Saham Asia mengalami tekanan pada hari Jumat meskipun performa solid Wall Street semalam. Mengapa? Drama geopolitik di Timur Tengah setelah Israel melancarkan serangan preemptive ke Iran—eskalasi besar yang membuat semua orang waspada.
Berikut laporan kerugiannya:
Australia: Indeks S&P/ASX 200 turun 0,22% menjadi 8.545,90. Saham teknologi terkena dampak (Afterpay, Appen keduanya turun lebih dari 2%), tetapi saham penambang emas dan energi tetap bertahan. Nama-nama minyak seperti Santos (+4%) dan Woodside Energy (+6%) malah menguat karena kekhawatiran tentang minyak mentah. Kerugian besar: Accent Group anjlok 22% setelah peringatan penjualan menurun pasca- Natal.
Jepang: Indeks Nikkei 225 turun 1,33% menjadi 37.665,93—dan itu baru sesi pagi. Eksportir, teknologi, dan pemain besar semua mengalami kerugian. Sony dan Canon turun lebih dari 2% masing-masing. Toyota turun hampir 3%. Satu-satunya yang menguat? NEXON melonjak 6%.
Sisa Asia: Selandia Baru, China, Hong Kong, Korea Selatan, Singapura, Malaysia, Indonesia, dan Taiwan semuanya menguat antara 0,3-1,1%—bermain aman.
Rebound Wall Street: S&P 500 +0,4%, Dow +0,2%, Nasdaq +0,2%—mengambil kembali kerugian awal dan menutup di level tertinggi 3 bulan. Eropa campuran—DAX turun 0,7%.
Gambaran besar: Ketegangan nuklir AS-Iran meningkat. Trump mengancam tarif unilateral terhadap mitra dagang dalam ~2 minggu. Dan kesepakatan dagang AS-China? Masih minim detailnya. Harga minyak hampir tidak bergerak—WTI turun sedikit ke $68,04/barel karena aksi ambil keuntungan mengimbangi premi geopolitik.
TLDR: Risiko geopolitik > reli AS. Asia bermain bertahan sambil menunggu berita berikutnya.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Pasar Asia Anjlok karena Ketegangan di Timur Tengah Memuncak
Saham Asia mengalami tekanan pada hari Jumat meskipun performa solid Wall Street semalam. Mengapa? Drama geopolitik di Timur Tengah setelah Israel melancarkan serangan preemptive ke Iran—eskalasi besar yang membuat semua orang waspada.
Berikut laporan kerugiannya:
Australia: Indeks S&P/ASX 200 turun 0,22% menjadi 8.545,90. Saham teknologi terkena dampak (Afterpay, Appen keduanya turun lebih dari 2%), tetapi saham penambang emas dan energi tetap bertahan. Nama-nama minyak seperti Santos (+4%) dan Woodside Energy (+6%) malah menguat karena kekhawatiran tentang minyak mentah. Kerugian besar: Accent Group anjlok 22% setelah peringatan penjualan menurun pasca- Natal.
Jepang: Indeks Nikkei 225 turun 1,33% menjadi 37.665,93—dan itu baru sesi pagi. Eksportir, teknologi, dan pemain besar semua mengalami kerugian. Sony dan Canon turun lebih dari 2% masing-masing. Toyota turun hampir 3%. Satu-satunya yang menguat? NEXON melonjak 6%.
Sisa Asia: Selandia Baru, China, Hong Kong, Korea Selatan, Singapura, Malaysia, Indonesia, dan Taiwan semuanya menguat antara 0,3-1,1%—bermain aman.
Rebound Wall Street: S&P 500 +0,4%, Dow +0,2%, Nasdaq +0,2%—mengambil kembali kerugian awal dan menutup di level tertinggi 3 bulan. Eropa campuran—DAX turun 0,7%.
Gambaran besar: Ketegangan nuklir AS-Iran meningkat. Trump mengancam tarif unilateral terhadap mitra dagang dalam ~2 minggu. Dan kesepakatan dagang AS-China? Masih minim detailnya. Harga minyak hampir tidak bergerak—WTI turun sedikit ke $68,04/barel karena aksi ambil keuntungan mengimbangi premi geopolitik.
TLDR: Risiko geopolitik > reli AS. Asia bermain bertahan sambil menunggu berita berikutnya.