Sejarah Kejayaan dan Kejatuhan Binance: Dari "Kesatuan Besar" BUSD hingga Perang Stablecoin "$U" yang Menguasai Dunia

Dalam dunia kripto, yang benar-benar menentukan kemenangan atau kekalahan bukanlah kode, melainkan pertarungan antara likuiditas, kekuasaan, dan regulasi. Keberhasilan atau kejatuhan BUSD bukanlah kisah penuh air mata dari sebuah stablecoin, melainkan sebuah perang keuangan tentang bagaimana bursa mencoba “menyatukan dunia” secara paksa.

Ketika BUSD dipentaskan di panggung sejarah, yang dibawanya bukan hanya narasi kepatuhan, tetapi juga ambisi Binance untuk merombak tatanan stablecoin dengan tekanan tinggi—melalui penetapan kurs paksa, penggabungan pasangan perdagangan, dan langsung menelan kedalaman pasar pesaing ke dalam buku besar mereka sendiri.

“Auto-conversion” tahun 2022 adalah serangan kilat tingkat buku teks; sementara tinju regulasi di Hari Valentine 2023 membuat kerajaan yang tampaknya tak terkalahkan ini runtuh seketika. BUSD kembar, Binance-Peg yang seperti bayangan, dan ketidaksesuaian batas regulasi, bersama-sama membentuk titik lemah Achilles-nya.

Namun, cerita belum berakhir.

Dari FDUSD ke BFUSD, dan kemudian ke United Stables ($U), Binance tidak menyerah pada stablecoin, melainkan berevolusi dari dominasi satu kekuasaan menuju penggabungan yang lebih terintegrasi, bahkan menyiapkan jalan untuk ekonomi AI.

Ini adalah artikel tentang stablecoin, dan juga kisah bisnis tentang bagaimana kekuasaan bursa berusaha menaklukkan pasar, lalu dibalas oleh regulasi.

Bab 1: Semangat dan Kekuasaan—Sejarah “Penggabungan Besar” BUSD

Kisah BUSD bukan hanya tentang naik turunnya produk yang patuh regulasi, tetapi juga tentang “ilmu kerajaan” yang digunakan bursa untuk menyatukan likuiditas pasar secara administratif.

1.1 Mengenal Sejak Dini: Pertemuan CZ dan Richmond Teo

Tahun 2019, pasar stablecoin adalah wilayah liar Tether. Saat itu, Richmond Teo sebagai Co-Founder Paxos dan CEO Asia, menjadi jembatan utama antara regulator New York dan raksasa kripto Asia.

Ada rumor yang beredar, yang tampak palsu tapi banyak yang percaya: sebelum peluncuran BUSD, Paxos merilis postingan merayakan status patuhnya, tak lama kemudian Teo dan CZ terlihat makan malam bersama di restoran mewah luar negeri. Setelah pertemuan itu, situasi berubah drastis: HUSD dari Huobi perlahan kehilangan tempat, dan Paxos mengukuhkan posisinya sebagai “pengelola penuh waktu” BUSD. CZ menyerahkan likuiditas Binance ke Teo, dan Teo menggunakan lisensi “daftar hijau” dari NYDFS untuk melindungi Binance.

1.2 Momen Semangat: Serangan Kilat “Unifikasi Kurs” 2022

Momen paling “bersemangat” dan penuh kontroversi dalam sejarah BUSD terjadi September 2022. Untuk menantang dominasi USDT dan USDC, Binance melancarkan aksi “penyatuan likuiditas” yang mencengangkan.

Binance mengumumkan bahwa saldo pengguna saat ini dan deposit USDC, USDP (Paxos Dollar), serta TUSD (TrueUSD) akan otomatis dikonversi 1:1 menjadi BUSD.

Langsung, Binance menghapus pasangan perdagangan spot USDC, USDP, dan TUSD. Artinya, di pool likuiditas terbesar di dunia, pengguna bisa mengisi USDC, tapi secara buku mereka hanya melihat dan menggunakan BUSD. (Namun saat penarikan, mereka bisa menarik USDT, USDC))

Ini adalah strategi terbuka. Dengan memaksa penggabungan likuiditas, BUSD langsung mendapatkan kedalaman pasar yang sebelumnya milik pesaing. CEO Circle (USDC) Jeremy Allaire menyatakan di Twitter bahwa ini membantu meningkatkan likuiditas dolar, tetapi kenyataannya, citra USDC di ekosistem Binance dipaksa dihapus, menjadi “bahan bakar” BUSD.

