Web3.0 dan Perubahan Era Internet: Apa Perbedaannya?

Dalam setiap periode sejarah internet, kita sering melihat perkembangan yang semakin maju dari kemampuan orang untuk mengakses informasi melalui saluran kabel hingga saat ini di mana komunikasi menjadi sangat mudah dari seluruh dunia. Faktanya, Web3.0 bukan sekadar upaya meningkatkan teknologi, tetapi merupakan pembukaan perspektif baru tentang kepemilikan data dan hak untuk mengendalikan konten sendiri secara nyata.

Perjalanan Internet: Dari Masa Lalu Menuju Masa Kini

Web1.0: Era awal penayangan data

Ketika Tim Berners-Lee, seorang insinyur komputer Inggris, menciptakan World Wide Web pada tahun 1990, ia membangun tiga fondasi utama yaitu HTML, URL, dan HTTP, yang menjadi dasar dari web global. Karakteristik Web1.0 adalah seperti buku digital yang hanya bisa dibaca. Pengunjung dapat menerima data dari pembuat konten, tetapi tidak ada cara untuk membalas atau memberi komentar terhadap apa yang mereka baca. Ini adalah batasan yang mendorong revolusi berikutnya.

Web2.0: Era partisipasi dan konektivitas sosial

Sejak sekitar tahun 2005, karakteristik internet telah berubah. Komunikasi dua arah menjadi hal yang alami. Semua orang dapat membuat konten, berbagi pendapat, dan merespons apa yang dipublikasikan melalui platform seperti Facebook, Instagram, dan YouTube. Karakteristik ini menimbulkan masalah baru yaitu tentang keamanan data pribadi. Program yang bersifat (Centralized) mengumpulkan data pengguna dalam jumlah besar dan berisiko disebarluaskan atau disalahgunakan.

Web3.0: Era desentralisasi dan kepemilikan data

Web3.0 muncul dari keinginan untuk mengatasi masalah ini. Prinsip utamanya adalah memberikan kekuasaan kepada pengguna untuk memiliki data mereka sendiri. Sistem ini tidak bergantung pada satu pusat, tetapi menyebar kekuasaan ke semua node dalam jaringan. Membuatnya lebih sulit untuk diserang atau menyimpan data tanpa izin.

Empat Teknologi Utama yang Mendorong Web3.0

1. Edge Computing: Pemrosesan dekat sumber

Edge Computing mengubah cara penyimpanan dan pemrosesan data. Alih-alih mengirim semua data ke server pusat, data diproses dekat dengan sumbernya. Ini meningkatkan kecepatan respons dan mengurangi beban pengiriman data bolak-balik. Hasilnya adalah tampilan data secara real-time yang jauh lebih cepat dibandingkan Web2.0.

2. Decentralized Data Network: Data yang terdesentralisasi

Dalam sistem ini, pengguna tidak hanya membaca data, tetapi juga dapat memiliki dan mengendalikan data mereka. Selain itu, mereka dapat menjual atau berbagi data tersebut tanpa kehilangan hak kepemilikan. Data tersebar di banyak tempat, membuatnya sulit untuk diretas atau diserang.

3. Artificial Intelligence and Machine Learning: Kecerdasan mesin

Sistem AI dan Machine Learning dalam konteks Web3.0 dapat menganalisis data dengan lebih baik dan memberikan hasil yang lebih akurat. Algoritma ini dapat belajar dari pola yang ditemukan dalam data besar dan memungkinkan sistem untuk membuat keputusan seperti manusia, mengurangi beban kerja yang melelahkan dan berulang bagi pengguna.

4. Blockchain: Teknologi transparansi

Blockchain adalah sistem pencatatan transaksi yang terdesentralisasi, menggunakan (Smart Contracts) untuk merekam transaksi. Desainnya memungkinkan setiap transaksi dapat diverifikasi dan tidak dapat diubah setelah dicatat. Ini adalah fondasi kepercayaan dalam sistem Web3.0.

Empat Fitur Utama Web3.0

Ubiquity: Akses di mana saja dan kapan saja

Tidak hanya dapat mengakses data dari berbagai perangkat, Web3.0 juga mengandalkan teknologi IoT (Internet of Things), yang memungkinkan berbagai perangkat, mulai dari ponsel pintar hingga jam tangan pintar, terhubung dan bertukar data. Ini berarti pengguna dapat mengakses apa yang mereka butuhkan tanpa harus mengaktifkan perangkat tertentu.

Decentralization: Desentralisasi kekuasaan

Web3.0 tidak memiliki pusat kendali. Setiap pengguna memiliki hak untuk membuat, berbagi, dan mengekspresikan pendapat tanpa perlu izin dari otoritas mana pun. Jaringan peer-to-peer memberi kebebasan lebih besar kepada masyarakat umum dalam melakukan berbagai hal.

