Dalam beberapa hari terakhir, pasar kripto digambarkan dengan satu kata—terbelah.

Pertama, tentang Bitcoin. Kemarin kembali terjadi gelombang "liquidasi besar-besaran", lebih dari 220.000 orang langsung mengalami forced liquidation dalam 24 jam, menguangkan 8,14 miliar dolar AS secara instan. Bitcoin sempat anjlok lebih dari 5%, pertama kali sejak April tahun ini menembus di bawah 87.000 dolar AS. Banyak analis saat ini memantau garis 85.000 dolar AS, menganggapnya sebagai titik hidup-mati saat ini.

Namun, di saat yang sama, suara lain justru menyerukan kenaikan. Seorang Vlogger terkenal baru-baru ini menyatakan bahwa dia merasa operasi Federal Reserve akhir-akhir ini tak berbeda dari "membuka keran keuangan", yang merupakan kabar baik untuk ekosistem kripto secara keseluruhan. Berdasarkan logikanya, begitu pasar bereaksi, Bitcoin berpeluang cepat kembali ke 124.000 dolar AS, bahkan menembus ke 200.000 dolar AS. Ironisnya, meskipun sang Vlogger ini bersikap optimis, dia justru memindahkan Ethereum senilai 1,5 juta dolar AS ke bursa, seolah-olah sedang bersiap untuk keluar. Operasi "berkata lain, bertindak lain" seperti ini benar-benar membuat orang sulit memahami niat sebenarnya.

Selain Bitcoin, hari ini ada dua topik panas yang sedang berkembang:

Pemungutan suara tata kelola DEX utama: tentang proposal apakah akan mengaktifkan biaya protokol dan membakar 1 miliar token tata kelola, voting resmi dimulai hari ini dan akan berlangsung hingga 26 Desember. Begitu berita ini dirilis, para whale yang sebelumnya melakukan short terhadap proyek ini segera menutup posisi, dan pasar pun menahan napas.

Platform yang patuh regulasi melangkah ke pasar saham: secara resmi mengumumkan hari ini meluncurkan fitur perdagangan saham. Ini berarti ke depannya, di platform ini, kamu bisa trading kripto sekaligus saham tradisional seperti Apple dan Tesla. Langkah ini sangat ambisius—mengubah semua aset keuangan tradisional menjadi "digital".

Pasar saat ini seperti itu, satu sisi menampilkan angka liquidasi yang mengerikan, di sisi lain penuh dengan seruan hype dan peluncuran produk baru. Apa yang tercermin dari ini? Konsensus benar-benar pecah. Ada yang ketakutan dan langsung cut loss, ada juga yang justru melihat ini sebagai peluang emas untuk bottom fishing. Dalam kekacauan seperti ini, informasi bertebaran di mana-mana, tapi kamu harus sadar—bahwa bahkan para "pintar" sekalipun bisa saja berbuat inkonsisten.

Kondisi pasar yang ekstrem ini paling berbahaya jika kamu ikut-ikutan arus. Daripada dibawa oleh semua pesan di layar yang bikin pusing, lebih baik tetap berpegang pada strategi yang paling nyaman dan terbukti. Seperti yang pernah kita bahas sebelumnya, sistem yang jelas aturan dan mampu membuatmu fokus, seringkali lebih berharga daripada sekadar mampu memprediksi naik-turun harga esok hari. Karena di tengah luka-luka dan mitos yang bertebaran, menjaga posisi dan mental adalah kunci agar bisa bertahan lebih lama.