Bank of Japan ((BOJ)) secara resmi mengumumkan kenaikan suku bunga kebijakan sebesar 25 basis poin menjadi 0,75%, tertinggi sejak tahun 1990-an. Langkah ini menandai Jepang secara resmi keluar dari kerangka suku bunga nol selama bertahun-tahun, dan mengirimkan sinyal kepada pasar: jika ekonomi dan harga tetap stabil, siklus kenaikan suku bunga akan berlanjut.
Dorongan Data di Balik Kenaikan Suku Bunga
Kunci pengambilan keputusan terletak pada siklus positif antara inflasi dan upah. CPI inti telah bertahan di atas 2% selama tiga tahun berturut-turut. BOJ memperkirakan bahwa tahun fiskal 2027 masih dapat kembali ke 2,0%. Perusahaan tetap optimis tentang penyesuaian gaji di musim perundingan gaji musim semi 2026, memperkuat daya dorong permintaan domestik.
Mata uang Yen yang melemah dalam jangka panjang meningkatkan biaya impor, dan kenaikan suku bunga menjadi langkah penting untuk mengurangi inflasi impor.
Di sisi lain, meskipun PDB kuartal ketiga tahun 2025 menyusut sebesar 1,8% secara tahunan, BOJ menegaskan bahwa ini adalah fenomena sementara: stimulus fiskal sebesar 21,3 triliun Yen dan investasi dalam perangkat AI diharapkan mendorong rebound di kuartal keempat. Menatap ke depan, pernyataan resmi menyatakan:
Jika tren ekonomi dan harga sesuai prediksi, suku bunga akan terus dinaikkan.
Berdasarkan dokumen yang dirilis oleh BOJ, karena tingkat inflasi masih lebih tinggi dari suku bunga nominal, tingkat suku bunga riil Jepang tetap negatif, dan lingkungan moneter tetap longgar.
Pengamatan Kebijakan dan Pasar Selanjutnya
BOJ menyatakan akan mempertahankan pola “bertahap dan bergantung pada data”, dan pasar secara umum memperkirakan bahwa suku bunga mungkin akan dinaikkan lagi pada April atau Juni 2026, dan pada pertengahan 2026 akan dinaikkan ke 1%, dengan target suku bunga jangka panjang sekitar 1,5% menurut BNP Paribas.
Analis mengingatkan bahwa negosiasi gaji semester pertama 2026 dan data ritel akan menjadi kunci dalam mengamati kecepatan kenaikan suku bunga. Bagi investor, pergerakan Yen, hasil obligasi Yen, dan interaksi rebalancing dana global akan mempengaruhi kinerja aset tahun depan.
Bitcoin Melonjak ke 87.500 Dolar AS
Di pasar Kripto, mungkin karena sentimen negatif, Bitcoin melonjak ke 87.500 dolar AS. Pergerakan beberapa hari terakhir bisa dikatakan terus berfluktuasi secara tajam, dengan volatilitas jangka pendek yang tinggi.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Bank of Japan "menaikkan suku bunga satu poin ke 0,75%" suku bunga tertinggi dalam 30 tahun, Bitcoin melonjak ke $87.500
Bank of Japan ((BOJ)) secara resmi mengumumkan kenaikan suku bunga kebijakan sebesar 25 basis poin menjadi 0,75%, tertinggi sejak tahun 1990-an. Langkah ini menandai Jepang secara resmi keluar dari kerangka suku bunga nol selama bertahun-tahun, dan mengirimkan sinyal kepada pasar: jika ekonomi dan harga tetap stabil, siklus kenaikan suku bunga akan berlanjut.
Dorongan Data di Balik Kenaikan Suku Bunga
Kunci pengambilan keputusan terletak pada siklus positif antara inflasi dan upah. CPI inti telah bertahan di atas 2% selama tiga tahun berturut-turut. BOJ memperkirakan bahwa tahun fiskal 2027 masih dapat kembali ke 2,0%. Perusahaan tetap optimis tentang penyesuaian gaji di musim perundingan gaji musim semi 2026, memperkuat daya dorong permintaan domestik.
Mata uang Yen yang melemah dalam jangka panjang meningkatkan biaya impor, dan kenaikan suku bunga menjadi langkah penting untuk mengurangi inflasi impor.
Di sisi lain, meskipun PDB kuartal ketiga tahun 2025 menyusut sebesar 1,8% secara tahunan, BOJ menegaskan bahwa ini adalah fenomena sementara: stimulus fiskal sebesar 21,3 triliun Yen dan investasi dalam perangkat AI diharapkan mendorong rebound di kuartal keempat. Menatap ke depan, pernyataan resmi menyatakan:
Berdasarkan dokumen yang dirilis oleh BOJ, karena tingkat inflasi masih lebih tinggi dari suku bunga nominal, tingkat suku bunga riil Jepang tetap negatif, dan lingkungan moneter tetap longgar.
Pengamatan Kebijakan dan Pasar Selanjutnya
BOJ menyatakan akan mempertahankan pola “bertahap dan bergantung pada data”, dan pasar secara umum memperkirakan bahwa suku bunga mungkin akan dinaikkan lagi pada April atau Juni 2026, dan pada pertengahan 2026 akan dinaikkan ke 1%, dengan target suku bunga jangka panjang sekitar 1,5% menurut BNP Paribas.
Analis mengingatkan bahwa negosiasi gaji semester pertama 2026 dan data ritel akan menjadi kunci dalam mengamati kecepatan kenaikan suku bunga. Bagi investor, pergerakan Yen, hasil obligasi Yen, dan interaksi rebalancing dana global akan mempengaruhi kinerja aset tahun depan.
Bitcoin Melonjak ke 87.500 Dolar AS
Di pasar Kripto, mungkin karena sentimen negatif, Bitcoin melonjak ke 87.500 dolar AS. Pergerakan beberapa hari terakhir bisa dikatakan terus berfluktuasi secara tajam, dengan volatilitas jangka pendek yang tinggi.