Strategi ekstrem ini terbukti efektif. Nilai pasar BUSD melonjak ke puncak 23 miliar dolar pada November 2022, bahkan pernah menguasai setengah volume perdagangan di bursa terpusat. Itu adalah masa keemasan BUSD, dan puncak ambisi Binance membangun ekosistem keuangan independen.

1.3 “Pembantaian” Hari Valentine Regulasi

Namun, “penggabungan besar” ini berhenti secara mendadak pada 13 Februari 2023. NYDFS menyatakan bahwa Binance-Peg BUSD (versi bayangan yang dibuat untuk digunakan di BNB Chain) di luar yurisdiksi Paxos, dan memerintahkan penghentian pencetakan. Nilai pasar BUSD dari puncaknya 23 miliar dolar langsung nol, dan kerajaan yang dibangun melalui “auto-conversion” runtuh di bawah kekuatan regulasi.

Bagi Teo, ini adalah pukulan berat. Sebagai arsitek, dia menyaksikan “anak” yang dibesarkan bersama CZ secara paksa dihentikan. Paxos terpaksa mengumumkan putus hubungan dengan Binance, dan Teo pun memasuki masa diam selama lebih dari setahun.

Namun, cerita belum berakhir. Kembalinya Teo yang mencolok di proyek kripto keluarga Trump, World Liberty Financial (WLFI), dianggap sebagai kelanjutan kisahnya dengan CZ. Teo memanfaatkan modal politik baru untuk membangun stablecoin patuh baru (USD1), sementara WLFI sangat bergantung pada likuiditas BNB Chain. Ini tampaknya adalah cara kedua sahabat ini, di tengah tekanan regulasi, melanjutkan “perjanjian likuiditas” mereka dengan cara yang lebih halus dan berbelit.

Bab 2: Titik Lemah Achilles—“Kembar” dan Guntur Regulasi

2.1 Kerentanan Struktural Mematikan: Binance-Peg BUSD

Di balik kejayaan BUSD, tersembunyi kerentanan struktural yang akhirnya menyebabkan kehancurannya. Faktanya, ada dua bentuk BUSD yang beredar di pasar:

• BUSD dari Paxos (ERC-20): ini adalah “BUSD patuh” asli, diterbitkan Paxos di blockchain Ethereum, diawasi langsung oleh NYDFS, dan cadangannya disimpan di rekening terpisah di AS.
• Binance-Peg BUSD (BEP-20 dan lainnya): ini adalah token “bungkus” yang dibuat Binance untuk memperluas ekosistem ke chain selain Ethereum (seperti BNB Chain, Polygon, Avalanche).

Secara teori, mekanisme Binance-Peg BUSD adalah: Binance mengunci 1 Paxos BUSD di Ethereum, lalu mencetak 1 Binance-Peg BUSD di BNB Chain. Tapi, mekanisme “jembatan” ini sangat bergantung pada operasi internal Binance, bukan langsung dikelola Paxos. Yurisdiksi NYDFS dan “daftar hijau” hanya berlaku untuk Paxos BUSD di Ethereum, bukan Binance-Peg BUSD.

Permasalahan muncul dari ketidaksesuaian pengelolaan cadangan. Investigasi media seperti Bloomberg mengungkapkan bahwa pada periode tertentu tahun 2020-2021, dompet Binance-Peg BUSD mengalami kekurangan jaminan yang serius, bahkan mencapai 1 miliar dolar. Meski Binance mengklaim ini hanya “penundaan operasional” dan bukan masalah solvabilitas, ini melanggar batasan regulator: stablecoin yang mengklaim diawasi NYDFS, ternyata muncul versi “bayangan” yang tidak diawasi dan pengelolaan cadangan yang kacau.

2.2 Palu Regulasi: Pembantaian Hari Valentine 2023

Nasib BUSD berakhir secara mendadak 13 Februari 2023. Pada hari itu, NYDFS mengeluarkan perintah administratif, memerintahkan Paxos segera menghentikan pencetakan BUSD baru.

Alasan regulator sangat jelas dan mematikan: Paxos gagal mengawasi hubungan mereka dengan Binance, terutama terkait penerbitan Binance-Peg BUSD, sehingga stablecoin patuh ini digunakan sebagai jaminan produk derivatif yang tidak berizin. NYDFS menyatakan: “Kami mengizinkan BUSD di Ethereum, tapi tidak pernah mengizinkan Binance-Peg BUSD.”

