Pernah bertanya-tanya apa arti sebenarnya dari perintah
“Jangan menyebut nama Tuhan dengan sembarangan” itu?
Dalam Keluaran 20:7, frasa Ibrani-nya adalah:
לֹא תִשָּׂא אֶת־שֵׁם יְהוָה אֱלֹהֶיךָ לַשָּׁוְא
Kata kunci adalah לַשָּׁוְא (lashav).
Itu berarti palsu, kosong, menipu, atau tanpa kebenaran.
Perintah ini bukan tentang mengumpat seperti yang kita diberitahu.
Dalam Alkitab, nama mewakili otoritas dan perwakilan.
Membawa nama Tuhan berarti berbicara atau bertindak atas nama-Nya.
Jadi, menyebut nama Tuhan dengan sembarangan berarti mengklaim otoritas Tuhan untuk ide-ide yang tidak pernah Dia wahyukan.
Itu berarti memasukkan kata-kata ke dalam mulut Tuhan dan menyebutnya iman.
Menggunakan Tuhan untuk menjual doktrin, kekuasaan, atau kendali adalah menyebut nama-Nya dengan sembarangan.
Perintah ini sendiri sudah menunjukkan bahwa Tuhan tahu orang akan tersesat.
Dia memperingatkan umat manusia sebelum hal itu terjadi.
Pengingat.
Setiap kali Anda mendengar perintah ini, jangan berpikir tentang bahasa.
Pikirkan tentang kebenaran, otoritas, dan siapa yang benar-benar berbicara atas nama Tuhan.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Pernah bertanya-tanya apa arti sebenarnya dari perintah
“Jangan menyebut nama Tuhan dengan sembarangan” itu?
Dalam Keluaran 20:7, frasa Ibrani-nya adalah:
לֹא תִשָּׂא אֶת־שֵׁם יְהוָה אֱלֹהֶיךָ לַשָּׁוְא
Kata kunci adalah לַשָּׁוְא (lashav).
Itu berarti palsu, kosong, menipu, atau tanpa kebenaran.
Perintah ini bukan tentang mengumpat seperti yang kita diberitahu.
Dalam Alkitab, nama mewakili otoritas dan perwakilan.
Membawa nama Tuhan berarti berbicara atau bertindak atas nama-Nya.
Jadi, menyebut nama Tuhan dengan sembarangan berarti mengklaim otoritas Tuhan untuk ide-ide yang tidak pernah Dia wahyukan.
Itu berarti memasukkan kata-kata ke dalam mulut Tuhan dan menyebutnya iman.
Menggunakan Tuhan untuk menjual doktrin, kekuasaan, atau kendali adalah menyebut nama-Nya dengan sembarangan.
Perintah ini sendiri sudah menunjukkan bahwa Tuhan tahu orang akan tersesat.
Dia memperingatkan umat manusia sebelum hal itu terjadi.
Pengingat.
Setiap kali Anda mendengar perintah ini, jangan berpikir tentang bahasa.
Pikirkan tentang kebenaran, otoritas, dan siapa yang benar-benar berbicara atas nama Tuhan.