Melihat stablecoin memberikan hasil tahunan sebesar 20%, pemula dengan mudah menjadi tergoda. Sejujurnya, produk dengan bunga tinggi seperti ini hanya akan diambil risiko besar oleh orang yang baru masuk ke dalam dunia ini.

Pertama, tidak ada makan siang gratis di dunia ini. Bunga tinggi berarti risiko juga meningkat — keamanan modal adalah prioritas utama. Selain itu, suku bunga tabungan bisa kapan saja disesuaikan bahkan dihapus, apakah lembaga benar-benar bisa mendapatkan keuntungan sebanyak itu dari situ? Cukup pikirkan saja jawabannya.

Kedua, lonjakan hasil stablecoin sering kali menjadi sinyal pasar. Saat pasar sedang bullish, semua orang membutuhkan stablecoin untuk melakukan bottom fishing dan alokasi aset, permintaan yang tinggi otomatis menaikkan suku bunga. Jadi, ketika muncul stablecoin dengan bunga tinggi secara sering, biasanya itu menandakan ada gerakan pasar, dan tanda-tanda musim tiruan juga mulai muncul.

Ketiga, lubang paling tersembunyi — jebakan psikologis. Mengunci dana dalam hasil stablecoin, melihat mata uang lain melambung liar, rasa cemas pun muncul. Terburu-buru memasukkan sejumlah besar uang ke blockchain untuk mengejar kenaikan harga, hasilnya salah transfer, pencurian, atau keruntuhan bursa… indeks risiko langsung melonjak. Saat seperti ini, menyesal sudah terlambat.

Jadi, bahkan hasil yang paling menarik sekalipun harus disesuaikan dengan kemampuan. Pemula paling mudah terjebak dalam keserakahan.