## Di Tengah Penyesuaian Ekonomi: Apa Itu Inflasi dan Bagaimana Kita Menghadapinya
Saat ini, banyak orang mungkin merasakan bahwa uang di dompet mereka menyusut dengan cepat. Barang yang bisa dibeli bulan lalu, hari ini harus dibayar lebih mahal. Inilah yang disebut inflasi—masalah ekonomi yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari semua orang. Untuk mencari cara bertahan hidup, menyesuaikan pengeluaran, dan bahkan berinvestasi agar mendapatkan hasil, mari kita pahami masalah ini lebih dalam lagi.
### Dari mana asal inflasi
**Inflasi** adalah kondisi di mana tingkat harga barang dan jasa cenderung meningkat secara terus-menerus. Dengan kata lain, nilai riil uang yang kita miliki semakin menurun. Tahun lalu, 100 baht dapat membeli 10 barang, tetapi tahun ini uang yang sama hanya bisa membeli 8 barang. Ini karena inflasi sedang mengikis daya beli kita.
Penyebab munculnya inflasi dalam sistem ekonomi dapat dirangkum dalam tiga poin utama:
**Poin pertama: Permintaan berlebih dibandingkan pasokan**. Ketika konsumen membutuhkan lebih banyak barang tetapi pabrik tidak mampu memenuhi permintaan tersebut, penjual memiliki kekuasaan untuk menaikkan harga. Akibatnya, semua orang harus membayar lebih.
**Poin kedua: Biaya produksi yang meningkat**. Harga minyak, gas, besi, dan bahan baku lain di pasar global melonjak tinggi. Produsen harus membayar lebih untuk mendapatkan barang, dan biaya ini kemudian diteruskan ke konsumen melalui kenaikan harga.
**Poin ketiga: Jumlah uang dalam sistem ekonomi terlalu banyak**. Ketika pemerintah atau bank sentral mengeluarkan uang dalam jumlah besar, tetapi barang di pasar tidak bertambah sesuai, harga harus menyesuaikan naik agar tercapai keseimbangan.
Dari situasi saat ini, ketiga faktor ini berjalan bersamaan. Pemulihan ekonomi global pasca pandemi menyebabkan permintaan barang meningkat, tetapi rantai pasokan mengalami gangguan. Kekurangan kontainer dan chip semikonduktor menyebabkan biaya pengangkutan melonjak. Harga minyak mentah dari tahun 2564-2565 melonjak dari level terendah ke tertinggi dalam beberapa bulan.
### Siapa yang diuntungkan dan siapa yang dirugikan
**Kelompok yang diuntungkan:** Pengusaha, pedagang, dan pemilik aset yang dapat menyesuaikan harga barang sesuai tingkat inflasi. Seringkali, pendapatan mereka meningkat lebih cepat dari laju inflasi. Pemegang saham, bankir, dan debitur juga mendapatkan manfaat karena nilai uang yang harus mereka bayar kembali menjadi lebih kecil.
**Kelompok yang dirugikan:** Karyawan dengan gaji tetap paling merasakan dampaknya. Meskipun gaji mereka naik, biasanya kenaikannya lebih rendah dari tingkat inflasi. Mereka yang berpenghasilan tetap, keluarga yang bergantung pada penghasilan tunggal, dan pemilik uang tunai dalam jumlah besar semuanya mengalami kerugian dalam situasi ini.
### Indeks Harga Konsumen: CPI
Setiap bulan, Kementerian Perdagangan Thailand mengumpulkan data harga lebih dari 430 item barang dan jasa, lalu menghitung Indeks Harga Konsumen atau CPI. Kenaikan CPI dibandingkan tahun sebelumnya disebut sebagai "tingkat inflasi umum," yang menjadi indikator utama Bank Sentral Thailand.
Dari data Oktober 2563 hingga Januari 2567, diketahui bahwa tingkat inflasi menurun dari puncaknya 7.10% (Mei 2565) menjadi 1.11% (Januari 2567). Penyebab inflasi tinggi selama periode tersebut adalah harga energi, makanan, dan ketegangan geopolitik di pasar.
( Pandangan PBB tentang solusi ekonomi
Menurut data dari Dana Moneter Internasional )IMF###, diperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi global akan mencapai 3.1% pada tahun 2567 dan 3.2% pada tahun 2568. Namun, tingkat pertumbuhan ini masih di bawah rata-rata masa lalu karena kebijakan moneter yang ketat, gangguan rantai pasokan, dan ketegangan geopolitik.
Tanda-tanda bahwa ekonomi dunia sedang memasuki fase Stagflasi—situasi paling sulit karena ekonomi berhenti tumbuh sementara harga barang tetap tinggi. Kondisi ini dapat menyebabkan PHK massal, pengurangan investasi, dan penutupan bisnis.
