Data terbaru cukup mencolok—kemungkinan pelaksanaan kebijakan kesejahteraan baru Amerika Serikat pada tahun 2026 telah meningkat menjadi 75%. Wall Street saat ini sedang memikirkan satu pertanyaan yang sama: jika benar akan mengeluarkan uang, ke mana uang itu akan mengalir?
Jawaban dari sejarah sangat jelas. Setiap kali pintu likuiditas dibuka, uang panas seperti tsunami, pertama menyerang aset tradisional, lalu dengan gila-gilaan mengalir ke bidang yang volatil dan elastis—cryptocurrency menjadi yang paling utama.
Namun, ada pertanyaan yang lebih mendasar di depan mata: saat banjir benar-benar datang, apakah Anda memegang wadah yang bisa menampung air, atau corong yang akan bocor?
Investor cerdas saat ini sedang menyusun dua strategi. Pertama, di sisi serangan: aset elastis tinggi seperti BTC, ETH, digunakan untuk secara langsung menampung guncangan likuiditas. Kedua, di sisi pertahanan: mencari aset yang mampu menghasilkan pendapatan stabil baik sebelum maupun sesudah pelepasan likuiditas, dan tidak tergoyahkan oleh fluktuasi.
Para ahli sejati melakukan sesuatu dengan satu alat yang sekaligus mengurus kedua sisi. Misalnya, beberapa stablecoin yang dirancang dengan baik, sudah dapat mengaitkan hasil tahunan di atas 12% sebelum pelepasan likuiditas, mengumpulkan "peluru" lebih awal. Tanpa harus bertaruh pada kebijakan, menebak waktu, mereka tetap mendapatkan arus kas secara stabil.
Ketika uang panas benar-benar masuk, mereka dapat mengaitkan 1:1 dengan dolar AS, secara instan berfungsi sebagai konverter likuiditas, dan Anda dapat beralih ke aset lain sesuai irama pasar kapan saja. Dan saat pasar terlalu hype dan mulai koreksi, mereka kembali menjadi benteng perlindungan terkuat—dengan mekanisme jaminan berlebih yang didukung, tanpa risiko dari janji sentralisasi apa pun.
Inilah sebabnya semakin banyak orang yang mulai meninjau kembali nilai stablecoin. Mereka bukan alat untuk menghasilkan uang secara agresif, melainkan aset serbaguna yang bisa digunakan sepanjang siklus pasar.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Data terbaru cukup mencolok—kemungkinan pelaksanaan kebijakan kesejahteraan baru Amerika Serikat pada tahun 2026 telah meningkat menjadi 75%. Wall Street saat ini sedang memikirkan satu pertanyaan yang sama: jika benar akan mengeluarkan uang, ke mana uang itu akan mengalir?
Jawaban dari sejarah sangat jelas. Setiap kali pintu likuiditas dibuka, uang panas seperti tsunami, pertama menyerang aset tradisional, lalu dengan gila-gilaan mengalir ke bidang yang volatil dan elastis—cryptocurrency menjadi yang paling utama.
Namun, ada pertanyaan yang lebih mendasar di depan mata: saat banjir benar-benar datang, apakah Anda memegang wadah yang bisa menampung air, atau corong yang akan bocor?
Investor cerdas saat ini sedang menyusun dua strategi. Pertama, di sisi serangan: aset elastis tinggi seperti BTC, ETH, digunakan untuk secara langsung menampung guncangan likuiditas. Kedua, di sisi pertahanan: mencari aset yang mampu menghasilkan pendapatan stabil baik sebelum maupun sesudah pelepasan likuiditas, dan tidak tergoyahkan oleh fluktuasi.
Para ahli sejati melakukan sesuatu dengan satu alat yang sekaligus mengurus kedua sisi. Misalnya, beberapa stablecoin yang dirancang dengan baik, sudah dapat mengaitkan hasil tahunan di atas 12% sebelum pelepasan likuiditas, mengumpulkan "peluru" lebih awal. Tanpa harus bertaruh pada kebijakan, menebak waktu, mereka tetap mendapatkan arus kas secara stabil.
Ketika uang panas benar-benar masuk, mereka dapat mengaitkan 1:1 dengan dolar AS, secara instan berfungsi sebagai konverter likuiditas, dan Anda dapat beralih ke aset lain sesuai irama pasar kapan saja. Dan saat pasar terlalu hype dan mulai koreksi, mereka kembali menjadi benteng perlindungan terkuat—dengan mekanisme jaminan berlebih yang didukung, tanpa risiko dari janji sentralisasi apa pun.
Inilah sebabnya semakin banyak orang yang mulai meninjau kembali nilai stablecoin. Mereka bukan alat untuk menghasilkan uang secara agresif, melainkan aset serbaguna yang bisa digunakan sepanjang siklus pasar.