Sementara itu, SEC mengirimkan Wells Notice ke Paxos, menuduh BUSD sebagai “sekuritas yang tidak terdaftar”. Tuduhan ini beralasan karena BUSD bukan hanya alat pembayaran, tetapi bagian dari mekanisme keuntungan ekosistem Binance (melalui produk Earn), yang bisa dianggap sebagai kontrak investasi. Meski SEC kemudian mengurungkan penyelidikan ini Juli 2024, pukulan ganda ini sudah cukup mematikan.

2.3 Kejatuhan dan Penarikan

“Penghentian pencetakan” berarti BUSD berubah menjadi “token zombie” yang hanya bisa ditebus, tidak bisa ditambah pasokan. Untuk aset yang bertujuan sebagai media likuiditas, ini adalah hukuman mati. Setelah Paxos mengumumkan berhenti bekerja sama dengan Binance, nilai pasar BUSD mulai merosot bebas. Dalam beberapa hari, ratusan juta dolar keluar; dalam setahun, nilai pasar menyusut lebih dari 90%.

Binance terpaksa melakukan penarikan yang menyakitkan:

• Menghapus pasangan perdagangan: secara bertahap menghilangkan pasangan spot dan margin BUSD.
• Menghentikan sebagai jaminan: mengumumkan BUSD tidak lagi digunakan sebagai margin di kontrak.
• Konversi paksa: mendorong pengguna mengubah BUSD ke stablecoin lain (seperti FDUSD).

Kerajaan stablecoin yang dulu “bersemangat” runtuh di bawah kekuatan regulasi. Binance kehilangan salah satu kartu andalan stablecoin, dan harus memikirkan ulang strategi stablecoin-nya.

Bab 3: Masa Transisi Kosong dan Munculnya FDUSD, BFUSD

Setelah kejatuhan BUSD, awalnya Binance merasa keberatan kehilangan stablecoin internal mereka, bertanya-tanya mengapa harus menyerahkan keuntungan ini ke pihak lain. Untuk mengisi kekosongan, Binance cepat mendukung First Digital USD (FDUSD), stablecoin yang diterbitkan First Digital Labs Hong Kong.

Dukungan Binance terhadap FDUSD hampir meniru strategi dukungan mereka terhadap BUSD dulu:

• Meluncurkan promosi tanpa biaya transaksi FDUSD.
• Menawarkan konversi 1:1 tanpa kerugian dari BUSD ke FDUSD.
• Menambahkan FDUSD sebagai opsi mining di Launchpool.

Namun, FDUSD lebih sebagai cadangan strategis. Meskipun mengatasi masalah lokasi patuh (dari AS ke Hong Kong), ia tetap merupakan stablecoin tradisional, terpusat, dan diterbitkan pihak ketiga. Ia tidak menyelesaikan masalah utama: jika regulator kembali menargetkan penerbitnya, Binance tetap pasif. Selain itu, di lingkungan bunga dolar hingga 5%, model FDUSD (dan USDT/USDC) adalah penerbit yang mendapatkan semua bunga, pengguna tidak mendapatkan apa-apa. Ini sudah usang di era DeFi.

Era stablecoin baru pun sudah berlalu, dan FDUSD yang dulu digunakan untuk partisipasi Launchpool, kini nilainya menurun seiring berkurangnya kegiatan tersebut. Ditambah lagi, skandal Justin Sun yang terungkap April 2025 membuat pertumbuhan FDUSD terancam.

Untuk melawan fitur “hasil posisi kontrak” pesaing, BFUSD (Binance Futures USD) lahir.

Binance menegaskan berulang kali bahwa BFUSD adalah “aset margin reward”, bukan stablecoin sejati.

Pengguna yang memegang BFUSD bisa mendapatkan APY 4-5%. Pendapatan berasal dari strategi “Delta hedging”.

BFUSD tidak bisa ditarik, hanya bisa digunakan sebagai margin di akun kontrak Binance. Ini adalah senjata “sirkulasi internal” Binance, memastikan pengguna tetap di dalam ekosistem saat pasar bearish, dan merupakan aset yang tampak seperti stablecoin tapi sebenarnya produk investasi yang nilainya meningkat. Meski BFUSD juga meraih hasil yang baik (sekarang beredar 1,8 miliar), Binance tahu bahwa stablecoin di dalam bursa adalah “kacang keberuntungan” saja.

Bab 4: United Stables ($U) — “Keajaiban” dan Taktik Baru

Kalau BUSD adalah kekuasaan “eksklusif”, dan BFUSD adalah “pertahanan internal”, maka United Stables ($U) yang baru dirilis membawa kejutan berbeda: “kompatibilitas” dan “masa depan”.

