Bagaimana Stablecoin Mengubah Aliran Modal di Pasar Berkembang
Stablecoin telah menjadi pedang bermata dua bagi ekonomi yang sedang berkembang. Sementara mereka memberikan individu perlindungan yang efektif terhadap depresiasi mata uang lokal dan inflasi—terutama di wilayah dengan volatilitas tinggi—mereka secara bersamaan menciptakan tantangan baru bagi stabilitas moneter.
Menurut analisis terbaru dari para ahli industri, stablecoin mungkin memperkuat pola volatilitas modal di pasar berkembang. Kekhawatiran utama berkisar pada bagaimana akses mudah ke aset yang dipatok USD dapat mempercepat arus keluar modal selama tekanan pasar. Ketika mata uang lokal menghadapi tekanan, penduduk dapat langsung mengubah tabungan mereka menjadi stablecoin, melewati saluran perbankan tradisional dan pengawasan regulasi.
Dinamik ini menimbulkan pertanyaan penting: Apakah stablecoin mendemokrasikan akses keuangan, ataukah mereka melemahkan efektivitas kebijakan moneter bank sentral di negara berkembang? Jawabannya kemungkinan melibatkan keduanya—mereka menawarkan perlindungan inflasi yang nyata sekaligus menciptakan titik tekanan baru dalam sistem keuangan yang rapuh.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
5 Suka
Hadiah
5
3
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
ReverseFOMOguy
· 4jam yang lalu
Stablecoin ini, jujur saja, adalah mimpi buruk bagi bank sentral...
---
Baik untuk demokratisasi keuangan maupun menghindari regulasi, pola ini sudah cukup sering saya dengar.
---
Penduduk pasar berkembang senang, bank sentral malah sulit tidur, keren banget.
---
Percepatan keluar modal, tinggal ubah namanya saja sudah bisa masuk berita?
---
Stablecoin dolar AS vs bank sentral lokal, siapa yang menang, apakah kalian sudah tahu jawabannya.
---
Kalau mau jujur, ini adalah versi finansial dari "gunakan kaki untuk voting", suka atau tidak.
---
Istilah pedang bermata dua ini sangat tepat, tinggal lihat siapa yang duluan berdarah.
---
Masyarakat ingin melindungi daya beli mereka, bank sentral ingin menjaga nilai tukar, konflik ini tidak semudah itu diselesaikan.
---
Begitu juga di dunia kripto, satu sisi bicara pemberdayaan, di sisi lain menciptakan kekacauan, yang penting para investor kecil tetap membayar.
---
Pasar berkembang memang rapuh, sekarang sudah diberi cara untuk kabur lebih awal, menarik sekali.
Lihat AsliBalas0
MysteriousZhang
· 4jam yang lalu
Stablecoin ini sebenarnya adalah alat pelarian modal di era baru, bank sentral tidak bisa mengendalikannya
emm rasanya orang di pasar berkembang menggunakan stablecoin seperti bermain api...
Pedang bermata dua? Menurut saya ini hanyalah cara lain untuk memanen keuntungan dari orang yang tertipu
Logika ini agak tidak masuk akal, apakah akses ke keuangan yang demokratik dan gangguan terhadap kebijakan bank sentral bisa terjadi bersamaan?
Sial, ini lagi-lagi artikel yang ditulis oleh para pemilik kepentingan, sama sekali tidak memikirkan dari sudut pandang orang biasa
Fakta di balik popularitas stablecoin adalah bank sentral telah merusak mata uang mereka sendiri
Meninggalkan mata uang lokal dan beralih ke stablecoin dolar, bukankah ini kolonialisasi keuangan...
Dikatakan sebagai lindung nilai terhadap inflasi, padahal sebenarnya ini adalah jalur pelarian modal
Lihat AsliBalas0
DegenDreamer
· 5jam yang lalu
Stablecoin ini... sejujurnya adalah mimpi buruk bagi bank sentral haha
Benar, memang pedang bermata dua, tapi lihatlah rakyat di negara berkembang juga cukup pasrah... mata uang lokal nilainya jatuh dengan cepat, siapa yang tidak lari?
Bank sentral: "Jangan pakai stablecoin!"
Rakyat: "Kalau stablecoin-nya stabil dulu"
emm logika ini...
Sebenarnya ini hanyalah perebutan kekuasaan, cara lain dari dominasi dolar AS
Demokratisasi omong kosong, sejujurnya adalah jalur cepat pelarian uang
Bagaimana Stablecoin Mengubah Aliran Modal di Pasar Berkembang
Stablecoin telah menjadi pedang bermata dua bagi ekonomi yang sedang berkembang. Sementara mereka memberikan individu perlindungan yang efektif terhadap depresiasi mata uang lokal dan inflasi—terutama di wilayah dengan volatilitas tinggi—mereka secara bersamaan menciptakan tantangan baru bagi stabilitas moneter.
Menurut analisis terbaru dari para ahli industri, stablecoin mungkin memperkuat pola volatilitas modal di pasar berkembang. Kekhawatiran utama berkisar pada bagaimana akses mudah ke aset yang dipatok USD dapat mempercepat arus keluar modal selama tekanan pasar. Ketika mata uang lokal menghadapi tekanan, penduduk dapat langsung mengubah tabungan mereka menjadi stablecoin, melewati saluran perbankan tradisional dan pengawasan regulasi.
Dinamik ini menimbulkan pertanyaan penting: Apakah stablecoin mendemokrasikan akses keuangan, ataukah mereka melemahkan efektivitas kebijakan moneter bank sentral di negara berkembang? Jawabannya kemungkinan melibatkan keduanya—mereka menawarkan perlindungan inflasi yang nyata sekaligus menciptakan titik tekanan baru dalam sistem keuangan yang rapuh.