Artificial Intelligence: Kecerdasan buatan yang membantu memahami

Sistem AI dapat membaca dan memahami makna data lebih dari sekadar pencocokan kata kunci. Pengguna mendapatkan informasi yang lebih relevan dan sesuai dengan kebutuhan mereka.

Semantic Web Interactivity: Pemahaman mendalam

Semantic Web tidak hanya melihat kata kunci, tetapi juga makna mendalam dari apa yang dicari pengguna. Anda dapat mencari sesuatu dengan lebih akurat dan mendapatkan hasil yang benar-benar relevan, bukan hanya karena sistem mencocokkan kata.

Kelebihan, Kekurangan, dan Hal yang Perlu Dipertimbangkan

Kelebihan Web3.0

Keamanan adalah keunggulan utama dari sistem ini. Data tersebar di banyak titik, membuatnya sulit untuk diserang secara terpusat. Penyimpanan data cadangan juga membuat pengguna yakin bahwa meskipun terjadi masalah, data tetap aman dan tersimpan cadangannya.

Banyak platform blockchain dikembangkan oleh organisasi non-profit dan bersifat open-source, sehingga siapa saja dapat berpartisipasi dalam pengembangan dan peningkatan.

Pengguna dapat mengakses data dari seluruh dunia kapan saja dan di berbagai perangkat, baik komputer maupun ponsel.

Kekurangan yang Masih Ada

Memahami penggunaan Web3.0 masih menjadi tantangan bagi sebagian pengguna karena lebih kompleks dibandingkan Web2.0.

Masalah skalabilitas tetap menjadi hambatan. Transaksi terkadang lambat dan biaya transaksi cukup tinggi.

Teknologi pendukung Web3.0 masih terbatas. Anggaran untuk pengembangan juga kecil, sehingga pertumbuhan lebih lambat dari yang diharapkan.

Bagaimana Web3.0 Akan Mengubah Kehidupan Sehari-hari

Untuk organisasi: Keamanan dan kepercayaan

Dalam penyimpanan file dan data besar, Web3.0 memiliki kemampuan tak terbatas. Perusahaan tidak perlu khawatir tentang peretasan karena sistem desentralisasi. Masalah server down, yang merupakan salah satu masalah utama saat ini, juga teratasi dengan sistem cadangan otomatis.

Untuk platform media sosial, pengguna mendapatkan data yang lebih terpercaya dan dapat diverifikasi secara langsung.

Web3.0 di atas Blockchain: Sistem keuangan yang meningkat

Pada tahun 2010-an, “Decentralized Web” yang didukung oleh aplikasi dan layanan berbasis Blockchain mulai dikenal. Blockchain adalah teknologi yang sangat aman, mampu memverifikasi transaksi secara transparan, dan tidak terbatas pada lembaga keuangan saja. Individu maupun organisasi kecil dapat mengakses jaringan ini.

Berbagai platform menciptakan token atau mata uang digital sendiri. Pengguna dapat memegang token ini untuk memberikan suara dalam pengembangan protokol di masa depan. Ini adalah bentuk demokrasi nyata dalam jaringan.

DeFi (Decentralized Finance) mengurangi kompleksitas sistem keuangan. Pengguna dapat meminjam, memberi pinjaman, atau menukar tanpa melalui bank, sehingga akses layanan keuangan menjadi lebih merata.

Kesimpulan: Pandangan saat ini tentang Web3.0

Saat ini, Web3.0 masih dalam tahap pengembangan. Tidak semua platform telah mengimplementasikannya, dan akses secara umum masih terbatas. Namun, analisis berbagai konten menunjukkan bahwa perubahan ini memiliki potensi besar.

Meskipun perubahan teknologi tampak menantang, manfaatnya sangat besar. Pengembangan Web3.0 membutuhkan investasi besar dan tim khusus. Mungkin memakan waktu lama untuk selesai, tetapi begitu dilakukan secara serius, teknologi saat ini sangat penting bagi manusia di seluruh dunia. Setiap negara dan budaya sedang didorong oleh internet. Web3.0 adalah jendela baru menuju masa depan yang lebih adil dan aman untuk semua.

DEFI-0.64%
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
  • Hadiah
  • Komentar
  • Posting ulang
  • Bagikan
Komentar
0/400
Tidak ada komentar
  • Sematkan

Perdagangkan Kripto Di Mana Saja Kapan Saja
qrCode
Pindai untuk mengunduh aplikasi Gate
Komunitas
Bahasa Indonesia
  • 简体中文
  • English
  • Tiếng Việt
  • 繁體中文
  • Español
  • Русский
  • Français (Afrique)
  • Português (Portugal)
  • Bahasa Indonesia
  • 日本語
  • بالعربية
  • Українська
  • Português (Brasil)