( Dampak inflasi terhadap kehidupan sehari-hari
**Biaya hidup yang meningkat:** Dari tahun 2564 hingga 2567, harga daging babi melonjak dari 137.5 baht/kg menjadi 205 baht/kg, lalu turun menjadi 133.31 baht/kg. Daging ayam fillet naik dari 67.5 baht/kg menjadi 105 baht/kg. Cabai rawit merah melonjak dari 45 baht/kg menjadi 200 baht/kg. Gas LPG naik dari 318 baht/tabung menjadi 423 baht/tabung, dan seterusnya.
Perubahan ini mungkin tampak kecil setiap bulan, tetapi jika dikumpulkan selama satu tahun, akan berdampak besar pada pengeluaran masyarakat.
**Daya beli yang menyusut:** Konsumen harus memilih antara berbagai barang dan jasa karena uang mereka tetap sama, tetapi kebutuhan meningkat. Jumlah barang yang dibeli berkurang, sehingga produsen tidak mendapatkan keuntungan, lalu mengurangi produksi, mem-PHK, dan akhirnya menutup usaha.
**Ketidakseimbangan keuangan:** Ketika suku bunga deposito lebih rendah dari tingkat inflasi, orang beralih ke spekulasi aset berisiko tinggi seperti saham dan properti, yang dapat menciptakan gelembung dan menimbulkan masalah sistem keuangan.
) Bagaimana cara mengatasi inflasi: investasi yang tepat
**1. Emas:** Harga emas bergerak sejalan dengan inflasi. Semakin tinggi inflasi, semakin tinggi harga emas. Emas adalah aset perlindungan yang sangat baik untuk menyimpan kekayaan.
**2. Saham bank:** Ketika suku bunga naik, margin bunga bank meningkat, sehingga laba mereka juga meningkat.
**3. Saham perusahaan asuransi:** Perusahaan asuransi berinvestasi dalam obligasi pemerintah dan surat utang. Imbal hasil dari aset ini meningkat saat inflasi tinggi.
**4. Properti:** Sewa properti mengikuti inflasi. Investasi di dana properti bisa memberikan hasil yang stabil.
**5. Surat utang berbasis inflasi:** Pilih Floating Rate Bond atau Inflation Linked Bond yang menyesuaikan tingkat bunga sesuai perubahan inflasi.
### Deflasi: Musuh ekonomi yang semakin buruk
Jika inflasi adalah kenaikan harga, maka deflasi adalah penurunan harga. Sistem ekonomi mengalami kontraksi, permintaan menurun, produsen enggan memproduksi karena tidak mendapatkan keuntungan. Akibatnya, pengangguran meningkat dan masyarakat menjadi lesu.
Kedua kondisi ekstrem ini—inflasi dan deflasi—adalah situasi yang tidak baik. Yang diinginkan negara adalah inflasi yang terkendali—tidak terlalu tinggi sehingga menyengsarakan rakyat, tetapi cukup untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
### Peran Thailand dalam masalah inflasi dari masa ke masa
Dalam sejarah ekonomi, Thailand pernah mengalami inflasi tertinggi 24.3% pada tahun 2517, saat perang Israel-Arab menyebabkan harga minyak melonjak. Kemudian inflasi menurun secara perlahan dan stabil di kisaran 2-5% selama puluhan tahun.
Hingga tahun 2565, krisis Ukraina menyebabkan inflasi mencapai 7.10%, tertinggi sejak tahun 2541. Ini menandakan bahwa pemulihan sedang berlangsung, tetapi harus dipantau secara ketat.
### Ringkasan: Cara bertahan dari inflasi
1. **Pantau berita**—Memahami dari mana inflasi berasal akan membantu pengambilan keputusan yang lebih baik.
2. **Rencanakan investasi**—Investasikan dalam aset yang memberikan hasil lebih tinggi dari suku bunga alami.
3. **Hindari utang buruk**—Kurangi ketergantungan pada pinjaman, tingkatkan tabungan dan investasi.
4. **Pilih aset yang stabil**—Emas, saham berkategori baik, properti.
5. **Sesuaikan penghasilan**—Mereka yang mampu meningkatkan penghasilan akan lebih mampu bertahan dibandingkan yang penghasilannya tetap.
