Perubahan Likuiditas Yen & Risiko Kripto: Apa Arti Kenaikan Suku Bunga BOJ untuk Bitcoin dan Pasar Global JPMorgan memproyeksikan bahwa Bank of Japan (BOJ) dapat menaikkan suku bunga beberapa kali pada tahun 2025, menggerakkan suku bunga kebijakan menuju 1,25% pada akhir 2026. Setelah puluhan tahun suku bunga yang sangat rendah, ini menandakan perubahan besar dalam dinamika moneter global, mempengaruhi tidak hanya pasar mata uang tetapi juga likuiditas, selera risiko, dan aliran modal global—termasuk aset kripto seperti Bitcoin. Dinamis Carry Trade Yen Jepang telah lama menjadi pusat perdagangan carry global, di mana investor meminjam yen murah untuk membiayai aset dengan imbal hasil lebih tinggi. Selama bertahun-tahun, suku bunga mendekati nol atau negatif membuat peminjaman yen sangat murah, mendorong posisi terleveraj di seluruh ekuitas, komoditas, obligasi, dan kripto. Dengan pengetatan BOJ, ekonomi berubah. Tingkat suku bunga Jepang yang lebih tinggi mengurangi selisih suku bunga, membuat perdagangan carry menjadi kurang menguntungkan. Trader mungkin mulai membongkar posisi, menjual aset yang dibeli dengan pendanaan yen murah untuk membayar utang yang denominasi yen. Ini dapat menghasilkan tekanan jual sistemik dan likuiditas global yang lebih ketat. Implikasi untuk Pasar Kripto Likuiditas yang sebelumnya didorong oleh perdagangan carry yen bisa menyusut, membebani aset berisiko termasuk BTC. Para analis mencatat bahwa meskipun pengetatan BOJ sudah diperhitungkan, deleveraging secara bertahap mungkin masih akan menciptakan volatilitas episodik. Dampak akhir bergantung pada kecepatan normalisasi BOJ, kebijakan bank sentral lainnya, dan respons investor. Poin Penting untuk Bitcoin & Aset Berisiko Pelepasan carry trade dapat mendorong modal keluar dari aset beta tinggi ke posisi yang lebih aman. BTC dapat menghadapi tantangan jika selera risiko menurun dan posisi yang terleverase dikurangi. Indikator likuiditas global, kekuatan yen, dan pergeseran biaya pendanaan adalah hal-hal penting untuk dipantau. Singkatnya, kenaikan suku bunga BOJ dan potensi pembongkaran carry trade lebih dari sekadar pergeseran moneter regional; mereka dapat membentuk kembali lanskap risiko untuk pasar global dan crypto. Trader dan investor harus memantau dinamika yen, kondisi pendanaan, dan tren likuiditas makro dengan cermat dalam beberapa kuartal mendatang.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
#BOJRateHikesBackontheTable
Perubahan Likuiditas Yen & Risiko Kripto: Apa Arti Kenaikan Suku Bunga BOJ untuk Bitcoin dan Pasar Global
JPMorgan memproyeksikan bahwa Bank of Japan (BOJ) dapat menaikkan suku bunga beberapa kali pada tahun 2025, menggerakkan suku bunga kebijakan menuju 1,25% pada akhir 2026. Setelah puluhan tahun suku bunga yang sangat rendah, ini menandakan perubahan besar dalam dinamika moneter global, mempengaruhi tidak hanya pasar mata uang tetapi juga likuiditas, selera risiko, dan aliran modal global—termasuk aset kripto seperti Bitcoin.
Dinamis Carry Trade
Yen Jepang telah lama menjadi pusat perdagangan carry global, di mana investor meminjam yen murah untuk membiayai aset dengan imbal hasil lebih tinggi. Selama bertahun-tahun, suku bunga mendekati nol atau negatif membuat peminjaman yen sangat murah, mendorong posisi terleveraj di seluruh ekuitas, komoditas, obligasi, dan kripto.
Dengan pengetatan BOJ, ekonomi berubah. Tingkat suku bunga Jepang yang lebih tinggi mengurangi selisih suku bunga, membuat perdagangan carry menjadi kurang menguntungkan. Trader mungkin mulai membongkar posisi, menjual aset yang dibeli dengan pendanaan yen murah untuk membayar utang yang denominasi yen. Ini dapat menghasilkan tekanan jual sistemik dan likuiditas global yang lebih ketat.
Implikasi untuk Pasar Kripto
Likuiditas yang sebelumnya didorong oleh perdagangan carry yen bisa menyusut, membebani aset berisiko termasuk BTC.
Para analis mencatat bahwa meskipun pengetatan BOJ sudah diperhitungkan, deleveraging secara bertahap mungkin masih akan menciptakan volatilitas episodik.
Dampak akhir bergantung pada kecepatan normalisasi BOJ, kebijakan bank sentral lainnya, dan respons investor.
Poin Penting untuk Bitcoin & Aset Berisiko
Pelepasan carry trade dapat mendorong modal keluar dari aset beta tinggi ke posisi yang lebih aman.
BTC dapat menghadapi tantangan jika selera risiko menurun dan posisi yang terleverase dikurangi.
Indikator likuiditas global, kekuatan yen, dan pergeseran biaya pendanaan adalah hal-hal penting untuk dipantau.
Singkatnya, kenaikan suku bunga BOJ dan potensi pembongkaran carry trade lebih dari sekadar pergeseran moneter regional; mereka dapat membentuk kembali lanskap risiko untuk pasar global dan crypto. Trader dan investor harus memantau dinamika yen, kondisi pendanaan, dan tren likuiditas makro dengan cermat dalam beberapa kuartal mendatang.