Ada fenomena menarik—pergerakan harga emas sering kali menjadi "lampu peringatan" di pasar kripto. Mari kita lihat bagaimana sejarahnya berkembang.

Pada masa pandemi tahun 2020, emas terlebih dahulu mencapai puncak tertinggi dalam sejarah, diikuti oleh Bitcoin yang langsung melambung dari beberapa ribu ke atas 60.000, kenaikan yang benar-benar mengalahkan yang lain. Pada tahun 2024, Federal Reserve memulai siklus penurunan suku bunga, emas kembali memecahkan rekor, dan Bitcoin kemudian melampaui angka 100.000 dari lebih dari 60.000. Bagaimana dengan bull run tahun 2016 hingga 2017? Emas stabil naik, sementara Bitcoin melonjak dari beberapa ratus ke 20.000, menunjukkan aliran dana yang jelas ke pasar kripto.

Namun, pola ini tidak selalu pasti. Ada banyak contoh yang bertentangan—pada pasar bearish tahun 2022, emas relatif stabil, sementara Bitcoin anjlok lebih dari 70%, sama sekali tidak sejalan. Pada musim dingin kripto tahun 2018, Bitcoin turun dari 20.000 ke 3.000, sementara emas tidak menunjukkan gejala volatilitas yang signifikan. Lebih menyakitkan lagi, mendekati akhir tahun 2025, kenaikan emas lebih dari 55%, sedangkan Bitcoin justru turun 30% dari puncaknya, ini benar-benar operasi berlawanan.

Jadi, kedua aset ini tidak selalu bergerak secara sinkron. Sering kali, hubungan mereka tampak terputus, dan Bitcoin lebih dipengaruhi oleh perkembangan teknologi dan perubahan kebijakan. Emas memang bisa menjadi indikator awal, tetapi bukan rumus umum—lebih kepada fenomena yang patut diamati.