**Inflasi** bukanlah musuh bagi semua orang, tetapi merupakan ujian kecerdasan finansial setiap individu. Mereka yang memahami dan mempersiapkan diri dengan baik akan mampu menciptakan peluang dari kondisi yang menantang ini.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
## Di Tengah Penyesuaian Ekonomi: Apa Itu Inflasi dan Bagaimana Kita Menghadapinya
Saat ini, banyak orang mungkin merasakan bahwa uang di dompet mereka menyusut dengan cepat. Barang yang bisa dibeli bulan lalu, hari ini harus dibayar lebih mahal. Inilah yang disebut inflasi—masalah ekonomi yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari semua orang. Untuk mencari cara bertahan hidup, menyesuaikan pengeluaran, dan bahkan berinvestasi agar mendapatkan hasil, mari kita pahami masalah ini lebih dalam lagi.
### Dari mana asal inflasi
**Inflasi** adalah kondisi di mana tingkat harga barang dan jasa cenderung meningkat secara terus-menerus. Dengan kata lain, nilai riil uang yang kita miliki semakin menurun. Tahun lalu, 100 baht dapat membeli 10 barang, tetapi tahun ini uang yang sama hanya bisa membeli 8 barang. Ini karena inflasi sedang mengikis daya beli kita.
Penyebab munculnya inflasi dalam sistem ekonomi dapat dirangkum dalam tiga poin utama:
**Poin pertama: Permintaan berlebih dibandingkan pasokan**. Ketika konsumen membutuhkan lebih banyak barang tetapi pabrik tidak mampu memenuhi permintaan tersebut, penjual memiliki kekuasaan untuk menaikkan harga. Akibatnya, semua orang harus membayar lebih.
**Poin kedua: Biaya produksi yang meningkat**. Harga minyak, gas, besi, dan bahan baku lain di pasar global melonjak tinggi. Produsen harus membayar lebih untuk mendapatkan barang, dan biaya ini kemudian diteruskan ke konsumen melalui kenaikan harga.
**Poin ketiga: Jumlah uang dalam sistem ekonomi terlalu banyak**. Ketika pemerintah atau bank sentral mengeluarkan uang dalam jumlah besar, tetapi barang di pasar tidak bertambah sesuai, harga harus menyesuaikan naik agar tercapai keseimbangan.
Dari situasi saat ini, ketiga faktor ini berjalan bersamaan. Pemulihan ekonomi global pasca pandemi menyebabkan permintaan barang meningkat, tetapi rantai pasokan mengalami gangguan. Kekurangan kontainer dan chip semikonduktor menyebabkan biaya pengangkutan melonjak. Harga minyak mentah dari tahun 2564-2565 melonjak dari level terendah ke tertinggi dalam beberapa bulan.
### Siapa yang diuntungkan dan siapa yang dirugikan
**Kelompok yang diuntungkan:**
Pengusaha, pedagang, dan pemilik aset yang dapat menyesuaikan harga barang sesuai tingkat inflasi. Seringkali, pendapatan mereka meningkat lebih cepat dari laju inflasi. Pemegang saham, bankir, dan debitur juga mendapatkan manfaat karena nilai uang yang harus mereka bayar kembali menjadi lebih kecil.
**Kelompok yang dirugikan:**
Karyawan dengan gaji tetap paling merasakan dampaknya. Meskipun gaji mereka naik, biasanya kenaikannya lebih rendah dari tingkat inflasi. Mereka yang berpenghasilan tetap, keluarga yang bergantung pada penghasilan tunggal, dan pemilik uang tunai dalam jumlah besar semuanya mengalami kerugian dalam situasi ini.
### Indeks Harga Konsumen: CPI
Setiap bulan, Kementerian Perdagangan Thailand mengumpulkan data harga lebih dari 430 item barang dan jasa, lalu menghitung Indeks Harga Konsumen atau CPI. Kenaikan CPI dibandingkan tahun sebelumnya disebut sebagai "tingkat inflasi umum," yang menjadi indikator utama Bank Sentral Thailand.
Dari data Oktober 2563 hingga Januari 2567, diketahui bahwa tingkat inflasi menurun dari puncaknya 7.10% (Mei 2565) menjadi 1.11% (Januari 2567). Penyebab inflasi tinggi selama periode tersebut adalah harga energi, makanan, dan ketegangan geopolitik di pasar.
( Pandangan PBB tentang solusi ekonomi
Menurut data dari Dana Moneter Internasional )IMF###, diperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi global akan mencapai 3.1% pada tahun 2567 dan 3.2% pada tahun 2568. Namun, tingkat pertumbuhan ini masih di bawah rata-rata masa lalu karena kebijakan moneter yang ketat, gangguan rantai pasokan, dan ketegangan geopolitik.
Tanda-tanda bahwa ekonomi dunia sedang memasuki fase Stagflasi—situasi paling sulit karena ekonomi berhenti tumbuh sementara harga barang tetap tinggi. Kondisi ini dapat menyebabkan PHK massal, pengurangan investasi, dan penutupan bisnis.