4.1 Tidak lagi “membuat roda”, melainkan “menelan roda”

Berbeda dari era BUSD yang berusaha menghapus USDC, $U mengadopsi strategi “stablecoin meta” (Meta-Stablecoin).

$U Di baliknya adalah satu keranjang aset. Berdasarkan pengumuman 18 Desember 2025, cadangan mereka meliputi USDT, USDC, dan USD1.

Melanjutkan strategi “penggabungan besar” BUSD, apapun USDC, USDT, USD1, atau dolar, semuanya menjadi aset dasar $U , tetapi tampil sebagai U secara eksternal. Dengan menggabungkan USDT dan USDC yang terfragmentasi ke dalam cadangan $U , United Stables berusaha “menyatukan” aset ini di BNB Chain melalui algoritma, dan menerbitkan $U yang paling likuid, mirip curveUSD. U adalah sebutan gabungan untuk stablecoin ini, tetapi saat penarikan/penebusan, pengguna bisa memilih stablecoin lain.

Ini adalah langkah yang lebih tinggi: karena dolar yang saya terbitkan tidak bisa kamu gunakan, maka saya kemas dolar yang kamu bisa pakai menjadi token saya.

4.2 Kejutan Kedua: Jejak Halus, Konsep USD1 dari Trump Masuk Pasar

Keuntungan strategis United Stables adalah memasukkan USD1 ke dalam cadangan aset. (Ini adalah stablecoin yang diterbitkan proyek kripto keluarga Trump, World Liberty Financial (WLFI), dan kepala stablecoin proyek ini adalah Richmond Teo, arsitek lama BUSD. Apakah ada hubungan tertentu?)

Bagaimanapun, USD1 jauh lebih besar volumenya dibanding USDC dan USDT, dan dukungan ini tampak lebih seperti “tanda tangan politik”. Bisa diperkirakan, United Stables menyediakan banyak skenario penggunaan untuk USD1 (sebagai dasar $U ), karena saat ini penggunaan USD1 masih terbatas.

4.3 Kejutan Ketiga: Mata Uang untuk Ekonomi AI (The AI Economy)

United Stables secara tegas menyatakan bahwa $U adalah “dirancang untuk ekonomi AI”.

Seperti tweet dari United Stables

EIP-3009 (Tanpa Gas Otorisasi): Mengizinkan “transfer tanpa gas”. Ini berarti agen AI (Bots) di masa depan bisa melakukan pembayaran mikro frekuensi tinggi tanpa harus memegang BNB atau ETH sebagai biaya. Ini mengatasi masalah utama ekonomi antar mesin (M2M).

x402 Penugasan Eksekusi: standar yang memungkinkan kontrak pintar secara otomatis mengeksekusi transfer dana berdasarkan kondisi tertentu. Membuka jalan bagi “reksa dana otonom” atau “AI pembayaran otomatis rantai pasokan” di masa depan.

Hingga saat artikel ini ditulis: U sudah memiliki volume 55 juta, apakah ini akumulasi besar yang akan meledak, atau sekadar angin lalu?

https://x.com/UTechStables/status/2001667382444482708?s=20

Penutup: Dari “keras” ke “besar sama” berapa jauh perjalanan?

Melihat evolusi dari BUSD ke United Stables, kita menyaksikan evolusi strategi yang luar biasa:

Era BUSD (keras): Menggunakan posisi monopoli bursa, melalui “auto-conversion” memaksa menghapus pesaing, mengejar pangsa pasar mutlak. Pendekatan ini meski “bersemangat”, sangat rentan terhadap serangan gabungan dari regulator dan pesaing.

Era United Stables (besar sama): Mengambil pelajaran, beralih ke strategi “penggabungan”. Mengakui posisi USDT/USDC, tetapi melalui $U menjadikannya aset dasar, dan membangun “aplikasi super” di atasnya.

Mempersiapkan pembayaran AI, melampaui pertempuran trader manusia saat ini, untuk merebut pasar pertumbuhan ekonomi mesin di masa depan.

$U Bukan hanya stablecoin agregasi baru, tetapi juga upaya BUSD yang dihancurkan regulasi, dengan cara yang lebih halus, lebih canggih, dan lebih maju secara teknologi, untuk mendefinisikan ulang aturan permainan stablecoin. Risiko dan peluang berjalan beriringan, mari kita nantikan!