Presiden Amerika Serikat Trump sedang membangun The Federal Reserve (FED) miliknya sendiri.

Pada 30 November, Trump yang baru saja kembali ke Washington mengungkapkan kepada wartawan di Air Force One bahwa ia sudah memiliki pilihan untuk ketua The Federal Reserve (FED) berikutnya, dan ia secara jelas menginginkan orang tersebut untuk menerapkan kebijakan pemotongan suku bunga yang lebih agresif. Meskipun tidak secara langsung menyebutkan nama, sinyal ini cukup jelas—pemotongan suku bunga yang agresif kemungkinan besar akan menjadi tema utama dalam beberapa tahun ke depan.

Titik waktu sangat penting. Masa jabatan Powell akan berakhir pada Mei 2026, dan Trump sekarang sedang mempercepat pemilihan kandidat. Ini bukan hanya penyesuaian internal bank sentral AS, tetapi lebih mungkin akan membentuk kembali pola alokasi aset global. Bagi dunia kripto, siklus penurunan suku bunga berarti pelonggaran likuiditas, yang selalu menjadi tempat subur bagi pasar besar.

Calon-calon telah muncul. Menteri Keuangan AS, Besant, mengungkapkan bahwa kolam kandidat telah dipersempit menjadi lima orang: Anggota Dewan saat ini, Christopher Waller, Michelle Bowman, mantan Anggota Dewan, Kevin Walsh, Direktur Dewan Ekonomi Gedung Putih, Kevin Hassett, serta eksekutif BlackRock, Rick Ried. Besant berencana untuk menyerahkan daftar akhir kepada Trump sebelum akhir November, dan Trump sendiri berencana untuk menetapkan pencalonan sebelum akhir tahun.

Menariknya, dua kandidat bernama "Kevin" — Hassett dan Walsh — secara umum dianggap sebagai yang paling kompetitif. Trump bahkan pernah secara terbuka menyatakan "kedua Kevin baik-baik saja", sikap ambigu ini justru menunjukkan bahwa mereka memiliki pandangan yang sama dalam hal "bersedia menurunkan suku bunga".

Pertanyaan kuncinya adalah: Seberapa cepat ritme penurunan suku bunga setelah ketua baru dilantik? Ini secara langsung menentukan tingkat likuiditas pasar di tahun-tahun mendatang. Bagi para investor, ini adalah jendela kebijakan yang tidak boleh dilewatkan.