( Dampak inflasi terhadap kehidupan sehari-hari
**Biaya hidup yang meningkat:**
Dari tahun 2564 hingga 2567, harga daging babi melonjak dari 137.5 baht/kg menjadi 205 baht/kg, lalu turun menjadi 133.31 baht/kg. Daging ayam fillet naik dari 67.5 baht/kg menjadi 105 baht/kg. Cabai rawit merah melonjak dari 45 baht/kg menjadi 200 baht/kg. Gas LPG naik dari 318 baht/tabung menjadi 423 baht/tabung, dan seterusnya.
Perubahan ini mungkin tampak kecil setiap bulan, tetapi jika dikumpulkan selama satu tahun, akan berdampak besar pada pengeluaran masyarakat.
**Daya beli yang menyusut:**
Konsumen harus memilih antara berbagai barang dan jasa karena uang mereka tetap sama, tetapi kebutuhan meningkat. Jumlah barang yang dibeli berkurang, sehingga produsen tidak mendapatkan keuntungan, lalu mengurangi produksi, mem-PHK, dan akhirnya menutup usaha.
**Ketidakseimbangan keuangan:**
Ketika suku bunga deposito lebih rendah dari tingkat inflasi, orang beralih ke spekulasi aset berisiko tinggi seperti saham dan properti, yang dapat menciptakan gelembung dan menimbulkan masalah sistem keuangan.
) Bagaimana cara mengatasi inflasi: investasi yang tepat
**1. Emas:**
Harga emas bergerak sejalan dengan inflasi. Semakin tinggi inflasi, semakin tinggi harga emas. Emas adalah aset perlindungan yang sangat baik untuk menyimpan kekayaan.
**2. Saham bank:**
Ketika suku bunga naik, margin bunga bank meningkat, sehingga laba mereka juga meningkat.
**3. Saham perusahaan asuransi:**
Perusahaan asuransi berinvestasi dalam obligasi pemerintah dan surat utang. Imbal hasil dari aset ini meningkat saat inflasi tinggi.
**4. Properti:**
Sewa properti mengikuti inflasi. Investasi di dana properti bisa memberikan hasil yang stabil.
**5. Surat utang berbasis inflasi:**
Pilih Floating Rate Bond atau Inflation Linked Bond yang menyesuaikan tingkat bunga sesuai perubahan inflasi.
### Deflasi: Musuh ekonomi yang semakin buruk
Jika inflasi adalah kenaikan harga, maka deflasi adalah penurunan harga. Sistem ekonomi mengalami kontraksi, permintaan menurun, produsen enggan memproduksi karena tidak mendapatkan keuntungan. Akibatnya, pengangguran meningkat dan masyarakat menjadi lesu.
Kedua kondisi ekstrem ini—inflasi dan deflasi—adalah situasi yang tidak baik. Yang diinginkan negara adalah inflasi yang terkendali—tidak terlalu tinggi sehingga menyengsarakan rakyat, tetapi cukup untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
### Peran Thailand dalam masalah inflasi dari masa ke masa
Dalam sejarah ekonomi, Thailand pernah mengalami inflasi tertinggi 24.3% pada tahun 2517, saat perang Israel-Arab menyebabkan harga minyak melonjak. Kemudian inflasi menurun secara perlahan dan stabil di kisaran 2-5% selama puluhan tahun.
Hingga tahun 2565, krisis Ukraina menyebabkan inflasi mencapai 7.10%, tertinggi sejak tahun 2541. Ini menandakan bahwa pemulihan sedang berlangsung, tetapi harus dipantau secara ketat.
### Ringkasan: Cara bertahan dari inflasi
1. **Pantau berita**—Memahami dari mana inflasi berasal akan membantu pengambilan keputusan yang lebih baik.
2. **Rencanakan investasi**—Investasikan dalam aset yang memberikan hasil lebih tinggi dari suku bunga alami.
3. **Hindari utang buruk**—Kurangi ketergantungan pada pinjaman, tingkatkan tabungan dan investasi.
4. **Pilih aset yang stabil**—Emas, saham berkategori baik, properti.
5. **Sesuaikan penghasilan**—Mereka yang mampu meningkatkan penghasilan akan lebih mampu bertahan dibandingkan yang penghasilannya tetap.
**Inflasi** bukanlah musuh bagi semua orang, tetapi merupakan ujian kecerdasan finansial setiap individu. Mereka yang memahami dan mempersiapkan diri dengan baik akan mampu menciptakan peluang dari kondisi yang menantang ini.