Banyak orang tidak memikirkan secara mendalam satu hal: kenaikan harga aset yang tiba-tiba sebenarnya bukan untuk membuatmu mendapatkan uang, singkatnya adalah untuk mengatasi krisis utang.
Contoh sederhana. Misalnya aku berutang 1 juta rupiah padamu, tapi arus kas terputus dan tidak bisa membayar, apa yang harus dilakukan? Jangan khawatir, aku punya caranya—aku memegang kendali penetapan harga.
Aku menggelembungkan harga emas terus-menerus hingga mencapai 1 juta per gram. Lihatlah, nilai buku emas yang kamu pegang juga melonjak ke 1 juta. Sekarang masalah teratasi: aku berikan 1 gram emas, kita berdua selesai, utang pun hilang, sistem juga stabil.
Setelah utangku benar-benar terselesaikan, kreditku pulih, likuiditas cukup, berikutnya aku mulai melakukan operasi sebaliknya. Harga emas dijatuhkan terus-menerus, dari 1 juta per gram turun ke 10 rupiah per gram. Saat ini, emas yang kamu pegang? Nilai buku tinggal 10 rupiah. Dan aku? Aku langsung membeli kembali 1 gram emas dari kamu dengan 10 rupiah.
Lihat hasilnya: utangku hilang, emasku kembali, dan asetmu mengalami "penurunan sah". Seluruh proses berlangsung bersih, tanpa default, tanpa perampokan, bahkan terlihat sangat adil.
Masalah utama di sini: kamu mengira kenaikan harga aset untuk menyelamatkanmu, padahal sebenarnya itu untuk menyelesaikan utangmu. Pemenang sejati bukanlah mereka yang memegang aset, melainkan mereka yang memegang kendali penetapan harga.
Jika kamu tidak bisa memahami logika ini, maka setiap kenaikan aset yang kamu lihat mungkin hanyalah awal dari proses panen berikutnya.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Berjabat tangan berarti memiliki hak penetapan harga, kita semua menjadi petani bawang putih
Lihat AsliBalas0
just_another_wallet
· 10jam yang lalu
Sial, pola ini sudah sering saya lihat
Saya pun bertanya-tanya mengapa kenaikan ini begitu luar biasa
Orang yang memegang kendali harga selalu menjadi pemenang
Lihat AsliBalas0
RetiredMiner
· 10jam yang lalu
Sial, aku sudah melihat pola ini, kekuasaan penetapan harga adalah senjata terakhir yang sesungguhnya
Lihat AsliBalas0
DegenTherapist
· 10jam yang lalu
Wtf, pola ini sudah sering saya lihat, setiap kali selalu seperti ini bermain
Banyak orang tidak memikirkan secara mendalam satu hal: kenaikan harga aset yang tiba-tiba sebenarnya bukan untuk membuatmu mendapatkan uang, singkatnya adalah untuk mengatasi krisis utang.
Contoh sederhana. Misalnya aku berutang 1 juta rupiah padamu, tapi arus kas terputus dan tidak bisa membayar, apa yang harus dilakukan? Jangan khawatir, aku punya caranya—aku memegang kendali penetapan harga.
Aku menggelembungkan harga emas terus-menerus hingga mencapai 1 juta per gram. Lihatlah, nilai buku emas yang kamu pegang juga melonjak ke 1 juta. Sekarang masalah teratasi: aku berikan 1 gram emas, kita berdua selesai, utang pun hilang, sistem juga stabil.
Setelah utangku benar-benar terselesaikan, kreditku pulih, likuiditas cukup, berikutnya aku mulai melakukan operasi sebaliknya. Harga emas dijatuhkan terus-menerus, dari 1 juta per gram turun ke 10 rupiah per gram. Saat ini, emas yang kamu pegang? Nilai buku tinggal 10 rupiah. Dan aku? Aku langsung membeli kembali 1 gram emas dari kamu dengan 10 rupiah.
Lihat hasilnya: utangku hilang, emasku kembali, dan asetmu mengalami "penurunan sah". Seluruh proses berlangsung bersih, tanpa default, tanpa perampokan, bahkan terlihat sangat adil.
Masalah utama di sini: kamu mengira kenaikan harga aset untuk menyelamatkanmu, padahal sebenarnya itu untuk menyelesaikan utangmu. Pemenang sejati bukanlah mereka yang memegang aset, melainkan mereka yang memegang kendali penetapan harga.
Jika kamu tidak bisa memahami logika ini, maka setiap kenaikan aset yang kamu lihat mungkin hanyalah awal dari proses panen berikutnya.