Melihat pergerakan kontrak $FOLKS, setiap kali waktu untuk menambah atau mengurangi posisi selalu tepat. Beberapa orang mungkin berkata ini adalah kemenangan analisis teknis, tetapi sejujurnya, teori ini penuh dengan celah.

Mengapa Analisis Teknis gagal? Melihat kembali sejarah, kita bisa mengetahuinya. Para elite Wall Street menguasai alat analisis yang paling canggih, namun tidak dapat mencegah krisis keuangan tahun 2008. Jika grafik dan indikator benar-benar berguna, para raksasa investasi tersebut pasti sudah menghasilkan uang selamanya.

Akar masalahnya sebenarnya sangat sederhana—manusia. Apapun kerangka analisis yang digunakan, keserakahan dan ketakutan selalu akan mengendalikan keputusan pada saat-saat krusial. Gerakan paus besar, aksi jual beli investor ritel, penataan lembaga… semua ini mengikuti logika manusia yang sama, dan bukan model matematika yang rumit.

Daripada mempercayai indikator, lebih baik berpikir jelas tentang mengapa Anda bertrading, di mana kemampuan menanggung risikonya. Ini lebih layak dipikirkan daripada pola candlestick mana pun.