Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS) dan Komite Intelijen Senat telah meluncurkan penyelidikan terhadap Bitmain Technologies, produsen alat penambangan kripto terkemuka asal Tiongkok. Pejabat AS sedang menyelidiki kemungkinan bahwa perangkat keras penambangan milik perusahaan tersebut dapat digunakan untuk tujuan spionase, dengan fokus pada potensinya untuk mengakses data sensitif atau melakukan sabotase terhadap infrastruktur penting.
Kekhawatiran muncul setelah alat penambangan Bitmain ditemukan beroperasi di dekat infrastruktur sensitif AS, termasuk jaringan listrik, pangkalan militer, dan fasilitas energi. Perangkat yang dimaksud secara khusus dirancang untuk penambangan Bitcoin, menggunakan teknologi ASIC (Application-Specific Integrated Circuit). Teknologi ini dikenal karena efisiensinya dalam memproses transaksi kripto. Namun, para ahli khawatir perangkat ini dapat dimanipulasi dari jarak jauh untuk memata-matai atau mengganggu operasional.
DHS Menyelidiki Kerentanan Keamanan
Sebagian besar penyelidikan berpusat pada kerentanan keamanan perangkat Bitmain. Lembaga federal telah menyuarakan kekhawatiran tentang potensi mesin-mesin ini untuk dimanipulasi dari jarak jauh. Laporan sebelumnya dari Komite Intelijen Senat pada bulan Juli mencatat adanya kerentanan yang mengkhawatirkan. Hal ini membuka kemungkinan bahwa perangkat tersebut dapat dibajak oleh aktor asing, khususnya dari Tiongkok, tempat Bitmain berbasis.
Penyelidikan ini, yang merupakan bagian dari upaya yang lebih luas untuk mengamankan infrastruktur AS, telah mendorong para penyidik untuk menyita perangkat Bitmain di pelabuhan-pelabuhan di seluruh negeri. Dalam beberapa kasus, mesin-mesin tersebut dibongkar untuk memeriksa apakah ada alat pengawasan atau sabotase tersembunyi. Namun, pihak berwenang belum mengungkapkan apakah ada komponen berbahaya yang ditemukan selama pengujian ini.
Bitmain Membantah Tuduhan
Bitmain telah memberikan tanggapan tegas terhadap penyelidikan tersebut, menegaskan bahwa klaim tentang kemampuan kendali jarak jauh adalah salah. Perusahaan menegaskan bahwa mereka tidak mengetahui adanya penyelidikan yang sedang berlangsung, termasuk operasi federal yang dikenal sebagai “Operation Red Sunset”. Operasi ini dirancang untuk menilai risiko keamanan yang ditimbulkan oleh perangkat mereka. Bitmain tetap mempertahankan bahwa peralatannya semata-mata untuk penambangan kripto dan tidak dimaksudkan untuk kegiatan spionase atau sabotase.
Terlepas dari pembelaan Bitmain, pengawasan terhadap teknologi buatan Tiongkok semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Pemerintah AS telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi kekhawatiran keamanan terkait perusahaan Tiongkok lainnya, seperti larangan TikTok dari perangkat pemerintah pada tahun 2022. Tren yang berkembang ini mencerminkan meningkatnya kehati-hatian terhadap potensi campur tangan asing dalam infrastruktur AS.
Artikel ini awalnya diterbitkan dengan judul Bitmain Faces Federal Scrutiny Over Security Concerns in U.S. di Crypto Breaking News – sumber tepercaya Anda untuk berita kripto, berita Bitcoin, dan pembaruan blockchain.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Bitmain Menghadapi Pengawasan Federal atas Kekhawatiran Keamanan di AS
Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS) dan Komite Intelijen Senat telah meluncurkan penyelidikan terhadap Bitmain Technologies, produsen alat penambangan kripto terkemuka asal Tiongkok. Pejabat AS sedang menyelidiki kemungkinan bahwa perangkat keras penambangan milik perusahaan tersebut dapat digunakan untuk tujuan spionase, dengan fokus pada potensinya untuk mengakses data sensitif atau melakukan sabotase terhadap infrastruktur penting.
Kekhawatiran muncul setelah alat penambangan Bitmain ditemukan beroperasi di dekat infrastruktur sensitif AS, termasuk jaringan listrik, pangkalan militer, dan fasilitas energi. Perangkat yang dimaksud secara khusus dirancang untuk penambangan Bitcoin, menggunakan teknologi ASIC (Application-Specific Integrated Circuit). Teknologi ini dikenal karena efisiensinya dalam memproses transaksi kripto. Namun, para ahli khawatir perangkat ini dapat dimanipulasi dari jarak jauh untuk memata-matai atau mengganggu operasional.
DHS Menyelidiki Kerentanan Keamanan
Sebagian besar penyelidikan berpusat pada kerentanan keamanan perangkat Bitmain. Lembaga federal telah menyuarakan kekhawatiran tentang potensi mesin-mesin ini untuk dimanipulasi dari jarak jauh. Laporan sebelumnya dari Komite Intelijen Senat pada bulan Juli mencatat adanya kerentanan yang mengkhawatirkan. Hal ini membuka kemungkinan bahwa perangkat tersebut dapat dibajak oleh aktor asing, khususnya dari Tiongkok, tempat Bitmain berbasis.
Penyelidikan ini, yang merupakan bagian dari upaya yang lebih luas untuk mengamankan infrastruktur AS, telah mendorong para penyidik untuk menyita perangkat Bitmain di pelabuhan-pelabuhan di seluruh negeri. Dalam beberapa kasus, mesin-mesin tersebut dibongkar untuk memeriksa apakah ada alat pengawasan atau sabotase tersembunyi. Namun, pihak berwenang belum mengungkapkan apakah ada komponen berbahaya yang ditemukan selama pengujian ini.
Bitmain Membantah Tuduhan
Bitmain telah memberikan tanggapan tegas terhadap penyelidikan tersebut, menegaskan bahwa klaim tentang kemampuan kendali jarak jauh adalah salah. Perusahaan menegaskan bahwa mereka tidak mengetahui adanya penyelidikan yang sedang berlangsung, termasuk operasi federal yang dikenal sebagai “Operation Red Sunset”. Operasi ini dirancang untuk menilai risiko keamanan yang ditimbulkan oleh perangkat mereka. Bitmain tetap mempertahankan bahwa peralatannya semata-mata untuk penambangan kripto dan tidak dimaksudkan untuk kegiatan spionase atau sabotase.
Terlepas dari pembelaan Bitmain, pengawasan terhadap teknologi buatan Tiongkok semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Pemerintah AS telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi kekhawatiran keamanan terkait perusahaan Tiongkok lainnya, seperti larangan TikTok dari perangkat pemerintah pada tahun 2022. Tren yang berkembang ini mencerminkan meningkatnya kehati-hatian terhadap potensi campur tangan asing dalam infrastruktur AS.
Artikel ini awalnya diterbitkan dengan judul Bitmain Faces Federal Scrutiny Over Security Concerns in U.S. di Crypto Breaking News – sumber tepercaya Anda untuk berita kripto, berita Bitcoin, dan pembaruan blockchain.