 19 tahun, awalnya menulis lagu ini dengan motivasi pribadi: untuk mendapatkan kembali perhatian romantis. Rencana tersebut akhirnya gagal—wanita yang dimaksud pindah ke Amerika Serikat bersama pria lain—namun lagu ini menjadi salah satu lagu penentu era tersebut, sebuah pengingat yang menyentuh bahwa ekspresi musik yang paling universal sering kali berasal dari narasi yang sangat pribadi.
Serial dokumenter ini menghidupkan cerita asal-usul ini melalui percakapan dengan arsitek suara soft rock. Menampilkan bahan arsip yang jarang terlihat dan wawancara dengan legenda yang membentuk genre ini, Sometimes When We Touch mengumpulkan perspektif dari Air Supply (“All Out of Love”), Kenny Loggins (“This Is It”), Ray Parker Jr. (“A Woman Needs Love”), Rupert Holmes (“Escape: The Piña Colada Song”), dan Toni Tennille (“Love Will Keep Us Together”). Suara kontemporer termasuk Susanna Hoffs, LA Reid, Richard Marx, Sheryl Crow, dan Stewart Copeland menambahkan konteks modern ke komposisi klasik ini.
Dari Dominasi ke Kemunduran: Evolusi Kompleks Genre Ini
Kebangkitan, kejatuhan, dan pemulihan akhir dari soft rock membentuk kerangka tiga episode dari dokumenter ini, berjudul “Reign,” “Ruin,” dan “Resurrection.” Selama tahun 1970-an, soft rock mendominasi tangga lagu pop global, menegaskan dirinya sebagai suara yang mendefinisikan dekade tersebut. Perubahan terjadi secara dramatis di tahun 1980-an, ketika kejujuran emosional genre ini menjadi beban daripada aset, mengubahnya menjadi bahan olok-olok budaya dan sumber ejekan di kalangan kritikus dan penggemar industri musik.
Serial ini memeriksa bab-bab tertentu dalam transformasi ini, termasuk dinamika rumit antara Captain & Tennille, kontribusi yang diabaikan dari Ray Parker Jr. di luar kaitannya dengan tema Ghostbusters, dan bagaimana upaya kolaboratif Kenny Loggins dan Michael McDonald meningkatkan gerakan penyanyi-penulis lagu. Air Supply muncul sebagai mungkin act paling simbolik dari era ini, yang sangat diuntungkan dari keberhasilan komersial balada power selama masa puncak soft rock.
Kebangkitan Tak Terduga: Mengapa Soft Rock Kembali
Apa yang mengubah persepsi tentang soft rock dari memalukan menjadi nostalgia dan kemudian menjadi apresiasi seni yang tulus? Dokumenter ini menelusuri pembalikan ini ke beberapa konvergensi budaya: perasaan emosional setelah 9/11, minat yang diperbarui terhadap ekspresi teatrikal melalui Broadway, dan mungkin yang mengejutkan, munculnya hip-hop sebagai kekuatan budaya dominan. Tren-tren yang tampaknya kontradiktif ini menciptakan kondisi di mana penekanan soft rock pada koneksi, kerentanan, dan keaslian emosional menemukan audiens baru.
Fenomena internet viral yang dikenal sebagai “Yacht Rock” memainkan peran penting dalam kebangkitan ini. Yang dimulai sebagai meme daring yang merayakan estetika tertentu telah berkembang menjadi gerakan budaya yang nyata, memunculkan band-band tur yang didedikasikan untuk membawakan hits era tersebut dan memperkenalkan lagu-lagu ini kepada demografi muda yang menemukannya melalui media digital daripada radio.
Menariknya, dokumenter ini mengungkapkan hubungan antara soft rock dan hip-hop yang jarang disadari oleh pendengar. Daryl “DMC” Daniels dari Run-DMC membahas pengaruh dasar dari pemain keyboard jazz dan produser Bob James terhadap perkembangan hip-hop, menggambarkan bagaimana garis keturunan musik sering kali melintasi batas genre dengan cara yang tidak langsung dipahami oleh masyarakat umum.
Mengapa Kisah Ini Penting: Dampak Budaya dan Warisan
Pesan utama dari Sometimes When We Touch melampaui sekadar nostalgia. Serial ini berargumen secara meyakinkan bahwa soft rock, meskipun bertahun-tahun diabaikan, tetap memiliki pengaruh mendalam terhadap budaya populer Amerika. Musik ini bukan tentang kerinduan atau kelemahan emosional, seperti yang sering disarankan kritikus, tetapi merayakan hubungan manusia, cinta, dan kejujuran emosional—nilai-nilai yang jelas melampaui tren waktu.
Di antara penemuan menarik dalam dokumenter ini adalah identifikasi lagu soft rock yang paling sering di-cover—sebuah fakta yang kemungkinan akan mengejutkan bahkan pengikut setia genre ini. Detail ini memperkaya pemahaman penonton tentang bagaimana dan mengapa beberapa komposisi bertahan sementara yang lain memudar ke dalam ketidakjelasan.
JUDUL SERIAL: Sometimes When We Touch
EPISODE: 3
KATEGORI: Dokumenter
PLATFORM STREAMING: Paramount+
ARTIS UNGGULAN: Air Supply, Ambrosia, Captain & Tennille, The Carpenters, Christopher Cross, Hall & Oates, Kenny Loggins, Lionel Richie, Michael McDonald, dan lainnya